Ketika kau berada di posisi paling ujung dari sebuah jurang apa yang akan kau lakukan?jika aku menjadi kau aku akan meloncat ke dalam jurang agar aku tidak lagi bisa kembali ke masa lalu
*****
Setelah pulang sekolah Lauren singgah ke rumah Angga ia ingin meminta maaf padanya, karena ia, persahabatannya dengan Bryan menjadi hancur
Lauren mencoba beberapa kali mengetuk pintu rumah Angga tapi hasilnya nihil tak ada jawaban dari pemilik rumah
Ia pun kembali ke rumahnya. Sesampainya di dalam kamar ia langsung menuju balkon memastikan apakah betul Angga tidak ada di dalam rumahnya. Tapi terlihat seorang lelaki dari arah kamar Angga yang terlihat sangat senang sampai-sampai ia loncat-loncat di tempat tidur
Baru kali ini ia melihat Angga bertingkah kekanak-kanakan, jika di sekolah ia sangat dingin, cuek dan kejam, tapi di rumah ia bisa-bisanya bertingkah kekanak-kanakan
Sebegitu bencinya ka Angga sampai-sampai ia tadi tega cueki gue yang dari tadi ngetok pintunya
Lauren berteriak sekencang-kencangnya agar teriakannya dapat di dengar Angga. "Kaaaa Anggg----," teriakan Lauren terhenti karena bunyi line dari arah handphonenya
Dua pesan dari dua orang yang berbeda di waktu yang sama
Brandon:Uren lagi ngapain jalan yuk
Bryan:Lauren jalan yuk nanti gue jemput kok
Lauren bingung harus menerima tawaran siapa, jika ia memilih Brandon ia akan sangat merasa bersalah dengan Bryan soal di sekolah tadi. Jika ia memilih Bryan alasan apa yang akan ia gunakan sedangkan ia juga sudah berjanji akan menerima tawaran Brandon lain kali
Argghhh
Brandon (personal chat)
Lauren:enggak lagi ngapa-ngapain kok, kita jalan ke taman waktu itu dan untuk jamnya sekitar jam 4 sore
Brandon:okeBryan (personal chat)
Lauren:oke jam 6 yah, gue tunggu di rumah kita ke PIM
Bryan:see you*****
"Brandon udah lo duduk aja," pinta Lauren sambil menepuk-nepuk kursi yang ada di sebelahnya
Brandon lalu segera duduk di sebelah Lauren. "Uren lo pulang jam berapa ini udah jam 6?" tanya Brandon pada Lauren
"Haaaahhhh," ucap lauren sambil berdiri
"Lo kenapa?lo dimarahin pulang magrib?" tanya Brandon dengan nada bingung
"Anterin gue pulang," pinta Lauren sambil menarik tangan kanan Brandon
Diperjalanan pulang Lauren selalu mengoceh pada Brandon karena tadi Brandon tidak berkata begitu sebelum jam 6
Setelah berada di gerbang perumahan Lauren, Lauren meminta pada Brandon agar memberhentikan mobilnya. "Don lo berhenti di sini aja, gue mau jalan ke rumah aja," pinta Lauren sambil memengang tangan kiri Brandon
"Ehh kenapa emangnya?" tanya Brandon setelah memberhentikan mobilnya. "Lo nggak mau di anter sama gue?" tanya Brandon kembali
Lauren melihat Brandon dengan perasaan tidak enak. "Ehh bukan gitu gue nggak mau lo kecapean jadi lo langsung pulang aja." jawab Lauren kembali sambil memperbaiki posisinya yang sedari tadi ingin keluar
"Uren lo bisa liat gue nggak, lo lihat gue nggak apa apa. Gue nggak akan capek buat ngantar lo."
"Bukan gitu Don gue nggak enak aja," ucap Lauren pada Brandon. "Gue balik dulu yah makasih buat hari ini
" ucap Lauren lalu segera membuka pintu mobil yang di naikinya sedari tadi"Dahhh Brandon." teriak Lauren dari luar sambil melambaikan tangannya
Brandon membalas lambaian tangan Lauren dengan mengklakson mobilnya lalu berlalu pergi
Jam menunjukkan pukul 6.30
Lauren berlari menuju depan pintunya yang sekarang terbuka"Lauren kamu dari mana aja sih?" tanya mama Lauren sambil melangkah maju ke depan Lauren
"Tadi itu ma...hmmm," Lauren menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tadi dari taman sama temen-temen," jawab Lauren sambil mengacungkan jari telunjuknya ke atas
"Ehhh ada Bryan lo udah lama nunggu di sini?" tanya Lauren berusah mengalihkan pembicaraan
"Engga kok baru 30 menit," jawab Bryan
"Bryan buruan yuk jalan," ajak Lauren pada Bryan. "Ma jalan dulu." teriam Lauren dari luar rumah
"Laurennn janggannn pulanggg tengahhh malamm," teriak mama Lauren dari dalam
"Iya ma."
Di dalam mobil hanya ada suara radio. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan, rasanya baru kenal, emang. Hingga akhirnya Bryan memecah keheningan yang terjadi
"La udah nyampe nih," ucap Bryan
"Iya"saat Lauren ingin turun dari mobil Bryan menahan Lauren. "La lo tunggu di sini dulu biar gue yang bukain pintu." ucap Bryan lalu segera turun dan membukakan pintu Lauren
"Makasih."
Di PIM Lauren dan Bryan menghabiskan waktu mulai dari berbelanja, nonton, dan akhirnya makan
"La lo mau makan di mana?" tanya Bryan di sela-sela jalannya
"Di situ aja," ucap Lauren sambil menunjuk ke arah sebuah restoran
Mereka pun segera masuk ke dalam restoran tersebut
"La lo mau makan apa?"
"Pasta sama lemon tea."
"Mbak pasta sama lemon teanya dua." ucap Bryan pada seorang pelayan di restoran tersebut
Setelah menunggu beberapa menit makanan yang mereka pesan sampai
"Pelan-pelan makannya," ucap Bruan sambil menggelap saos pasta yang melengket ke ujung bibir Lauren
Blush on. Itu hal yang pertama yang di rasakan Lauren
"Eh eh Bryan, engga usah kali," ucap Lauren sambil me-lap bibirnya
"Ciee yang tadi blush on," goda Bryan sambil mencolek pipi Lauren. "Tunggu-tunggu udah berepa kali yah gue bikin pipi lo merah." ucapnya kembali sambil pura-pura memikir
"Ihh apaan si." kata Lauren sambil mendorong pelan badan Bryan
***
"Makasih ya Bryan, inget janji lo besok," ucap Lauren sambil melambaikan tangannya pada Bryan yang sekarang sudah melajukan mobilnya
*****
Jika bisa aku untuk memilih ku ingin apa yang terjadi tuk selamanya
Ku bisa menjadi apa yang kau mau
Tapi aku tidak bisa menjadi apa yang kau minta»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
KAMU SEDANG MEMBACA
You Look Happier With Him
Ficção Adolescente[ Slow Update ] ~~Revisi di usahain secepatnya ~~ Seorang perempuan mencintai kakak kelasnya, ia bertekad untuk menomor satukan gengsinya, tetapi tekadnya terlalu lemah dengan sikap ingin memilikinya. Sehingga ia pun menyatakan perasaannya pada kak...