*tiga belas*

64.8K 1.2K 15
                                    

Author POV

Sudah hampir seminggu Hanni di tinggal sendirian di rumah oleh kakaknya tanpa kabar. Ada sedikit kecemasan yang terselip di hati Hanni untuk sang kakak. namun Hanni menepis kecemasan itu, sisi Devilnya mengatakan 'jangan pernah cemaskan kakakmu, Hanni. Ingat, karena dia ayahmu tewas!'

Hanni berjalan menuju kamarnya. Hari ini dia di ajak oleh Viona pergi ke Club. Viona habis putus cinta dengan Enzo, dan sekarang Viona butuh teman untuk sekedar minum. Kebetulan Bianca sedang mempunyai acara dengan keluarga besarnya. Sedangkan Angel, Angel sudah 2 hari menghilang tanpa kabar.

Hanni dan Bianca sempat mencari keberadaan Angel. Namun nihil, Angel pun juga tidak berada di rumahnya pada saat itu.

Suara kelakson mobil milik Viona terdengar nyaring di depan rumah Hanni.

Hanni segerah mengambil tas tangan dan kembali ke cermin untuk melihat penampilannya malam ini.

Hanni segerah mengambil tas tangan dan kembali ke cermin untuk melihat penampilannya malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dress sweet-light-blue. Rambut di biarkan terurai asal membuat kadar ke-sexyan miliknya bertambah.

Hanni keluar dari rumah dan segera mengunci pintunya.

"Gila, Nii. Lo cantik banget, udah cantik sexy lagi."puji Viona tulus.

"Emang gua cantik dari dulu. Kemana aja lo? Hehehe,"ujar Viona pede.

30 menit Hanni dan Viona sampai di Club Birdsan. Club kalangan atas, dengan sistem pengamanan ketat, hanya orang kalangan ataslah yang bisa masuk kedalam Club ini.

Hanni memang orang miskin tapi ingat, sahabat-sahabatnya adalah orang-orang nekad. Mereka pasti akan sangat mudah masuk jika para penjaga Club di sodorkan daging merah oleh ketiga sahabatnya.

"Hallo Nona-nona manis."sapa penjaga satu.

"Hallo pak. Sudah lama kita tidak bertemu,"sapa Viona mulai meraba dada bidang penjaga satu.

Terdengar suara erangan milik si penjaga satu.

"Boleh saya masuk, pak?"tanya Viona.

"Tentu boleh Nona. Tapi, jangan lupa. Kami minta servis. Bagaimana?"tanya penjaga dua.

"Baiklah. Tapi jangan sekarang. Bagaimana besok. Karena saya dan sahabat saya ingin menghilangkan penat,"ucap Viona.

"Baiklah kalian boleh masuk,"ucap penjaga tiga.

"Gila lo ya, Vii. Lo baru putus langsung mau main gituh sama tuh mas-mas penjaga club?"teriakku di samping telinganya.

"Gue emang udah gila, Nii..."teriak Viona dengan nada tak kalah keras dari dentuman musik.

"Gua butuh minum, Nii."teriak Viona lagi.

#1. The woman one billion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang