[15] lima belas

14.6K 1.6K 451
                                    


Di dunia ini, hanya Eunha yang mengetahui bagaimana Eun Ji, ibunya. Selain dirinya, tidak ada yang bisa memahami wanita pembisnis paling sukses itu. Bahkan Eunha tidak yakin dengan ayahnya sendiri. Hubungan yang sudah tidak harmonis dan saling bersandiwara, Eunha merasa bodoh tidak menyadari tentang ini lebih awal di antara kedua orang tuanya.

Sekarang masalah sudah diketahui oleh Eun Ji. Rencana perceraian yang tidak lama pasti akan hadir. Eunha belum tahu harus bagaimana menghadapi sang ibu. Dia tetap berniat untuk mempertahankan pernikahannya. Namun satu pun cara yang akan dilakukan belum terpikirkan. Dalam kondisi hatinya yang sedang kacau seperti ini, Eunha butuh ketenangan. Dia ingin pergi jauh agar tidak bisa ditemukan lagi oleh sebuah masalah. Namun dengan begitu dia akan kehilangan kebahagiaannya sendiri yang sudah lama dipertahankan. Jika pernikahannya berakhir, sama seperti akhir bagi hidupnya.

Pilihan gadis itu jatuh pada keheningan yang kini mendominasi. Berdiri lemah memandangi bangunan rumah super megah. Tempat dia dibesarkan, tempatnya tumbuh dengan kasih sayang ayah dan ibu. Kini tak ada lagi hal baik yang bisa dia miliki dari kedua orang tersebut. Jatuh sedalam-dalamnya ke lubang hitam. Gelap dan sulit menemukan setitik cahaya. Eunha mengusap lagi air matanya sendiri. Kesedihan itu belum juga berhenti.

'Tolong jangan beri tahu Jungkook tentang rencana perceraian itu, ibu. Aku akan menemui ibuku sendiri dan menghadapinya.'

Kalimat yang dia utarakan sebelum beranjak dari rumah sakit tempat dimana ibu mertua dirawat. Ingatan itu kembali berputar dalam kepalanya. Terus meyakinkan bahwa sekarang tujuannya datang ke tempat ini untuk melakukan hal yang sudah seharusnya Eunha lakukan.

Udara malam akan sangat menyebalkan rasa dinginnya. Eunha memutuskan masuk ke dalam dan bertemu dengan sang ibu yang sudah menjadi sorotan permasalahan akhir-akhir ini.

Wanita berpakaian resmi lantaran baru kembali dari pekerjaannya itu tidak terkejut mendapati putri sematawayang datang dengan wajah muram dan pipi dipenuhi bekas tangisan. Eun Ji tahu bagaimana putrinya sendiri memendam semua rasa sakit tanpa ingin membagi sedikitpun padanya. Eun Ji tidak akan menyesali tindakannya. Jika bisa melepaskan Eunha dari penderitaan yang menyakitkan, itulah yang dia harapkan. Seorang ibu hanya ingin melihat putrinya tidak terluka.

"Ibu..."

Eun Ji berdiri angkuh. Kepala yang ditegakkan. Kedua tangan juga terlipat di depan dada. Tatapannya tegas seperti semua yang Eun Ji lakukan. Benar-benar wanita yang tak akan mudah dikalahkan. "Aku tidak butuh penjelasan apapun dan pembelaan apapun darimu untuk lelaki brengsek itu, Eunha."

"Ibu, jangan seperti ini. Kau salah paham."

Mata Eun Ji memerah karena marah. Perkataan Eunha jelas masih sangat membela Jeon Jungkook. Satu-satunya lelaki yang saat ini Eun Ji kutuk karena telah berani bermain-main dengan putrinya.

Entah apa yang telah membutakan putrinya. Semua masalah yang sudah Eun Ji ketahui merasa beruntung dapat mengetahuinya. Jika tidak, maka yang akan ia dapatkan hanyalah kehancuran putrinya sendiri. Eun Ji membesarkan Eunha tidak untuk disakiti oleh seorang laki-laki yang bahkan jauh lebih rendah derajatnya dari keluarga ini. Eun Ji mendidik putrinya menjadi orang hebat dan cerdas agar tidak mudah ditindas. Dan kini semuanya berantakan. Eunha bukan dirinya yang lebih mampu memimpin segala hal. Faktanya mungkin begitu.

"Eunha, ceraikan suamimu."

"Aku tidak akan bercerai."

He Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang