"Jadi kamu mau pesan apa?"
Jelas sudah Damar dan Tiara saat ini sedang berada di cafe depan tempat kerja Tiara yang berada di Jl. Sunset Road. Dan tentunya dekat juga dengan proyek Damar.
Sehebat apapun Tiara menolak, tetap saja ia mau dan pasti akan mau karena yang memaksanya adalah seorang Damar yang dulu tidak pernah peka dan tidak pernah memperjuangkan Tiara.
"Aku mau pesan a-"
"Ayam bakar madu? No disini gak ada"
Belum apa-apa Damar sudah memotong perkataan Tiara. Memangnya ia akan memesan ayam bakar madu? Yang benar saja! Ia tau cafe ini tidak punya menu itu.
"Siapa bilang aku mau pesen itu? Aku mau pesen Ayam sayur"
Hahahaha dari sekian banyak makanan yang bisa dipesan? Mengapa Tiara memesan ayam sayur? Dasar wanita! Memang harus selalu benar.
"Oke tunggu ya cantik, aku pesen dulu"
Damar beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Tiara. Dan apa yang terlihat? Tiara dengan bibirnya menganga seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar tadi. Cantik? Baik cukup Tiara! Kau memang mencintai Damar. Hey tapi ingat rencanamu!
*****
KeheninganItu suasana yang ada di dalam mobil Damar. Setelah berangkat ke kantor yang dipaksa oleh Damar, makan siang yang dipaksa oleh Damar, dan sekarang? Pulang juga dipaksa oleh Damar! Baik Tiara. Memang itu bukan yang kau inginkan? Seorang Damar yang lebih berusaha untuk mendapatkan hatimu? Tapi tetap saja, Damar bukan lelaki gentle yang bisa mengubah suasana canggung seperti ini. Aihs!
"Jadi"
Dan mereka pun memberanikan diri untuk membuka suara. Dan apa tadi? Mereka membuka suara bersamaan dengan satu kata yang sama. Apa sebenarnya yang terjadi saat ini?
"Kamu dulu" ujar Tiara yang sedang gugup karena momen yang baru saja di laluinya.
"Kamu aja"
"Kamu"
"Ngomong aja Tiara"
"Aku mau kamu dulu"
"Kamu"
"Kamu"
"Kamu ra"
"IH NGESELIN BANGET SI JADI COWOK!"
"Hahaha iya iya aku"
"Iyaudah cepet"
Dan suasana yang hening itu pun menjadi panas karena sedikit adu mulut dari kedua insang yang sudah lama berpisah kemudian dipertemukan kembali dalam keadaan yang gila seperti ini.
"Jadi kamu mau cerita apa aja yang udah dilakuin Indra sama kamu?"
JEDER!
Pertanyaan itu menghantam tulang rusuk Tiara. Dari sekian kemungkinan pertanyaan yang bisa di lontarkan oleh Damar. Mengapa harus mengungkit masalah itu lagi?
"Kamu marah? Maaf ya aku gak bermaksud ra. Aku Cuma pengen kamu cerita sama aku. Aku tau aku udah maksa dan lancang. Tapi kenapa kita gak bisa jadi temen aja?"
'Tapi aku pengen lebih dari sekedar temen mar' lirih Tiara dalam hati.
'Tapi aku pengen lebih dari sekedar temen ra' lirih Damar dalam hati.
"Aku gak marah" kini Tiara membuka suaranya.
Dan seketika Damar meminggirkan mobilnya di pinggir jalan yang sepi hanya beberapa motor saja yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah kita memulainya kembali? (Damara Story)
RomanceDisaat Tiara mulai lelah dengan sikap Damar yang terlalu ke kanak-kanakan dan bahkan tidak pernah bersikap dewasa. Disaat Damar mulai memperjuangkan perasaan cintanya pada Tiara. Ada satu hal yang mereka harus jalani. Sebuah takdir yang tak bisa me...