D

10.9K 1.6K 28
                                    


"Kau sudah dengar? Katanya mereka menikah hanya karena paksaan."

"Wah kalau begitu mereka hanya berpura pura selama in!i"

"Padahal mereka terlihat sangat cocok."

"Pasti istrinya hanya mengincar kekayaan Taehyung saja!"

"Hahaha! Kalau begitu bagus jika mereka berpisah~~"

.

.

.

2 TAHUN KEMUDIAN.

Dua tahun lalu, Taehyung memutuskan untuk pindah ke apartement barunya dan tidak tinggal bersama orang tuanya. Perusahaan ayahnya-pun semakin berkembang dan kegiatan Taehyung otomatis menjadi semakin sibuk.

Sedangkan Jungkook? Entahlah. Dari yang Taehyung dengar, Jungkook sudah kembali menjalani kuliahnya, jadi Taehyung kira sudah tidak ada masalah lagi dengan Jungkook.

Pada pagi hari itu hembusan angin pagi menerpa kulit putih Taehyung, di raihnya cangkir kopi yang ada di hadapannya, pandangannya melihat kearah luar jendela, tepat dimana kesibukan pagi masih sangat terasa.

"Tuan Taehyung, kenapa membuka jendela di pagi hari? Memangnya tidak dingin?" Taehyung mengalihkan pandangannya pada sosok namja bertubuh kecil di hadapannya, dia tersenyum manis

"Aku sedang ingin saja melihat suasana pagi, Jimin." Balas Taehyung, Jiminpun terkekeh.

"Sebaiknya kau lakukan itu di hari minggu tuan, dan kau bisa sekalian berolahraga" Jimin kemudian duduk di salah satu kursi tepat di depan meja Taehyung

"Saranmu boleh juga, akan ku coba lain waktu Jiminie. Oh iya, just drop the formality and call me Taehyung."

Badan Taehyung memutar kearah Jimin, tangannya masih setia memegang secangkir yang berisi kopi tersebut, Jimin menggelengkan kepalanya "Itu sangat tidak sopan tuan"

Memang seperti itulah Jimin, dia sangat polos, tidak berani melanggar aturan. Dia juga sederhana, maka jika Taehyung Api, Jimin adalah Airnya. Entah sudah berapa kali Taehyung hampir mengacaukan rapat perusahaan karena emosinya, tapi Jimin berhasil meredamnya.

Tapi jangan salah sangka, Taehyung tidak pernah menganggap Jimin lebih, begitu pula dengan Jimin. Keduanya mengerti posisinya masing masing, dan lebih memilih untuk bersahabat.

"Hey ayolah, kita sudah mengenal satu sama lain selama bertahun tahun?" Lagi lagi Jimin terkekeh

"Baiklah kalau begitu, Taehyungie."

Tangan mungil Jimin meraih beberapa berkas dihadapannya, di bukanya satu persatu berkas tersebut, manik matanya seperti tidak melewatkan satu katapun yang ada di berkas itu, Taehyung akhirnya memutuskan untuk kembali duduk di kursinya, memerhatikan Jimin.

"Hey Jimin, kau sudah punya pacar?" Jimin menghentikan aktivitasnya, "Kenapa tiba tiba berkata seperti itu Taehyungie?"

"Ah tidak aku hanya memastikan teman lama ku tidak merasakan pahitnya cinta."

"Pahitnya Cinta? Memangnya apa itu?"

"Sudah tidak usah banyak bertanya dan jawab saja."

Bukannya langsung menjawab, Jimin terdiam terlebih dahulu, mukanya memperlihatkan jelas jika dia sedang berfikir.

"Aku sedang menyukai seseorang Tae."

"Uwah! Kau serius Jiminnie?" Ucap Taehyung kaget, Jimin mengangguk

Ex-Hubby + kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang