=>28<=

20 2 0
                                    

Tepat hari ke tujuh dari kejadian bolos sekolah bersama Angga, Lauren jarang lagi bertemu dengan Bryan yang notabene pacarnya sendiri

Lauren bertemu dengan Bryan hanya saat jam istirahat selebihnya tidak lagi, Bryan tidak pernah sama sekali menghubungi Lauren kecuali di sekolah.
Hanya Angga, Angga yang selalu menemaninya. Lauren sendiri bingung sama perasaannya, di satu sisi dia senang akrab bahkan sangat akrab sama Angga dan di sisi lain dia sedih karena Bryan terlihat sangat santai di hubungan mereka

Lauren Pov

Hari ini gue lagi nunggu mang Dodi di depan gerbang sekolah, sudah sejam gue nunggu nggak ada satu pun tanda-tanda kedatangannya

Suara motor itu, suara motor yang sangat ku rindukan, walau pun hanya suara motor

Motor yang gue maksud sudah ada di depan gue, diam hanya itu yang bisa gue lakuin

I miss you my boyfriend, i don't know why, but you always make me miss you everyday

"Kenapa belum pulang?" tanyanya sambil mencoba mencopot helm

"Mang Dodi belum dateng."

"Ya udah ikut aku aja, aku yang nganterin kamu sampai rumah, dijamin selamat." ucapnya sambil tersenyum

"Eh jangan, kamu pulang aja, lagian mang Dodi paling bentar lagi dateng. Makasih buat tawarannya ."

"Ah kalau gitu aku temenin kamu di sini sambil tunggu mang Dodi, sapa tau kalau mang Didinya nggak sempet jemput kamu, kan aku ada aku di sini ."

"Makasih Bryan!"

Awkward moment, ah sepertinya mang Dodi lupa jemput gue, satu jam menunggu tanpa ada bahan pembicaraan itu sangat membosankan, total gue nunggu mang Dodi dua jam

"Jadi gimana?" tanyanya lalu menaikkan satu alisnya

"Yaudah deh." jawab gue pasrah, ya ngga mungkin juga gue nunggu mang Dodi lagi

Author Pov

Di perjalanan menuju rumah Lauren seperti suasana saat menunggu mang Dodi, hening

"Kamu lagi deketkan sama Angga?"
"Eh----eh nggak ju--ga"
"Nggak papa asal masih ingat batasan, karna kamu masih pacar aku."

Sampai

"Makasih."
"Iya."

Setelah memberi helm Bryan, Lauren langsung beranjak daru tempatnya, belum 5 langka Bryan tiba-tiba mengenggam tangan kanan Lauren, "Jangan pernah berpikir kalau aku nggak cinta sama kamu! Semua orang punya caranya masing-masing buat menyikapi orang yang dia sayang, kalau kamu pikir aku berubah karena sikap aku yang datar nggak kayak dulu lagi, kamu salah besar. Aku selalu tau apa yang kamu lakukan kalau aku nggak ada di samping kamu, sudah aku pastikan Angga nggak bakal buat kamu jauh sama aku, I Love You Lauren Andria!" ucap Bryan sambil menatap mata Lauren

"Aku janji nggak bakal bikin kamu kecewa, pegang janji yang aku buat. I Love You Too Bryan Driano!"
"Aku masuk dulu, hati-hati di jalan dan jangan kebut-kebutan!"

Setelah kejadian tadi, Laure sangat kecewa sama dirinya sendiri, bisa-bisanya dia mengecewakan Bryan yang justru benar-benar tulus sama dia

Sebuah pesan masuk dari Angga
Line

Angga: lagi di mana La?

Tanpa menunggu lama Lauren membalas pesan dari Angga dengan singkat

Lauren: rmh

Angga: ada acara nggak malam ini?

Lauren: ad

Jujur, ia 100% berbohong sama Angga, ya mau gimana lagi ini yang terbaik

Angga: oh ok, see you di sekolah yah

Jam menunjukkan pukul 19:00 WIB
Suara klakson mobil di depan rumah mengagetkan Lauren yang sedah menghayati membaca novelnya

Lauren mengintip di balik gorden ruang tamu

Mama, papa? Batinnya

Wanita dan pria paruh baya ini turun dari mobil fortuner milik mereka lalu segera memasuki rumah yang bernuansa coklat dan krem

"Udah pulang ma?" tanya Lauren sambil menyalimi kedua orang tuanya

"Hari ini mama lagi nggak banyak kerjaan jadi bisa cepet pulangnya."

Lauren mengangguk dan tatapannya berhenti di wajah papanya,

"Sama kayak mama mu."

*****

"Good morning bitch!" sapa seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang

"Morning juga beast!" jawab Lauren, kedua orang tersebut kemudian terkekeh lalu berjalan menuju kelas mereka

Kelas

"La ada pr nggak?"
"Ada Ra."
Tiara langsung bergegas membuka tasnya lalu diambilnya buku kimia

"Mana kok nggak gue tulis?" Tanya Tiara yang masih membuka atau lebih tepatnya mengecek kembali lembaran lembaran kertas di bukunya

"Hah? Yang bilang ada emang siapa?"
"Elu lah!"

Lauren mengerutkan dahinya. "Emang tadi gue jawab apa?"

"Tadi lu jawab 'ada Ra'."
"Oh yang itu." Lauren melirik Tiara. "Itu mah lagi nyanyi lagunya Sammy Simorangkir."

"Heh!"

"Gini yah. Ekhem Ekhem!" Lauren mengambil napas panjang-panjang dan mulai bersenandung asal. "Ada rapa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta o o ku tak tau tak lagi tau seperti waktu duluuuu, yeah!"

"LAUREN ANDRIA TERKUTUK LAH ENGKAU!"

"Naudzubillah, tiati kepantul loh!"

"Ish!" Ujar Tiara dan langsung membuang muka dan menatap sebal ke arah koridor

Tiara membalikkan badan menghadap Abigail yang sibuk menyalin entah apa.  "Lagi kerjain apa Bi?"
"Tugas kimia." jawab Abigail tanpa melirik Tiara sedikit pun

"LAUREN LO BOHONGIN GUE SYAIT, LO BILANG NGGAK ADA TUGAS KIMIA EH NYATANYA ADA, DASAR LO YAH!" Teriak Tiara lagi

"Emang tadi gue bilang nggak ada?" Lauren menatap Tiara sambil tersenyum licik

Abigail lalu membuka suara. "Gimana sama ka Bryan?"

"Gue udah baikan, asal lo tau yah kemarin tuh dia anterin gue pulang, terus kata kata yang paling so sweet pas dia bilang gini 'Aku selalu tau apa yang kamu lakukan kalau aku nggak ada di samping kamu, sudah aku pastikan Angga nggak bakal buat kamu jauh sama aku, I Love You Lauren Andria!'."

"Ah apa gue bilang baikan juga ka Bryan di banding ka Angga!" ucap Dary dengan bangga

"Mau muntah gue liat muka sok lu itu!" jelas Nina

"MAMPHOSS!" teriak Tiara

"Semoga aja Bryan nggak ngecewain gue." gumam Lauren kecil

****
Makasih banyak banyak banyak yang udah baca cerita nggak jelas yang ku buat, ilysm

You Look Happier With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang