"Huh?"
Taehyung memberikan senyumnya kepada Jungkook memudian menarik tangan Jungkook menjauhi café tersebut, awalnya Jungkook sempat memberontak tapi karena pegangan Taehyung cukup kuat akhirnya dia pasrah saja di tarik oleh Taehyung.
Lima menit berlari akhirnya mereka sampai kembali di taman bermain, Taehyung memutuskan untuk berhenti dan duduk di salah satu bangku disana.
"Jungkook, kau jangan merusak suasana." Ucap taehyung, Jungkook berdecih
"Bagaimana bisa aku diam ketika melihat kekasih ku berduaan dengan orang la–"
"Jangan berbohong, kook." Taehyung langsung mencubit kedua pipi Jungkook lalu terkekeh, Jungkook menatap Taehyung bingung.
"Huh? Apa maksud mu, aku ini benar benar pacar–"
"Kalau begitu katakana padaku. Apakah dia pernah mengatakan jika dia ingin menjadi pacarmu?" Tanya Taehyung yang lagi lagi memotong perkataan Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya diam membisu.
"Tidak pernah kan? Kalau begitu kau tidak usah mengaku pacarnya Yoongi hyung!" Ada rasa perih di hati Jungkook setelah mendegar perkataan Taehyung. Tapi entah kenapa dia merasa dia tidak berhak untuk marah.
"Bagaimana kalau kita pergi beli cotton candy Jungkook, atau Ice cream?" Saran Taehyung seraya menatap Jungkook, Jungkookpun akhirnya menatap Taehyung.
"Tidak mau? Kalau gitu kau mau apa? Hot dog? Churros? Pretzel? Apa mau pulang sa–"
"Ice Cream"
"Huh?"
"Aku ingin Ice Cream"
"Nah begini baru Jungkook yang aku kenal. Kalau begitu ayo"
Lagi lagi Jungkook hanya bisa pasrah dan menghela nafasnya ketika Taehyung kembali menarik tangannya. Sudah lama sekali Jungkook tidak memegang tangan Hyungnya yang satu ini, walaupun dulu mereka tidak akur, walaupun dulu mereka tidak pernah jatuh cinta. Tapi Jungkook akui, dia sedikit rindu dengan tangan hangat Taehyung, hanya sedikit.
"Mau rasa apa Kookie?" Jungkook mencubit lengan Taehyung, Taehyung meringis.
"Siapa yang mengizinkanmu untuk memanggilku seperti itu eoh?" Taehyung terkekeh melihat Jungkook yang memasang wajah kesalnya.
"Memangnya kenapa? Tidak boleh? Teringat masa lalu ya?"
"Tidak!"
"Ah yang benar?"
"Tidak!"
"Sungguh?"
"Sungguh!"
"Um aku tidak percaya dengan perkataanmu"
"Uh Taehyung!" Ucap Jungkook kesal kemudian memukul lengan Taehyung. Tidak di sadari, ternyata sedari tadi mereka di perhatikan oleh sang penjual es krim dengan senyum di wajahnya.
"Kalian pasangan yang sangat cocok, aku do'a-kan kalian bisa segera menikah" Kata sang penjual es krim kepada Taehyung dan Jungkook. Bukannya malah mengelak Taehyung malah Tersenyum lebar sedangkan Jungkook melihat Taehyung dengan tatapan anehnya.
"Um terima kasih nyonya! Aku dan dia akan segera menikah bulan depan!" Balas Taehyung, Jungkook langsung menatap Taehyung sinis.
"Oh benarkah?"
"Tidak dia berboh–" Taehyung langsung menutup mulut Jungkook dengan tangannya, membuat Jungkook tidak bisa melanjutkan perkataannya.
"Maaf calon istriku memang seperti ini nyonya, tidak suka memamerkan hubungan kami di depan semua orang" Sang nyonya penjual es krim pun tersenyum dan mengangguk, Taehyung tertawa canggung dan melepaskan tangannya dari mulu Jungkook.
"Kalau begitu aku akan memberikan es krim gratis untuk kalian berdua, sebagai hadiah"
"WUAH! BENARKAH NYONYA?!" Ucap Jungkook histeris ketika mendengar perkataan sang nyonya penjual es krim. Diapun mengangguk.
"Yeay!"
"Cih giliran es krim gratis saja kau semangat!"
Seakan tuli dan tidak mendengar perkataan Taehyung, Jungkook mengabaikan semua ucapan Taehyung dan fokus dengan se-cup besar es krim coklat di tangannya.
"Terima kasih nyonya"
"Tidak masalah, semoga kalian bahagia selalu"
Taehyung dan Jungkook mengangguk lalu kemudian membungkuk kearah sang nyonya penjual es krim. Menjauhinya dan kembali duduk di bangku sebelumnya.
"Hyung, tadi kenapa kau bilang seperti itu eoh?!" Protes Jungkook, Taehyung mencubit pipi kanan Jungkook.
"Karena kau imut ketika kau kesal Jungkook"
"Alasan macam apa itu?"
"Huh? Memang itu kenyataannya" Pipi Jungkook berubah menjadi merona merah, Taehyung menyadarinya.
"Oh lihat siapa yang mukanya memerah sekarang" Kata Taehyung dengan nada meledeknya, Jungkook memukul lengannya lagi.
"Aku tidak! Ini memerah karena kau cubit tadi hyung!" Balasnya, Taehyung menatap Jungkook seraya menaik turunkan alisnya.
"Ohhhh, benarkah itu?"
"Benar!"
"Tetapi kenapa keduanya memerah? Aku kan hanya mencubit pipi kanan mu saja"
"Aku tidak tahu!"
"Sudah akui saja Jungkook!"
"Tidak mau!"
"Harus mau!"
"Tidak mau!"
"Cih yasudah makanlah lagi saja es krim-mu dan teruslah bersifat egois dan munafik seperti itu" Perkataan Taehyung membuat Jungkook terkekeh.
"Aku egois ya hyung?"
"Ya. Kau egois dan munafik" Balasnya tanpa melihat kearah Jungkook, memakan kembali es krim di tangannya.
"M-maaf ya hy-hyung"
Entah kenapa air mata mengalir di pipi Jungkook, entah mengapa dia merasa dia harus menangis, entah mengapa dia harus mengeluarkan semuanya. Entah mengapa.
"Jungkook kau mengangis?" Taehyung menatap panik Jungkook, kemudian menangkup wajah Jungkook dengan tangannya.
"Aku keterlaluan ya? Maafkan aku Jungkook" Taehyung mengelap air mata Jungkook dengan tangannya, Jungkook tersenyum lalu menggeleng.
"Tidak apa apa hyung. Memang salah ku"
"Maafkan aku Jungkook, aku tidak bermaksud melukai hatimu" Jungkook terkekeh lalu melepas kedua tangan Taehyung dari wajahnya.
"Kenapa kau melakukan ini hyung?"
"... Melakukan apa?"
"Semua ini. Apa kau mau balas dendam denganku dengan cara berpura pura baik kepadaku?" Taehyung menggeleng.
"Aku melakukan ini..."
Taehyung berhenti sejenak lalu kembali menangkup wajah Jungkook dengan tangannya, dan perlahan lahan mendekati dahi Jungkook lalu menciumnya.
"Aku melakukan ini agar kau tidak merasakan sakit lagi, aku melakukan ini karena aku peduli padamu"
.
.
.
Pendek gak papa kan ya? ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Hubby + kth.jjk
FanfictionMereka hanya bersandiwara di depan semua orang, berkata mereka adalah dua orang yang paling bahagia di dunia karena saling memiliki, tapi pada kenyataannya mereka hanya orang asing yang tinggal bersama Kim taehyung x Jeon Jungkook Top!Tae ㅡ Bottom!K...