[2] dua

24.4K 2K 227
                                    

Lelah menggerogoti setelah tiga jam lebih rapat dengan dewan direksi bersama CEO SKY Grup Lee Eun Ji ibu mertuanya juga. Jeon menjabat tangan sosok pria keturunan Inggris yang datang ke rapat hari ini sebagai salam tutup. Mereka sama-sama menunggu hasil luar biasa dari kerjasama yang akan berlangsung mulai minggu depan.

Lim pegawai pribadinya sudah lebih dulu mengantar dokumen ringkas yang dikerjakan selama rapat berlangsung ke ruangan Manajer. Sedang Jeon masih menghormati kehadiran ibu mertuanya yang berbincang santai padanya. Senyum manis Jeon perlihatkan. Tetapi dalam hati lelaki itu tetap terukir sebuah pembalasan besar-besaran. Ingin kehancuran yang ia hadapi juga dirasakan oleh keluarga Lee.

"Bagaimana kabar putriku? Apa dia membuatmu repot dengan sikap cerobohnya?" Eunha memang sudah dikenal akan kecerobohan gadis itu. Bahkan nyonya Lee sendiri paling cemas jika putrinya sampai terluka jika tidak berhati-hati. Tanya itu menjadi kalimat tak berarti untuk Jeon. Sekalipun ia ditanya tentang yang lain, Jeon tetap tidak tertarik.

Kesopanan menjadi paling utama demi citranya sebagai menantu. Jeon mengangguk dengan kekehan ringan. Persis seolah ia memang suami idaman yang sangat mencintai istri. "Eunha baik, Bu. Dia tidak membuatku repot sama sekali."

"Akhir pekan ini datanglah ke rumah untuk makan malam. Ibu juga rindu sekali dengan Eunha. Sudah lama anak itu tidak muncul ke rumah."

"Pasti. Aku akan sampaikan pesan ini pada istriku nanti." Jeon berusaha tetap menjadi lelaki periang. Jawabannya membuat nyonya Lee tersenyum bangga. Wanita itu akhirnya pamit. Sebentar lagi jam pulang kantor. Jeon juga akan segera pulang. Di rumah, ia harus bertemu lagi dengan gadis keturunan Lee Hong Jae. Pria paruh baya yang sebenarnya sangat Jeon benci. Inti dari kehancurannya selama ini.

Hong Jae memang sosok pria yang membuat Jeon bisa bergerak sampai sejauh ini.

Perjalanan pulang Jeon sempat mendapat pesan dari ibunya. Menyuruh anak laki-lakinya itu datang sebentar saja mengunjungi kedai kaki lima di daerah kawasan perbelanjaan Hongdae. Jeon tidak menolak dan berpacu pada kecepatan tinggi. Membelah jalanan ibukota yang hampir tertelan langit senja.

Jeon memang tertutup tentang keluarganya sendiri. Tapi ia tidak pernah berbohong tentang keberadaan ibu kandungnya. Wanita yang menjadi pedagang kedai kaki lima jajanan pinggir jalan. Jeon tidak merasa malu saat memperkenalkan ibunya pada Eunha. Beruntung karena Eunha sama sekali tidak mempermasalahkan tentang latar keluarganya sendiri yang terbilang jauh dibanding kasta keturunan Lee.

Mobil Hyundai keluaran terbaru berhasil Jeon parkirkan tak jauh dari tempat kedai sang ibu berdagang. Musim dingin yang akan tiba membuat suasana lebih membeku. Tak lupa memakai jaket mantel guna melindungi tubuh dari hawa dingin. Jeon melihat ibunya baru selesai mengemas kotak berisikan kimchi buatan sendiri.

"Kau datang tepat waktu. Ibu sudah selesai mengemasnya. Bawa pulang kotak itu dan nikmati bersama istrimu." Nyonya Jeon nampak lebih keriput bila dibandingkan dengan nyonya Lee yang bergelimang harta. Lebih ringkih dan terlihat kumal bilang disandingkan dengan nyonya Lee CEO SKY Grup yang sangat terpandang. Jeon merutuki tindakannya menikah dengan perempuan kaya raya. Derajat keluarganya seolah terinjak jauh sekali dari keluarga istrinya. Tapi Jeon melakukannya dengan maksud. Semua bisa ia rasakan ketika dendamnya telah tercapai. Membuat Lee Eunha hancur sehancur-hancurnya. Menjadi perempuan yang bahkan tak bisa mati walau sebenarnya sudah sangat ingin mati. Jeon tak sabar tentang itu. Bagaimanapun, Lee Eunha adalah putrinya Lee Hong Jae pria yang paling Jeon benci.

"Kenapa memberi sebanyak itu? Dia tidak akan bisa menghabiskannya." Jeon bertanya ketika tahu bahwa ada tiga kotak besar kimchi.

"Berikan untuk ibu mertuamu juga. Ini buatan ibu. Rasanya enak sekali. Pasti akan suka." Nyonya Jeon terlewat polos sampai urusan penting tentang menu makanan orang kaya saja tidak mengerti.

He Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang