Pukul 15.00, aku masih berada di sekolah bersama Erin, karena dari tadi hujannya tidak kunjung reda malah semakin deras.
Jadi aku sama Erin hanya bermain hp sambil mengobrol, tapi setelah itu, aku melihat Fafa dan Yona lagi hujan-hujanan"Fa! "
Fafa nengok .
"Apa? " jawabnya
"Mau kemana kamu? "
"Jajan, sambil ujan-ujanan, ikut ga? " tanyanya.
"Umm boleh deh" aku memalingkan wajahku ke arah Erin. "Ujan-ujanan yuk, besok kan minggu" tawarku.
"Yoii" jawab Erin.
Aku dan Erin melepas sepatuku dan berlari ke arah Fafa.
Sebelum itu aku bertanya ke Fafa dan Yona.
"Tadi kalian dimana sih? " tanyaku.
"Di depan ruang osis"
"Loh, berarti tadi tu ada kalian juga ya, berarti tadi kalian liat aku sama Att dong? "
"Iya liat, ada banyak orang kok, ada Rena, Sarah, Angel, pokonya banyak deh"
"Mereka ngomongin apa aja, Fa? "
Saat Fafa mau menjawab tiba-tiba Yona sudah menyela.
"Cuma ngomongin, 'ohh itu Din kan yang lagi sama Att'. Itu aja sih" ucap Yona.
Akhirnya, kami bermain hujan- hujanan.
Asikk sekali. Tiba-tiba Fafa mendekat ke arahku dan membisikan sesuatu yang aku tidak pahami."Nanti aku kasih tau, diem aja" bisik Fafa.
Karena aku nggak paham maksutnya, spontan aku tanya ke dia.
"Tadi kamu ngomong apa Fa? " ucapku keras.
Fafa langsung gugup dan besikap seakan akan tidak mendengar ucapan ku.
"Fa" aku menepuk pundaknya. Muka Fafa seperti orang yang, seperti menyuruhku diam.
"Apaan sih? Aku nggak bilang apa apa" kilahnya, aku merasa Fafa menyembunyikan sesuatu dariku.
Tapi tadi aku benar-benar mendengar suara Fafa membisiki aku, apa aku salah dengar? Tapi aku mendengarnya, mendengar suara itu.
Setelah mendengar jawaban Fafa itu, aku berniat untuk tidak banyak tanya lagi. Mungkin bisa kutanyakan lagi dan mungkin saja ini privasi.
Kami memilih jajan yang akan kami beli masing-masing, aku dan Fafa berniat untuk beli siomay saja. Dan di sana Fafa mengatakan sesuatu kepadaku.
"Bego! Tadi tu harusnya kamu diem aja pas ada Yona!, kan aku udah bilang nanti aku kasih tau tapi kamu diem aja, malah ngomong kenceng banget"
Ucap Fafa marah-marah"Yeee kan aku juga gatau kali, emang kenapa sih? " tanya ku.
"Pokonya nanti aja di chat kalo nggak pas nggak ada Yona"
"Tentang apa dulu ni? "
"Tentang Rena, Sarah, Angel sama semua orang yang ada di depan RO tadi" jelas Fafa.
__________________________________Karena sangat penasaran, waktu Yona lagi ke uks untuk rapat pmr, aku langsung tanya ke Fafa untuk menjelaskan semuanya.
"Eh Fa, tadi apaan sih? Cepet jelasin! " paksaku.
"Jadi gini, kumpulan yang ada di depan RO tadi tu pada ngomongin kamu sama Att"
"Kalau yang itu kan tadi udah dijawab Yona"
"Sebenernya bukan itu aja yang mereka omongin, tapi Yona ngelarang aku buat cerita ke kamu, Din"
"Emang mereka cerita apa? "
"Mereka pada bilang gini 'eh itu kak Att sama Din, kan? ', 'ih kak Att itu cuma chat biasa aja ke Din, tapi Din-nya yang kebaperan' 'cocokan juga Att sama Venya' 'emang kak Att udh putus ya? ' pokonya banyak banget deh yang diomongin mereka" jelas Fafa lagi.
"Din yang kebaperan? " beo ku.
"Iya Sarah yang bilang gitu".
Aku merasa emosi dengan semua perkataan mereka, mereka yang tidak tau sebenarnya sudah seenaknya saja berkomentar.
"Liat aja nanti " ucapku tegas.
"Mau kamu apain? Jangan macem macem lah, entar mereka tau kalo aku yang ngadu ke kamu, udaah kamu pura pura gatau aja"
"Nggak bisa gitu lah" ucapku emosi.
Saat itu Erin hanya diam saja, Erin memang orang yang santai dan mudah mengontrol emosi, tidak sepertiku ku.
Setelah itu, Fafa berpamitan kepada kami untuk pulang lebih dulu.
Dan kulihat Att sedang berlatih PBB di lapangan bersama teman teman OSIS nya.
Sesekali Att menengok ke arahku dan tersenyum dia juga mencuri curi kesempatan untuk membalas pesanku, manisnyaaa.
Aku menunggu jemput bersama Erin dan aku mengobrolkan banyak hal.
"Kenapa sih mereka ngomongin aku?? Padahalkan aku juga ngerasa nggak pernah buat salah ke mereka" ucapku ke Erin.
"Entahlah, mungkin saja iri,mungkin" kata Erin mengendikan bahunya.
"Tapi kok mereka goblok banget ya? "
"Maksutnya? Goblok gimana sih? "
"Yaa mereka ngomongin aku di depan sahabatku sendiri, dasar orang-orang bodoh! " ucapku marah saat itu.
Tiba-tiba aku mendapat pesan dari Att.
"Att sayang Din"
Aneh. Dia aneh, sangat aneh menurutku.
"Apaan ih, bercanda trs"
"Kok bercanda? Att serius, tau"
"Jgn gitu ah Att, td waktu kita di belakang MR, kita diomongin bnyk org tau"
"Ngomong gmna? "
Lalu aku menjelaskan semuanya yang Fafa beritahu ke aku, tapi aku tidak menyebut nama orang orang yang sudah membicarakanku.
"Mereka emg suka ngomongin orang Din, makanya aku ga suka sm mereka"
"Aku ga terima lah, mrka ngomongin aku kyk gitu, mending km jauh2 dr aku, biar kita ga jd bahan bicaraan org"
"Apaan sih!, gamau ah, masa cuma gara-gara omongan mereka, aku harus jauhin kamu. Pokoknya gamau! "
"Tp aku gasuka diomongin yg engga-engga,Att"
"Jangan dengerin kata orang, Din"
Aku melihatkan chatku kepada Erin, dan Erin pun sependapat dengan Att, tidak seharusnya aku memikirkan kata kata orang tentang aku dan Att.
_________________________________'You don't know I'm more broken than you think, Att'
Din sangat rindu, tapi mungkin Att tidak peduli akan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adyna's Diary
Novela JuvenilDari hatiku, akan kuberitahukan kepadamu sebuah kisah tentang aku dan kamu. Kisah yang kutulis diam-diam tanpa sepengetahuanmu, kisah yang mengantarku pada memori kecil, kisah yang seringkali membuatku tersenyum tanpa alasan saat aku tidak sengaja...