Jatuh

69 17 1
                                    

Sonya membuka kotak itu, isinya ada sebuah music box. Ketika Sonya memutar lagu tersebut, benar saja ternyata lagu tersebut adalah lagu La Vie En Rose, lagu kesukaan Sonya. Dan di samping music box itu ada sebuah gelang yang ia cari - cari. Sonya merasa pusing karena kelelahan dan terguyur hujan cukup lama, tetapi Sonya tetap melawan keadaan fisiknya.

Sonya menangis bahagia karena akhirnya menemukan gelang tersebut, ia segera memakai gelangnya dan tersenyum.

Tiba - tiba pandangan Sonya kabur dan ia melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Perlahan badan Sonya terjatuh dan terasa sangat jauh, sinar itu mulai menguasai tubuhnya.

Ketika ia membuka matanya, Sonya bingung bukan main. Pemandangan yang ia lihat sangatlah asing, seperti berada di tempat yang sangat indah tetapi aneh. Sonya melihat banyak sekali pohon tetapi bisa bergerak, benda - benda asing yang Sonya pegang berubah menjadi kupu - kupu kecil yang berterbangan, dan ketika ia melihat kebawah, ia tidak bisa melihat bayangan dirinya sendiri.

Melihat hal - hal aneh tersebut membuat Sonya berlari - lari berusaha untuk mencari jalan keluar dari tempat tersebut, sampai akhirnya ia justru menemukan sebuah pohon besar dan di bawahnya terdapat sebuah kotak yang sama persis seperti kotak milik Sonya.

Sonya memutuskan untuk membuka kotak tersebut. Ketika ia ingin membuka kotak tersebut, seseorang menepuk halus bahunya. Sonya langsung menengok.

"Hai" lelaki itu menyapa Sonya.

"Kamu.." Sonya memandangi wajah lekaki itu sambil memastikan apakah dia lelaki yang Sonya cari.

"Aku Alex, sahabatmu" Alex tersenyum.

"Alex.. kamu.. kamu yang pernah hadir didalam mimpiku kan?" Sonya bertanya sambil tersenyum bahagia.

"Aku lelaki yang kamu cari selama ini" Alex menjawab sambil menghapus tetes air mata Sonya yang jatuh di pipi Sonya.

"Alex.. aku.. aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu.."

Sonya segera memeluk Alex sangat erat, pelukan itu dibalas hangat oleh Alex. Sonya menangis bahagia bisa bertemu dengan Alex, perjuangannya tidaklah sia - sia.

Sonya bercerita mengenai kehidupannya kepada Alex sambil berjalan mengelilingi tempat aneh itu, sesekali mereka berhenti melihat matahari terbenam yang sangat indah. Sesekali Sonya bertanya mengenai tempat ini, tetapi Alex tidak begitu menjelaskannya.

"Hey Alex, lihat gelang kita! Bagus ya!" Sonya menunjukkan gelang yang ia pakai, Alex pun begitu.

"Gelang yang aku pakai namaku sendiri. Bagaimana kalo kita saling bertukar gelang?" Alex memperhatikan ukiran nama yang ada di gelang tersebut, dan ternyata yang ia pakai adalah gelang namanya sendiri.

"Wah bener, kita harus tukeran!" Sonya menukar gelangnya dengan gelang Alex, lalu mereka tersenyum.

Tempat ini layaknya seperti dunia yang kita tempati, ada siang ada malam, ada daratan ada lautan, tetapi beberapa hal aneh disini terjadi seperti kita tidak bisa melihat bayangan kita sendiri, pohoh - pohon yang bisa bergerak sendiri, benda - benda yang ada didalam memori kita akan kita temukan disini dan semua itu seperti nyata.

Sonya menghabiskan banyak waktu bersama Alex, ternyata Alex adalah orang yang romantis, Alex selalu memperlakukan Sonya dengan sangat baik, kata - kata yang ia ucapkan selalu meluluhkan hati Sonya, sikapnya yang sangat peduli dengan Sonya membuat Sonya
.
.
.
.
jatuh cinta kepadanya.

Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang