Din suka Att?

62 5 2
                                    

Pulang sekolah aku, mbak Ara, Yona, Fafa, Caca, mas Rafa, dan 3 teman sekelas mbak Ara langsung pergi ke rumah Fafa.

Lalu dimana Att?

Att tidak berangkat sekolah, karena ada acara dirumahnya, dan nanti aku akan bertemu Att dirumah Fafa.

Kami menaiki angkot untuk menuju ke rumah Fafa. Selama diangkot, aku sibuk bertukar pesan dengan Att. Aku berkata kalau aku haus, dan Att berjanji jika aku sudah sampai dirumah Fafa dia akan mengajakku ke kedai floo. Aku senang sekali saat tau bahwa Att akan menraktirku.

'Benar ya Att? Janji? Kalau km bohong aku tdk akan mau mengobrol denganmu lg'

'Kata ayah, laki laki itu tdk boleh bohong, dan hrs menepati janjinya, jadi skrng aku minta km utk janji agar km tidak membohongiku lg spt kemarin"

Aku memaksa Att untuk berjanji, karena aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi, hari dimana Att berkata akan mengajakku mengunjungi perpusda dekat sekolah kami, tapi ternyata saat itu Att ada rapat osis mendadak hingga ia tidak jadi mengajak ku ke perpusda.

"Iya din iya janji, dan soal kemarin, Att minta maaf ya karena nggak jadi ajak kamu ke perpusda, lain waktu kalau ada kesempatan kita bisa mengunjungi perpusda, dan aku akan menemanimu hingga kamu puas membaca"

"Oke siap bos"

-----------

"Din, Att kapan dateng? " tanya mbak Ara saat kami sudah berada di rumah Fafa.

Aku sudah mencoba menghubungi Att kalau aku sudah sampai dirumah Fafa, tapi entah mengapa sudah 30 menit aku menunggu nya, Att tidak kunjung datang bahkan, pesan yang kukirim via Line juga tidak dibalas olehnya.

Ting!

'Iya otw, sayang. Maaf tadi aku baru saja selesaikan tugas untuk kepentingan osis'

Aku bermain uno stacko bersama Fafa Yona, mas Rafa, Caca, dan mas Danu (teman sekelas mbak Ara) di teras sambil menunggu Att.

"Eits, sebelum main kita cari hukumannya dulu dong" ucap mas Rafa saat Yona akan memulai permainan.

"Apa ya hukumannya? " jawabku terkesan berpikir.

Mas Rafa memandang sesuatu di belakangku, aku mengernyit dan langsung menengok ke arah belakang dan menemukan aqua gelas, saus, dan kecap. Aku tersenyum dan menatap mas Rafa yang juga tersenyum ke arahku.

"Minum air yang udah dicampur saus dan kecap" kata mas Rafa sambil tersenyum senang.

"Deal" kata kami kompak.

Kami larut dalam permainan balok balok itu, berharap bukan akulah yang menjatuhkan nya. Tapi sepertinya dewi keberuntungan tidak berpihak kepadaku.

Aku mendengar suara motor yang masuk, mengalihkan pandanganku dari game ini.

"ATT!! " aku melambaikan tangan saat melihat motor vario hitam milik Att memasuki halaman rumah Fafa.

Aku melihat Att melepas helmnya dan berjalan ke arahku, mengacak acak rambutku.

Aku hendak menarik tangan Att yang berada diatas kepalaku, tapi tanganku tidak sengaja menyenggol balok balok yang sudah hampir jatuh.

"KYAAA! aku nggak sengajaaa, ini gak masuk permainan, nggak masuk permainan!," aku reflek teriak saat balok balok itu jatuh.

"Ngga bisa! Sportif Adyn sayang, sini inum duyu cayang" ucap Fafa dengan kata yang menjijikan.

Adyna's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang