part 31

102K 5.5K 135
                                    


"Assalamualaikum,,," ucap Maylan ketika memasuki rumah Umi.

" Waalaikumsalam,,,," kata Umi.

Maylan menghampiri Umi, mencium punggung tangan umi, diikuti oleh Ken.

" Umi, Kangen,,," kata Maylan menghambur ke pelukan Umi.

" Umi juga kangen," kata Umi.

" Gimana kabar kalian? Kenapa kesini nggak bilang dulu?" Tanya Umi penasaran melihat anak dan menantunya.

" Alhamdulillah baik umi, Umi sendiri?" Tanya Ken balik.

" Alhamdulillah sehat."

" Pengin kasih surprise, lagian masa pulang kerumah sendiri harus ngomong dulu," jawab Maylan melepas pelukannya.

"Nenek capa yang dateng?" Tanya Aran.

"Aran,,,," kata Maylan merentangkan kedua tangannya berharap Aran memeluknya.

Tetapi Aran malah berlari menghambur ke pelukan Ken.

"Om, Alan kangen," kata Aran senang.

"Aran kok nggak meluk aunty sih, malah kenapa meluk Om Ken," rengek Maylan.

"Enakkan meluk Om, kalau meluk aunty bau sih," kata Aran polos.

"Aunty wangi kok, nggak bau," kata Maylan mencium badannya sendiri yang masih sedikit wangi.

"Aran, kangen sama Om. Kenapa balu dateng sih,,,," kata Aran yang kini sudah di gendong Ken.

"Om juga kangen sama Aran," kata Ken sambil menyerahkan tas kantornya ke Maylan.

"Emang Aran nggak kangen ke aunty."

Aran hanya menggeleng, dan malah menjulurkan lidahnya ke arah Maylan.

Maylan yang melihat tingkah keponakannya malah cemberut.

"Aran turun gih dari gendongan om. Om kan milik tante," Kata Maylan kini merangkul Ken.

"Kenapa Alan mesti tulun? Kalau disini om milik Alan tau,,," kata Aran mempererat pelukannya ke Ken.

"Turun Aran, Om keberatan tau. Aran kan gendut," kata Maylan nggak mau kalah.

"Alan nggak belat kan Om? Tapi belatan aunty Lan kan?" kata Aran lebih nggak mau kalah.

Ken hanya bisa ketawa melihat tante dan keponakan merebutkan dirinya.

Umi juga hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak dan cucunya. Sebelum menikah Maylan memang sering godain keponakannya. Kadang sampai Aran nangis, dan ujungnya bang Byan atau mbak Ceisya yang omelin Maylan. Tapi yang di omelin malah senyum-senyum aja.

"Aran, turun ahh kasian Omnya. Om kan capek habis kerja," kata mbak Ceisya ketika melihat mereka memasuki ruang keluarga.

"Ihh, ibu Om nggak bakalan capek. Om kan kuat kayak supelmen."

"Yang bener Superman tau," kata Maylan mencubit pipi Aran.

"Ihh, aunty lupa ya, Alan kan masih kecil nggak bisa ngomong R," kata Aran mencoba ngomong R tapi yang keluar malah L.

"Aran turun sini gantian Ayah yang gendong, kasian Om baru pulang kerja," kata bang Byan yang ternyata sudah ada di ruang keluarga juga.

Aran pun akhirnya turun dan menghampiri Ayahnya.

"Gimana kabar kalian?" Tanya Bang Byan.

"Alhamdulillah, baik ko bang," kata Ken agak kaku memanggil Bang ke Byan. Maklum biasanya kan manggil Byan aja he.

UNTUKMU, IMAM RAHASIAKU (the Secret Husband) TERBIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang