Coki-coki untuk Din.

62 8 4
                                    

Sabtu, 14 Januari 2017

Setiap hari sabtu, aku berangkat lebih pagi dari hari-hari biasanya, karena hari sabtu itu adalah jadwalku untuk piket.
Semalam Att dan aku saling bertukar pesan sampai larut, dan saat ini juga, disaat aku sedang menyapu kelas, aku tetap berchatting dengan Att.

Aku mendapat sapu yang paling jelek karena sapu itu rambutnya hanya separuh, dan separuh itu sangat sedikit. Sedangkan kelasku sangat kotor.

Dan saat itu kegiatan menyapuku terhenti karena aku sudah sangat malas menyapu dengan sapu jelek sepeti itu.

Merasa kesal karena pekerjaanku tidak selesai selesai, aku mengambil gambar sapu yang kugunakan lalu ku kirim gambar itu ke Att.

Adyna: Att sapuku kyk gini, gmna mau selesai?? Huhuhu:(
Picture sent

Attfaros: hahahahhaha semangatt tayangg.

Waktu itu Att berkata kepada ku, kalau aku hanya perlu memanggilnya dengan nama saja, tidak perlu menggunakan embel-embel 'kak' dan katanya Att jadi merasa tua jika aku terus memanggilnya 'kak'
Dan kemarin aku juga sudah melarang Att memanggilku tayang.

"Jgn manggil kaya gitu lah,liat tuh namaku Adyna bukan tayang"

Aku pikir setelah itu Att akan meminta maaf dan kembali memanggil ku dengan namaku.
Tetapi dugaan ku salah besar.

"Yaudah kalau gitu aku ganti aja namamu"
Picture sent

Digambar itu Att ingin menunjukan bahwa nama lineku sudah diganti dengan nama 'kesayangan' jadi aku sudah tidak bisa berkata apa apa lagi.

"Terserah apa katamu lah!"

_____________________________

Di jam terakhir ini, hujan gerimis turun di daerah kota Ungaran dan disaat seperti ini juga, guru mata pelajaran bahasa inggris tidak masuk, biasanya, aku akan menghabiskan waktuku dengan tidur sambil mendengarkan lagu di kelas.

Tapi sekarang? Aku malah sibuk berchatting dengan Att, dan kebetulan, di kelas Att juga sedang kosong.

Saat itu aku ingin mengajak temanku ke kantin, tapi aku lupa membawa uang saku, alhasil aku hanya duduk diam sambil sesekali membalas pesan Att.

Ting

Aku membuka pesan itu tanpa perlu melihat sang pengirim, karena aku sudah tau, siapa lagi kalo bukan Att.

"Kantin kuy Din"

"Beliin coki-coki ya? "

"Nanti aku beliin, tp sini dulu ke kantin. Ketemu di kantin ya? "

"Tp aku mls:( anter lah ke kls ku"

Aku tau saat aku mengirim pesan itu, aku terkesan memanfaatkan Att, tapi percayalah aku hanya ingin tau seberapa beranikah Att saat bertemu denganku langsung.

"Ketemu di tangga dkt kantin aja gmna?,aku gaenak sm teman2 kamu yung"

"Oke aku kesana, kamu cpt ya"

Secepatnya aku berlari ke tangga dekat kantin, padahal dari kelas A sampe kantin itu sama saja dari ujung ke ujung, tapi tak apalah demi coki coki.

Disana aku menunggu Att dari lantai 2 sambil sesekali menengok ke arah kantin.

Lumayan lama aku menunggu Att, sekitar 10 menit. Tapi setelah itu aku mendapat pesan darinya.

"Liat ke bawah"

Aku kembali menengok ke arah kantin dan menemukan Att sedang bersandar di tiang kantin. Aku melambaikan tangan untuk menyuruhnya naik ke atas.

Att tidak mau ke atas dengan alasan dia tidak ingin masuk ke wilayah adik kelas, hahaha tidak masuk akal. Jadinya Att berbicara dengan ku dengan kepala mendongak sedangkan aku berbicara dengan Att dengan kepala menunduk.

"Turun sini Din"

Saat aku akan menjawab perkataannya, teman seangkatanku lewat dan mulai menggoda ku dan Att yang sedang bersama.

Aku melihat kebawah lagi dan menemukan Att sedang berjalan masuk ke kantin dan kembali lagi dengan membawa coki coki.

"Sini turun" katanya saat itu dengan melambaikan coki cokinya.

"Iya tunggu" aku menuruni tangga dan mengambil coki coki yang di serahkan Att kepadaku.

Aku masih malu berdekatan dengan Att, dan aku lihat dia juga merasakan hal yang sama. Tapi jika aku pikir-pikir ternyata sampai sekarang pun berdekatan dengan Att tetap saja mebuatku malu.

"Kapan mau main? " tanya Att kepadaku.

"Kan Att harus belajar buat tryout dulu " jawabku.

"Yaudah kapan kamu mau main ke rumah Fafa?, rumah Fafa kan deket sama rumahku, jadi kita bisa main ke rumah Fafa bareng" ujarnya lagi

"Iya aku pikir-pikir dulu"

"Bener ya? " Tanyanya memastikan.

"Iyaaaaaa, oh iya makasih buat coki cokinya. Besok uangnya aku ganti"

"Hahha gausah kalii, aku ikhlas, yaudah aku ke ruang osis dulu ya" pamit Att

"Iya, daaaahhh" aku melambaikan tangan sambil berjalan menjauhi Att.

Aku berjalan dengan senang karena mendapat 4coki-coki. Sebelum kembali kekelas, aku mampir terlebih dahulu ke kelas Fafa, sahabatku.

Aku ingin memberitahu kalian, tadi pagi sebelum aku masuk kelas, aku memperlihatkan history chat ku bersama Att. Aku bertanya ke Fafa, 'apa maksutnya yaa gombal gini ke aku, pake ganti dnku segala'

Dan dengan gamblangnya Fafa menjawab 'dia suka sama kamu tuh'

Setelah sampai kekelas Fafa, aku langsung bercerita dengan hebohnya tentang Att yang membelikanku coki coki. Aku memberi 1 coki coki ke Fafa, aku juga memberi Erin(sahabatku juga) 1 coki coki dari Att.

Aku berpesan kepada mereka untuk tidak berkata kepada Att bahwa akulah yang memberi mereka coki coki pemberian Att.

Dan jangan lupa satu hal, Att itu juga dekat dengan Fafa karena mereka dari dulu memang satu sekolah, dan sepupu Fafa adalah sahabat Att.
______________________________

Everytime I eat 'cokicoki'
I'm always remember memories about him

But...

When I remember him, I'm also always want eat chocolate...yeah coki coki

Adyna's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang