"Om Bangun"
"Om Damar Bangunnnnnn!"
"Om!!!"
Damar membuka kelopak matanya, ia terkejut dengan suara yang membangunkannya. Ah si Dinda rupanya. Hampir saja anak itu ditenggelamkan di genangan air depan rumahnya. Dasar!
"Ada apa din? Kamu sama siapa kesini?"
"Sama gue!!!" teriak Galih yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Damar.
Suara pecah belah itu lagi, Damar sangat membenci Galih ketika ia meneriakinya habis-habisan. Sahabat macam apa!. Damar membangunkan tubuhnya dan duduk di atas ranjang kesayangannya itu.
"Kenapa lu ksini? Jodohin gue sama anak lu?"
"Cia ilah, ngarep banget ya lu di jodohin? Gini nih, udah tua bukannya cari istri malah males-malesan di kamar"
"gue tanya, lu ngapain disini?"
"Gini ya mar, gue kesini itu mau nginep disuruh sama mami lo! Soalnya lo gak ada yang masakin! Tapi gue sebenernya gak sudi, masak gue bagi-bagi masakan istri gue ke lu! Satu atap lagi! Nanti kalo lu ngembat istri gue gimana? Trus lo malah ohok-ohok sama istri gue gimana?!" ujar Galih, dia melupakan satu hal bahwa Dinda juga sedang berada disana, bagus Galih bagus!
"Pa, ohok-ohok itu apa? Om Damar mau ohok-ohok sama mama? Dinda boleh ikut ya pa? Boleh ya?"
"GALIH KULINERRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!" teriak Desi yang sedang berada di dapur.
Damar hanya bisa terkekeh dan tertawa mendengar keributan mereka, dan dia berpikir bagaimana jika ia juga memiliki keributan yang sama dengan istrinya? Dan bagaimana jika itu adalah Tiara?
APA?
TIARA?
BERHENTI DAMAR!
*****
Setelah selesai sarapan, Damar mengambil jasnya dan segera berangkat kerja. Dan tentu saja mulai hari ini Galih akan ikut berangkat dengannya. Memang menyebalkan, sangat. Dari sekian temannya yang ada, mengapa harus Galih? Dan mengapa bukan Indra?. Eh iya, ia lupa soal Indra, bagaimana keadaan temannya itu? Apa dia sudah menikah?. Masa bodoh, hari ini Damar harus bekerja lagi.
"Om mar, Dinda mau digendong sama om, Dinda udah bosen digendong papa" sambil berlari kecil ke arah Damar, Dinda mengulurkan kedua tangannya itu.
"Sini om gendong manis, kamu gemesin deh om jadi pengen cium"
"Eh Bujang lapuk! Lu boleh nafsu, tapi jangan sama anak gue juga!" teriak Galih yang masih berada di dapur untuk bercumdu dengan istrinya.
"Mama, Nafsu itu apa? Om, nafsu itu apa? Om nafsu sama Dinda? Dinda juga boleh nafsu sama om?" dengan menggemaskan Dinda membuat semua orang terkejut dengannya. Lagi-lagi.
"GALIH KULINERRRRRRR!!!!!!!!!!!"
*****
"Beb, aku mau ke luar negeri ngurus proyek papa aku disana, kira-kira selama 2 minggu deh" gumam Indra seraya memakan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Tiara.
Tiara mendengus kesal dan menghela napas panjang. Ia sangat membenci ketika harus ditinggal oleh kekasihnya-Indra.
"Iya terus kapan dong kamu bawa orang tua kamu kesini?"
Indra menatap Tiara dengan tatapan yang begitu tajam. Ia beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Tiara.
"Secepatnya sayang" bisiknya.
"Yasudah aku mau berangkat dulu ya, kayaknya aku berangkat ke luar negeri nanti sore, kamu gak perlu repot-repot mengantar, kamu kan nanti split beb. Aku jalan dulu ya dadah" ujar Indra dan dengan cepat ia pergi meninggalkan Tiara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah kita memulainya kembali? (Damara Story)
RomanceDisaat Tiara mulai lelah dengan sikap Damar yang terlalu ke kanak-kanakan dan bahkan tidak pernah bersikap dewasa. Disaat Damar mulai memperjuangkan perasaan cintanya pada Tiara. Ada satu hal yang mereka harus jalani. Sebuah takdir yang tak bisa me...