5.Sial, DIA lagi!!!

302 36 21
                                    

Lia POV

"Ma kenapa lia gak dibangunin?" Tanyaku tergesa-gesa sambil menuruni anak tangga dengan kesal.

"Lia apaan sih? teriak-teriak gak jelas gitu! Malu tau sama tetangga!" Bentak mama mengingatkan.

"Iya mama cantik, tapi lia cuma punya satu baju putih, lebih malu lagi, lia pake baju bau ini kesekolah!" Jawabku, membela.

"Ini semua pasti gara-gara lo kan, cepat ngaku! Gak bangunin gue lagi semalam!" Sambarku, sambil melihat Sinis pada adrian.

"Adikku sayang, ini hari apa?" Jawabnya santai.

"Rabu? Emang napa?" jawabku memaki.

"Ya udah, lo pake batik!'' Bentaknya mengingatkan.

"Oh..iya...!, gue lupa,,, sekolah lo sih banyak bajunya!, gue ganti baju dulu ya!" Kataku sambil pergi meninggalkan mereka yang masih dimeja makan.

●●●●●

"Gue turun disini aja kak!" Aku mengangkat suara, agar ia menghentikan mobilnya.

"Tapi dek....!!!!!" Halangnya.

"Kak, yang kemarin!" Aku mengingatkannya kembali.

"Oh,,, yaudah hati-hati ya...!" Jawabnya, seperti berat hati melepaskanku.

Kuberjalan dari halte bus menuju sekolahku yang agak jauh disebrang. Memang gue sudah perhatikan jalan ini dari kemarin, sangat strategis untuk menghindari kontak dengan anak lainnya.

"Liaaaa, liaaaa!!!" teriak seorang wanita dari kejauhan.

Kumenengok kebelakang memperhatikan orang tersebut, mengingat-ngingat siapa dia dan
"Aleia,iya dia ale!" Dia sedang berlari untuk menyusulku. "Untung kakak udah pergi." batinku.

"La, tunggu jangan pergi!" Teriaknya memperingatiku yang sudah berjalan kembali.

"STOP"

Aku pun berhenti, melihat ale yang sudah berada dihadapanku sambil merentangkan kedua tangannya.

"Lo, mau kemana? Jalannya cepat banget?" ucapnya dengan terengah-engah.

"mau ngerjain lo! Lo senang kan! hehehe!!!!"Jawabku melihatnya yang sudah mendengus kesal.

"Gue bete ma lu" bentaknya sambil melipat kedua tangan didepan dada.

"Jangan marah dong al, maapin gue!" Tak ada jawaban darinya.

"Gue traktir deh, lo" rayuku.

"Yaudah yuk kesekolah!" Jawabnya yang sudah tersenyum.

"Dasar lo, traktiran mau, maapin gue kagak!"

"Iya gue maapin deh lia cantik"

"Anak pintar, nanti gue tambah deh traktirannya"

"Oke, lia cantik, rajin menabung, panjang sabar, dan rendah hati"

"Lu,mau uang jajan gue, ha!"

"Hahahaaaa, gitu aja marah mba!" Ejeknya padaku.

Tanpa sadar,kami sudah mengobrol panjang lebar dijalan. Langkah demi langkah sudah kami tapakkan untuk mengahantarkan kami di depan halaman sekolah.

Kumelirik kedalam sekolah, memperlihatkan sekumpulan cowo yang sedang mengobrol ria. Terlihat satu orang yang kukenal, sial itu adrian.

"Awas....!!!!!, misi... minggir, wee minggir" suara samar-samar dari belakang yang membuatku kembali tersadar.

Croot....

"Lia minggir" ale menarik tanganku.

"Ahhh,,,,!!!" teriakku, melihat pakaianku.

THALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang