Penjelasan

73 17 0
                                    

"Alex jelaskan kepadaku! Kenapa!" Sonya kembali berteriak dan mengguncangkan badan Alex.

Alex menepis tangan Sonya dan terdiam sejenak

"Sonya, aku ini sudah mati!"

Sonya sangat terkejut, sampai akhirnya dia hanya mampu memanggil namanya

"Alex.."

Alex menatap Sonya dengan serius, dan memegang kedua pipi Sonya dengan lembut.

"Sonya, aku sudah mati sebelum kecelakaan yang menimpamu itu"

Sonya bingung, ia tak tahu sama sekali jika Alex telah mati sebelum kecelakaan yang ia alami.

"Sebelum kecelakaan, kamu baru saja pergi dari pemakamanku. Tidak ingatkah kamu?"

Alex menjelaskan kepada Sonya. Sonya berpikir panjang, sambil berusaha mengingat.

"Sekali lagi Sonya, aku ini sudah mati, sejak SMP."

Sonya meneteskan air matanya, hatinya hancur berkeping - keping, melihat kenyataan bahwa lelaki yang ia cintai sudah mati sejak ia SMP. Air mata tak dapat dibendung lagi, ia tak sanggup melihat kenyataan ini. Akhirnya ia menepis tangan Alex dan meracau untuk melampiaskan rasa emosinya.

"Jika kamu sudah mati, bagaimana bisa kita bertemu?! Lalu apa semua artinya ini?! Kamu hadir dimimpiku, kita bertemu, kita ngobrol panjang dan mengelilingi tempat aneh ini. Semua ini maksudnya apa Alex?! Kamu tidak seharusnya membuatku seperti ini!"

Sonya memandangi wajah Alex dengan raut muka penuh kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.

Alex menjawab,

"Sonya, seharusnya aku sudah pergi dari tempat ini dari dulu, tetapi aku tetap ingin disini untuk melihatmu. Aku tidak menyangka setelah kecelakaan itu kamu amnesia, aku tadinya ingin hadir dimimpimu lebih cepat, tetapi melihat kondisimu sangat tidak memungkinkan aku untuk hadir dimimpimu."

Lalu Alex melanjutkan kambali pembicaraannya sambil perlahan menghapus air mata Sonya.

"Aku berusaha untuk terus tetap disini, mereka entah siapa sudah berulang kali mengajakku untuk pergi dari sini tetapi aku tetap ingin bersamamu, aku terus memperhatikanmu dari sini. Sampai aku memutuskan untuk hadir dimimpimu, berharap kamu mengingatku. Aku terus berusaha supaya kamu mengingat aku, dan akhirnya kita bertemu. Sonya, semua itu aku lakukan karena aku cinta padamu, sungguh."

Mendengar hal tersebut membuat tangisan Sonya semakin mengalir deras, pecahan hatinya seakan tak kembali, duka ia rasakan sangat mendalam.

"Alex.. aku.. aku juga mencintaimu, sangat - sangat mencintaimu"

Alex tak kuasa menahan air matanya yang sudah terkumpul di ujung matanya yang coklat itu, Alex segera memeluk Sonya begitu erat seakan tak ingin kehilangan Sonya.

"Sonya, kita memang saling mencintai tetapi kita tidak bisa bersatu karena kita berada di lain dunia"

Alex berbicara sambil memeluk Sonya semakin erat, sangat erat. Sonya hanya bisa menangis dan ia merasa sangat kecewa, ini untuk pertama kalinya cinta Sonya benar - benar terbalas, tetapi cintanya tak bisa bersatu karena keadaan.

Ingin Sonya bersama dengan Alex, hatinya terpikat hanya untuk Alex seorang, tetapi disisi lain Alex sudah mati sedangkan Sonya masih menghembuskan nafas.

Sonya benar - benar jatuh di pelukan Alex yang sangat kencang itu sehingga tubuh kecilnya tertutupi oleh badan Alex. Tanpa berpikir panjang Sonya membalas pelukan Alex, ia tahu ini akan menjadi pelukan terakhir.

Setelah lama berpelukan mereka melepaskan pelukan mereka dan berpegangan tangan sambil berhadapan.

"Alex.. aku ingin bersamamu selamanya" Sonya meminta sambil menundukkan kepalanya.

Alex menarik tangan Sonya dan mengajaknya untuk membuka kotak yang ada di pohon besar itu.

Kemudian Alex berbicara

"Sonya, itu kamu. Kamu sedang berbaring disana, kamu terlihat sangat cantik."

Sonya melihat dirinya sedang berbaring di rumah sakit, ternyata ibunya ada di sampingnya dan sedang menggenggam tangan Sonya.

"Sonya, kita memang ingin bersama tetapi aku menolak hal itu." Alex berbicara dengan intonasi sedikit sedih.

"Kenapa? Aku bisa ikut denganmu." Sonya menjawab.

"Sonya lihat dirimu, kamu punya kehidupan yang masih panjang. Kamu harapan satu - satunya ibumu, seharusnya kamu mengerti itu. Teman - temanmu membutuhkanmu, percayalah. Dan Zac, dia sangat membutuhkanmu." Alex menjelaskan dan menggenggam tangan Sonya sambil menghadap ke wajahnya.

"Kamu tau Zac?" Sonya bertanya curiga.

"Aku selalu mengawasimu Sonya" Alex tersenyum.

"Hah?! Terus aku mandi kamu liat gitu?! Dasar mesum!" Sonya melepas genggamannya dan memalingkan wajahnya.

"Ih bukan gitu! Kamu jangan langsung ambil kesimpulan gitu dong, aku cuma liat semua kejadian yang bikin kamu seneng, sedih, marah. Kalo mandi ma biasa aja kan yakali deh" Alex menjelaskan sambil tersenyum.

Sonya melihat wajah Alex, dan mereka berdua tertawa bersama

Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang