*tiga puluh dua*

47.1K 1K 12
                                    

Happy reading dan bagi silent readers harap jangan pelit votmensnya!

Abaikan typo!

-

-

-

"Bri, boleh aku pergi dengan Siska? Aku bosan terus berdiam diri dirumah tanpa melakukan aktivitas."

"Bagaimana jika kita pergi seusai aku mengurusi urusan sialan ini,"tawar Brian.

"memang kau mau kemana? Kenapa hari ini kau memakai baju santai saja?"tanya Hanna.

Brian tergagap." kau bawel sekali sih, hem? Pokoknya aku mau kamu tunggu dirumah, jangan kemana-mana. Oke,"ucap Brian dan melangkah menuju mobilnya.

Andai saja Mami sedang di rumah menemani Hanna. Pasti Brian tak perlu memperingatkan Hanna untuk tak boleh keluar rumah.

*****
'Siska bisa jemput aku sekarang?
Aku bosan dan aku ingin kau menemaniku ke taman.'

'Anda kurang beruntung Mrs.Colin, aku sedang di ajak shopping sama Daniel.'

'Ayolah Sis, apa kau lebih memilih shopping dengan kak Daniel, dari pada menemaniku pergi ketaman?'

'ya Tuhan Hanna, sungguh aku tak berniat mengesampingkan mu. Aku akan segerah ke rumah mu.'siska menghembuskan nafas pelan. Padahal ini waktu yang tepat untuk mengambil hati Daniel.

'Baiklah, aku tunggu sekarang.'

****

"Lihatlah anak itu,"tunjuk Siska kepada anak perempuan yang sedang sedang melihat pedagang kembang gula dengan tatapan berbinar.

"Dia sangat cantik, dan ku yakin ia mengiginkan kembang gula itu. Lihatlah tatapannya."ucap Hanna dan di angguki Siska.

"Aku akan menghampirinya,"
Hanna menghampir anak perempuan itu.

"Hi cantik, siapa namamu?"tanya Hanna.

"Namaku Cila, aunty,"jawabnya dengan malu-malu.

Hanna mengagguk dan memperkenalkan namanya."nama aunty, aunty Hanna dan ini aunty Siska."Hanna juga memperkenalkan Siska kepada Cila. "Apa kau ingin kembang gula yang di sana?"tanya Hanna menunjuk gerobak kembang gula di sebrang jalan.

Gadis itu menganggukan kepalanya."aku mau kembang gula yang sangat lembut itu, apakah aku bisa mendapatkan kembang gula itu?"tanyanya polos.

"Kau bisa mendapatkannya,"ucap Hanna.

"itu tak mungkin, aku tak mempunyai uang untuk membelinya."lirih Sang gadis.

"Kau tak perlu mengeluarkan uang gadis cantik, kau hanya perlu membayar dengan satu kecupan di pipi aunty dan aunty akan membelikanmu kembang gula itu."Hanna menunjuk pipinya.

Cila pun segera memberikan kecupan di kedua pipi Hanna.

"Siska bisahkah kau menolongku untuk membelikan kembang gula itu?"Hanna menunjuk jalanan yang harus Siska seberang. Karna tak mungkin bagi Hanna berdiri dari kursi rodanya.

"Tentu,"Siska melangkah pergi menyebrang jalanan.

Dari arah kiri, tepat dimana Cila dan Hanna menunggu. Datanglah sebuah mobil dengan keadaan kaca terbuka.

Dan."ARGH....."teriak Hanna kencang sehingga mengundang tatapan panik dari pengunjung taman.

Sedang kan sang gadis kecil terisak kencang sambil memeluk Hanna.

Siska menghempaskan kembang gula dan berlari ke arah Hanna yang sedang berteriak histeris.

"Kau kenapa Han? Kenapa? Kenapa matamu berdarah?"seru Siska panik bukan main ketika melihat ujung mata Hanna mengeluarkan darah.

#1. The woman one billion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang