part 13

115K 6.9K 30
                                    


Handphone diatas meja bergetar, ada panggilan masuk. Maylan terlihat malas untuk menerima panggilan. Baru beberapa jam dia tidur sudah ada yang menganggu tidurnya.

Maylan mendiamkan sesaat, berharap handphonenya tak bergetar lagi. Tapi handphonenya tetap bergetar.

Dengan malas, Maylan menerima panggilan. Matanya masih terpejam tanpa tahu siapa yang menelponnya.

" Assalamualaikum... Lan kamu udah tidur? Maaf ya ganggu."
" Waalaikumsalam... ini kan udah malam ya waktunya tidur lah." Jawab Maylan kesel.
" Hehehe... maaf ya Lan..."
" Siapa sih? Ganggu tidur aku"
" Ken..."
" Ken siapa? Jangan bercanda dong kalau nggak aku matiin handphonenya." Jawab Maylan setelah tau kalau ini panggilan luar negeri.

" Ken, calon suami kamu Maylan."
" Apa!"
Ken menjauhkan handphone dari telinganya, mendengar Maylan teriak.

" Aduh... bisa pelan-pelan nggak ngomongnya udah malam kan."
" Tapi, kok ini telpon dari jepang."
" Iya maaf, aku baru sempet ngabarin. Tadi siang aku berangkat ke jepang."

" Tapi kan... lusa kita menikah. Kenapa sekarang ada di jepang. Apa kamu mau batalin..."
" Astaughfirullah, kamu ngomong apa sih Lan. Kita akan tetap menikah. Aku usahain akan pulang sebelum akad nikah. Ada masalah dengan klien di jepang."

" Kenapa harus kamu kesana? Kenapa nggak yang lain?" Kata Maylan kecewa.
" Aku nggak enak nyuruh Om Haris lagi, beliau sudah ke jepang minggu kemarin. Prana apa lagi dia belum lancar bahasa jepangnya. Nggak usah kuatir, Aku pasti pulang."

" Janji kamu harus pulang."
" Iya janji, kayaknya dah ngebet banget nih pengin nikah sama aku." Goda Ken dari balik telpon.

" Ken nyebelin kamu. Udah ah aku ngantuk aku mau tidur." Jawab Maylan kesel.
" Ya udah maaf ya, nggak usah ngambek ntar cantiknya ilang. Selamat tidur ya Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam."

" Ntar cantiknya ilang kata Ken, berarti seenggaknya Ken bilang aku cantik. Ihh... baru kali ini aku di bilang cantik sama pria. Kecuali alm Abi dan bang Byan ya." Gumam Maylan yang masih memikirkan telpon Ken tadi.

Tapi Maylan buru-buru istighfar. Kok jadi mikirin Ken ya. Dia kan belum pantas untuk dipikirin. Ken juga masih calon suami bukan suaminya.

Maylan masih belum bisa memejamkan matanya. Kali ini dia memikirkan Ken yang masih di jepang. Semoga Ken bisa pulang tepat waktu, dan acara akad nikah lusa berjalan lancar.

Untuk menenangkan pikiran, Diambilnya air wudhu lanjut sholat tahajud. Sudah jam 3 waktu yang tepat untuk sholat dan berdoa.

****

Pagi hari di meja makan.

" Kok lemes banget sih calon pengantin... Ntar cantiknya ilang"
" Goda mbak Ceisya melihat Maylan terlihat lemes dan mukanya yang kusut.

" Mbak Ceisya jangan ngledek deh..." jawab Maylan.

Kini Maylan merubah posisi tangan dan kepalanya di atas meja makan mirip gaya superman lagi terbang. Tapi kali ini Superwomen pakai jilbab hehehe.

" Maaf ya de, memang kenapa? Nggak tidur ya semalem?" Tanya mbak Ceisya lembut.

" Iya semalem Ken telpon, ngabarin lagi di jepang."

" Jepang jauh sekali... padahal lusa kalian nikah."

" Katanya ada urusan bisnis. Doain aja dia bisa pulang sebelum acara akad nikah."

" Mbak jelas doain kok. Kamu juga. Nggak usah kuatir pasti dia pulang." Kata mbak Ceisya semangatin calon pengantin.

" Dia pasti pulang. Nggak usah kuatir." Kata bang Byan yang kini sudah duduk di samping Maylan.

" Kalau dia telat pulangnya gimana? Kalau ternyata pernikahan diundur atau..."

" Huss.... jangan suudzon gitu ah. Ingat Allah itu sesuai prasangka hambanya."

" Iya bang...".

" Bener kata bang Byan, Aku nggak boleh suudzon." Kata Maylan dalam hati.

UNTUKMU, IMAM RAHASIAKU (the Secret Husband) TERBIT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang