Dia

71 19 0
                                    

Mereka telah bersama sampai berhari - hari, tetapi disini tidak mengenal kata tidur. Alex membuat Sonya semakin jatuh cinta kepadanya, perhatiannya sangat membuat Sonya merasa spesial untuk Alex. Mengingat Alex sahabatnya membuat Sonya tetap memendam perasaanya terhadap Alex.

Mereka menghabiskan waktu bersama, bermain dan bercerita. Alex juga membantu Sonya untuk mengingat masa lalunya, dan keadaan Sonya mulai membaik.

Alex mengingatkan Sonya siapa dirinya, sedikit demi sedikit Sonya mulai teringat. Ibu Alex bersahabat dengan ibu Sonya, begitu juga dengan anaknya. Alex lahir dua tahun lebih dulu daripada Sonya, dan sejak kecil mereka sering bermain bersama layaknya anak - anak, persahabatan mereka terus berjalan dan semakin membaik. Mereka berdua satu TK,SD dan SMP tetapi tentu beda kelas. Alex sering membantu Sonya mengerjakan pr, dan mengajari Sonya. Alex menganggap Sonya seperti adiknya sendiri, meskipun Alex sebenarnya memiliki adik kandung.

Alex dan adiknya sebenarnya tidak begitu akur, karena adiknya selalu merasa tersaingi oleh kakaknya yang pintar dan cukup terkenal itu, padahal kakaknya selalu merangkul adiknya untuk bersama, tetapi karena adiknya iri akhirnya membuat persaudaraan mereka menjadi buruk.

Itulah sebabnya Alex menganggap Sonya seperti adiknya sendiri, karena mereka berdua sama - sama merasa kesepian dan butuh kasih sayang, terutama Sonya.

Mereka berdua merebahkan badannya diatas padang rumput yang luas, mereka melihat indahnya langit dimalam hari. Saat itu Sonya benar - benar merasa bahagia, ia sudah mengingat siapa itu Alex, lelaki yang sangat spesial untuk Sonya. Sesekali Sonya melihat wajah Alex yang begitu tampan dan manis, membuat Sonya semakin mencintainya.

Mereka berjalan sangat lama, sesekali mereka berhenti untuk menikmati pemandangan di tempat itu. Sampai sekarang ini Sonya tidak tahu dimana dia berada, tetapi selama ada Alex dia tetap bahagia.

"Kamu ingat sama kartun kesukaanmu?" Alex bertanya.

"Hmm apa ya? Sekarang aku gak suka kartun" Sonya menjawab sambil berpikir.

"Kamu dulu suka winnie the pooh, ingat?" Alex tersenyum.

"Aku tau kartun winne the pooh, tapi aku gak inget pernah suka kartun itu. Tapi kenapa aku bisa suka ya?" Sonya bertanya - tanya.

"Persahabatan mereka sangat erat, dan Quotes mereka tetap menjadi yang terbaik menurutku. Kamu pernah berbicara seperti itu padaku" Alex menjawab sambil tertawa kecil melihat Sonya yang kebingungan dan terkejut.

"Hah? Benarkah? Aku gak inget apapun. Aku cuma inget digudang ada boneka winnie the pooh gede banget" Sonya kebingungan.

"Hadiah ulang tahunmu yang ke 12 tahun" Alex seperti memberikan sebuah teka - teki.

"Hei.. kamu bisa tau dari mana? Eh itu dari siapa ya?" Sonya berusaha mengingat.

"Dari seseorang yang sayang sama kamu" Alex menjawab berkesan misterius.

"Mama aku?" Sonya menebak.

"Bukan" Alex menjawab sambil menggelengkan kepalanya sedikit dan tersenyum.

"Terus siapa?" Sonya kembali bertanya seakan menyerah.

"Aku, aku kan sayang sama kamu" Alex menjawab sambil tertawa.

"Halah bohong, mana mungkin" Sonya seolah tidak percaya dengan Alex, ia membuang mukanya dari tatapan Alex, tetapi justru ikut tertawa dengan Alex.

Alex dan Sonya terlihat sama - sama suka, meskipun keduanya belum mengungkapkan perasaan mereka tetapi gestur tubuh mereka yang menunjukkan kesungguhan dari perasaan mereka.

Mereka bersama begitu lama, seakan Sonya melupakan kehidupannya, ia terlanjur jatuh didalam cinta Alex. Namun, pada akhirnya mereka kembali di tempat pertemuan pertama mereka. Pohon itu masih tetap terlihat indah, kotak itu juga masih sempurna.

"Perjalanan kita telah selesai Sonya"
Alex secara tiba - tiba bercakap

"Loh kenapa?" Sonya bertanya sambil memegang batang pohon tua yang sangat indah tersebut.

"Sonya, perjalanan kita telah selesai. Sekarang pulanglah" Alex menunduk seakan tak ingin melihat Sonya

"Hei, Kenapa? Jelaskan kepadaku Alex" Sonya bertanya dan memegang kedua bahunya.

"Sonya! Pulanglah!" Alex berteriak.

Sonya terkejut melihat Alex berteriak kepadanya.

Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang