Abaikan typo(s)!
Hanna and Brian in mulmed👆
Enjoy and Happy reading😘
-
-
"Brian..!"teriak Azura menggema di dalam kamar hotel. Nafas Azura serasa berhenti saat melihat anaknya sedang bercumbu di kasur dengan perempuan bayaran.
"Ya Tuhan tolong ampunilah anakku,"Doa Azura untuk anaknya yang sudah mempermainkan tubuh para wanita.
Azura tidak akan menjambak rambut atau pun menyeret wanita itu keluar. Karena diapun pernah berada di posisi yang sama saat sedang memerlukan uang.
"Mami,"ucap Brian melihat sang Mami yang memandangnya dengan tatapan kecewa.
"Pergilah, akan ku transfer sisanya,"Brian segerah memakai celananya. Dan menghampiri sang mami yang sedang menitikan air matanya di sofa sudut ruangan.
Plak..
Plak..
Di tamparnya kedua pipi Brian. "Puas kamu, Hah?!"teriak sang Mami dengan wajah memerah.
"Mih,"hanya kata itu yang keluar dari mulut Brian.
"Apa yang kau dapat dari ini semua, Brian?! Kenapa kau terus melakukan hal keji ini? Saya tidak perna mendidik anda menjadi pria yang suka memainkan tubuh wanita! Dan saya tidak perna mengajari anda untuk berbuat kasar kepada wanita!"Azura bersuara tinggi. Bahkan ia memakai kata anda untuk menyebut nama Brian. "Bagaimana jika saya yang di posisi wanita itu? Ayo jawab jangan diam saja!"sentak Azura mengguncangkan kedua pundak Brian.
"Tidak, tidak boleh! Mami adalah wanita berharga!"Brian menggelengkan kepalanya!
Azura menghapus jejak air matanya. "Lantas, apa yang sudah kau perbuat dengan gadis itu di ruangan terkutukmu? Menyiksanya bukan? Bagus, beginikah caramu memperlakukan kaum wanita? Ingat Brian! Saya ini juga wanita!"kemarahan Azura berkobar-kobar.
"Jangan perna datang dan menampakan diri di hadapan saya! Saya sungguh malu untuk mengakui anda sebagai anak saya!"Azura bangkit lalu meninggalkan Brian sendirian.
***
"Narto, antar saya ke apartemen Royal's, sekarang,"perintah Azura kepada supir.
Azura pun sempat meminta Narto berhenti di tenda tempat dia bersama Darius sering menghabiskan sarapan bubur ayam setelah melakukan olah raga di taman.
"Bagaimana keadaannya, Daniel? Apa dia sudah bangun?"tanya Azura. Karena semalam Azura di telpon oleh Daniel bahwa Hanna semalaman menangis, dan Daniel tidak bisa banyak membantu saat melihat Hanna menangis, bila dia mendekat dan menenangkan Hanna ia takut Hanna semakin histeris.
"Sepertinya belum, Aunty."jawab Daniel.
"Ini Aunty bawakan kamu sarapan bubur. Di manakan ya."Azura menaruh bungusan berisi Bubur.
"Makasih Aunty. Ohh ya Aunty, sebaiknya kita membawa Hanna keluar dari sini. Siapa tau traumanya bisa hilang dengan keadaan tempat yang berbeda."
"Aunty juga berfikir sama denganmu. Habiskan makananmu, Aunty akan ke kamar,"Azura membawa nampan berisi semangkok bubur dengan segelas teh hangat.
Azura memasuki kamar, dia bisa mendengar ringisan di setiap gadis mungil ini melakukan gerakan.
Di usapnya pucuk kepala Hanna dengan penuh sayang. "Hanna, ayo bangun nak. Makan dulu yuk."
Mendengar suara Azura membut tubuh Hanna tersentak dari tidurnya dan merekatkan selimutnya dengan sangat erat.
"Jangan, hiks.. hiks.. hiks.."
"Ini Mami sayang, kamu akan aman. Jangan takut,"ucap Azura dengan nada yang sangat lembut.
Di dekapnya Hanna dengan penuh sayang. Brian sunguh kejam sampai membuat seorang wanita trauma.
"Makan dulu ya nak, abis itu mami bantu kamu membersihkan tubuhmu, ya,"Azura membawa nampan ke atas ranjang.
"Ayo buka mulutnya."
Dengan perlahan-lahan Hanna membuka mulutnya sambil terus memandang wanita baya di hadapannya.
***
"Mana Hanna, Ali?"tanya Brian dengan nafas memburu. Pasalnya Brian takut Hanna di bawa pergi oleh Maminya.
"Nona Hanna sudah pergi bersama Nyonya Azura dan Tuan Daniel,"jawab Ali.
"Arghh...."Brian meremas rambutnya. Dia telat datang ke apartemennya. Dan sekarang Hanna sudah berada di samping Mami. "kenapa kalian kasih dia pergi Ali?"
"Maaf Boss. Nyonya Azura dan Tuan Daniel datang dengan 10 anak buahnya."ucap Ali.
"Kalian semua saya pecat! Tidak ada guna kalian bekerja di sini!"ucap Brian lalu pergi dari hadapan ke-3 bodyguard itu.
Brian menjalankan mobilnya seperti orang kesetanan. Tak jarang Brian mendapatkan umpatan dari para pengendara lain, karena dia mengendara dengan seenak jidatnya.
Brak..
Terdengar bunyi bantingan pintu utama di mansion keluarga Colin. Siapa lagi pelakunya jika bukan Brian.
"Nilli.. Nilli... dimana Mami?"teriak Brian.
"Nyonya Azura belum pulang, Den."ucap Nilli maid di keluarga Colin.
"Shit!"Brian benar-benar kecolongan. Maminya ternyata tidak ada di rumah. Kemana Daniel dan Maminya membawa Hanna?
***
"Siapa yang telpon, Daniel?"tanya Azura.
"Brian, Aunty. Aku jawab dulu ya."Daniel segera pergi dari hadapan Azura dan Hanna.
"Hallo."
"Dimana lo sama Mami sekarang?"
"Lu gak perlu tau, Bri. Dan lu gak usah susah-susah cari gua sama Aunty Azura!"
"Kasih tau gua sekarang dimana lo sama Mami, Dan!"
"Ck! Lu punya banyak kacung, Bri. Coba cari donk gimana sih!"
"Please kasih tau dimana lo sekarang. Gua mohon, Dan."
"Wow. Seorang pria psycho kaya lo minta maaf. Hellow?"
"Gua nyesel, Dan. Bener gua nyesel."
"Memang penyesalan selalu datang terlambat, Bri. Tapi ingat! Penyesalan lo ngga akan ngerubah semuanya."
Klik...
Daniel mematikan telponnya secara sepihak. Tidak akan guna jika dia bicara dengan pria psycho seperti Brian.
Daniel segera membantu mang Budi memasukan beberapa koper Hanna, Azura dan dirinya di bagasi mobil.
Rencananya Azura akan membawa Hanna berlibur ke bandung, Ke rumah lama Azura yang di berikan oleh Alm.ibunda.
Dan tentunya Darius sudah mengizinkan Azura pergi dengan iming-iming liburan. Azura sudah mempersiapkan semuanya dengan sempurna, mulai dari plat nomer mobil yang baru, sim card ponsel yang sudah di patahkan. Sampai Azura menutup mulut Darius dengan servis yang memuaskan. Semua itu ia lakukan supaya Brian tau rasa. Dan Dia tau Brian tipe pria yang tidak akan menyerah dan bisa ia pastikan Brian akan melacak keberadaan mereka.
TBC?
KAMU SEDANG MEMBACA
#1. The woman one billion ✔
Romancecerita di private!!!! [WARNING 21++] *** ^^I'll do anything for the sake of mother.^^ -Deana Hanna- ^^Semua wanita sama saja hanya mengginkan uang yang banyak. Dan aku juga tak percaya akan ada nya cinta. bagiku Love is bullshit!!^^ -Brian Braxton C...