N

8.1K 1.1K 28
                                    

"Ini tempatnya?"

Taehyung mengangguk kearah Jungkook. Mengisyaratkannya untuk turun dari mobilnya, dan Jungkookpun mengangguk.

"Heol, rumahnya besar sekali." Ucap Jungkook seraya melihat keselilingnya, orang orang sudah ramai berdatangan.

"Yang seperti ini besar?" Jungkook melirik kearah Taehyung yang sedang merapihkan kemeja hitamnya. Taehyung hanya menatap Jungkook dengan tatapan datar.

"Memangnya rumahmu sebesar apa Hyung?"

"Kau ingin melihatnya? Akan kuajak kau kapan kapan."

Taehyung dan Jungkook menjalankan kakinya menuju pintu depan rumah tersebut. Jungkook tidak habis pikir bagaimana bisa Taehyung bilang rumah ini tidak megah jika luasnya sama dengan seluruh apartment yang dia tinggali –walaupun tidak setinggi itu– sekarang? Bayangkan sebesar apa rumah seorang Kim Taehyung?

"Hyung. Memangnya tidak apa apa aku datang? Kan aku tidak di undang?" Tanya Jungkook, Taehyung tidak membalas, dia hanya menarik lengan Jungkook agar langkah mereka tersamakan.

"Hyuuung!" Taehyung menghela nafasnya, tapi dia tetap tidak membalas.

Mereka sekarang berada di pesta Jung Chaeyeon. Awalnya Taehyung sudah menolak bukan? Tapi ayahnya terus menerus memaksanya, dengan alasan urusan bisnis. Dan ayahnya bilang tidak apa untuk mengajak Jungkook–yang Taehyung akui sebagai kekasihnya–ke pesta tersebut.

Masalahnya adalah, Taehyung masih memikirkan perkataan Jungkook tadi sore. Itu mengganggu pikirannya.

ex-hubby

"Jungkook, mau tidak menemaniku ke pesta?" Jungkook mengangguk, dia sedang asyik meninum Frappuccino-nya.

"Sungguh?"

Jungkook sekali lagi mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, kita harus pulang dang anti baju, aku akan mengantarkanmu." Kata Taehyung hendak meraih tangan Jungkook, tetapi Jungkook menggeleng.

"Kenapa?"

"Aku mau menghabiskan Frappuccino ku dulu!"

"Kan bisa di dalam mobil!"

"Memangnya kau bawa mobil? Kan tadi kau berlari kesini!"

Seketika hening, Taehyung memijat kepalanya. Persetan dengan bajunya yang basah, berjalan kaki ke apartment lebih parah daripada berlari dari restoran tadi menuju kesini.

"Yeay sudah habis! Ayo pulang, hyung?" Jungkook berdiri dari duduknya, dia mengambil gelas bekas Frappuccino-nya dan Taehyung, Taehyung hanya mengikutinya dari belakang, masih bingung dengan apa yang harus di lakukannya.

"Jungkook, kita mau pulang jalan kaki?" Tanya Taehyung dengan nada pasrahnya, Jungkook menengokkan kepalanya "Tentu saja tidak"

"Naik bus saja." Lanjutnya lagi. Taehyung lagi lagi hendak menarik tangan Jungkook tapi terlambat karena Jungkook sudah berlari kearah halte bus.

"Kenapa tidak minum di bus saja?" Jungkook memamerkan gigi kelincinya.

"Rasanya berbeda hyung! Lebih enak minum di café!" Balas Jungkook, Taehyung menggelengkan kepalanya.

Setelah lima belas menit menunggu di halte, bus yang mereka tunggu-pun datang, tentu saja Jungkooklah yang paling semangat untuk berdiri, sedangkan Taehyung berdiri mengikutinya dengan sisa tenaganya.

"Oh iya hyung, ngomong ngomong soal perkataan-mu di café tadi, aku... aku bukan Jeon Jungkook yang dulu bisa kau goda hyung! Aku sudah berubah! Jadi aku jamin, aku tidak akan termakan oleh omongan mu itu!" Ucapnya kemudian terkekeh.

Ex-Hubby + kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang