E

11K 1.5K 24
                                    

[Dinda Notes : haruskah diriku menulis chapter yang lebih panjang dari ini?]

Setelah kejadian mengangetkan tadi, Jungkook memutuskan untuk mengizinkan Taehyung masuk kedalam apartmentnya. Kini keduanya sedang duduk di sofa, tanpa ada yang berbicara satupun, susanannya canggung sangat terasa diantara mereka sebelum akhirnya Jungkoook berdiri dari duduknya, Taehyung tidak melakukan apapun kecuali melihat Jungkook yang berjalan menuju dapur.

Taehyung masih mencintai Jungkook? Hm tentu tidak, sebelumnya juga Taehyung belum mencintai Jungkook, dia hanya mengagumi lelaki muda bergigi kelinci itu. Dia menganggumi segala tentangnya, dari mulai caranya berbicara, tertawa, marah, atau bahkan saat dia sedih.

Tentu saja Taehyung tidak menyesal mereka berpisah, dia melihat Jungkook sangat bahagia sekarang. Taehyung juga sangat sibuk, mengatur jadwal istirahat saja dia kesulitan, bagaimana jika mereka masih bersama? Taehyung pasti sudah mengabaikan Jungkook. Jadi Taehyung menyimpulkan, bahwa berpisahnya mereka adalah jalan yang terbaik.

"Hyung, mau minum apa?" Tanya Jungkook dari arah dapur, membuyarkan lamuman Taehyung.

"Air putih saja kooki– Ah Jungkook." Jawabnya, bukannya membawa segelas air putih Jungkook terlihat membawa dua gelas teh hangat. Taehyung menatap Jungkook bingung.

"Bukankah aku minta air putih?"

"Kau pasti capek hyung, air putih saja tidak cukup." Taehyung memamerkan senyum kotaknya, kemudian meraih segelas teh hangat itu.

Yang lebih muda hanya memperhatikan Taehyung meminum segelas teh hangat buatannya, pikirannya melayang ketika melihat penamilan Taehyungyang sekarang. Sebenarnya tidak banyak perubahan dari Taehyung, mungkin hanya sedikit tumbuh kumis tipis di wajahnya dan juga dia terlihat lebih kurus. Jungkook mengira Taehyung kehilangan berat badannya karena terlalu banyak bekerja, dia terlalu perfectionist. Tapi selebihnya sama saja, masih sama seperti Taehyung yang dia kenal dua tahun lalu.

"Jadi bagaimana kuliahmu Jungkook?" Kini giliran Taehyung yang bertanya.

"Hum, semuanya berjalan lancar hyung. Aku juga mendapat banyak teman." Kata Jungkook seraya tersenyum.

"Kurasa aku akan menelfon pihak receptionist untuk menanyakan kunci cadangan ku Jungkook. Maaf merepotkan." Jungkook mengangguk, Taehyung mengeluarkan iPhone 7 Jet Black dari sakunya, dia mulai menekan beberapa nomor di sana, dan segera menelfon nomor tersebut.

[ bold – Tae, italic – Receptionist ]

"Selamat Malam Noona."

"Selamat malam tuan Kim Taehyung. Ada yang bisa saya bantu?"

"Ah begini, saya tidak sengaja meninggalkan kunci saya di map sekertaris saya, jadi saya tidak bisa masuk kedalam apartment saya, apa dibawah masih ada kunci cadangannya?"

"Oh kami mohon maaf tuan Taehyung, ini sudah kedua kalinya anda kehilangan kunci, kami tidak punya kunci cadangannya lagi."

Namja berambut brownish blonde itu berdecih, dia jadi teringat dulu dia pernah menghilangkan kunci apartmentnya di kantor yang berujung kunci itu hilang entah kemana, dengan kata lain, kunci yang ada di Jimin adalah kunci cadangan kamarnya.

Ex-Hubby + kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang