--11

2.8K 132 12
                                    

Ify dan Iel telah sampai di rumah. Wajah Ify tampak murung, tampaknya ia masih memikirkan sikap Rio sekarang padanya.

"Fy, lo kenapa sih? Daritadi gue perhatiin muka lo murung terus. Ada masalah apa? "Iel langsug menyemburkan pertanyaannya.

"Hah? Eh, gapapa Kak. Gue cuman seneng aja kakak datang "Ify nyengir.

"Seneng itu bukan malah murung gini, Fy. Ceritain aja deh, lo tuh sebenarnya kenapa? "desak Iel, membuat Ify menghela nafas panjang.

"Siapa yang bohong, sih? Udah ah, gue ngantuk mau tidur "Ify segera melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya.

*****
Di kamar, Ify berganti pakaian dan berbaring di kasur empuknya. Ia memandang langit langit kamar, memikirkan sampai kapan Rio akan mempercayai Shilla seperti itu?

Dret.. Dret..

Ponsel Ify berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Ify mengambil ponselnya dan matanya membulat mengetahui pengirim pesan, Rio.

From: Kak Rio(Vano)
Sumpah gue nyesel pernah cinta sama lo. Dasar munafik!

To: Kak Rio(Vano)
Hah? Maksud lo apaan, sih? Gue gak ngerti.

From: Kak Rio(Vano)
Gausah akting lagi, gue muak liat tingkah lo.

To: Kak Rio(Vano)
Terserah lo mau ngomong apa. Gue juga nyesel kasih kepercayaan sama lo.

Ify dengan kesal segera menghapus nomor Rio di kontak ponselnya. Ia tidak mengerti dengan jalan fikiran Rio, aneh.

"Kenapa sih, Shilla harus datang di kehidupan gue dan Rio? Jadi gini kan, akhirnya? "gumam Ify.

Tok.. Tok.. Tok..

"Fy, ayo makan siang. Nanti lo kelaparan "ucap seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Kak Iel.

"Nanti aja, gue belum laper "balas Ify sedikit berteriak.

Setelah suara Iel tidak terdengar lagi, Ify segera menyelonjorkan kaki dan menarik selimut, bersiap siap untuk tidur.

*****
Keesokan harinya, Iel mengantar Ify ke sekolah. Ify tersenyum saat Iel membukakan pintu untuk dirinya.

"Kak, pokoknya hari Sabtu kita harus jalan jalan. Oke?? Gue mau ke Mall, nonton film, ke PhotoBox, dan banyak lagi deh "ucap Ify.

"Iya, iya. Yaudah, gih sana masuk. "Iel tersenyum memandang Ify.

Dari kejauhan, Rio memandang Iel dan Ify yang tengah bermesraan. Hatinya bergejolak, sepertinya ia cemburu.

"Dasar genit lo, Fy. Sumpah, gue nyesel cinta sama lo kalau tau lo sebenernya kayak gini. Untung Shilla kembali, kalau enggak, mungkin gue gak akan pernah tau sifat lo yang sebenarnya "gumam Rio.

******
Ify sampai di kelasnya dengan senyum yang terbit di bibirnya. Ia melihat Sivia dan Agni sedang sibuk dengan ponsel masing masing.

"Hai semuanya "sapa Ify riang, kemudian segera meletakkan tasnya di bangku tempat ia duduk.

Ify mengambil ponselnya dan mulai mengutak atik android kepunyaannya itu, masih dengan senyuman yang membuat Sivia dan Agni keheranan.

"Fy, lo kenapa? Pagi pagi kok, senyum senyum sendiri. Aneh lo "celetuk Agni, membuat Ify menoleh.

"Gapapa, cuman lagi seneng aja. Eh, btw tadi gue denger jam pelajaran pertama sampai keempat kosong, deh. Kita ke kantin, yuk "ajak Ify.

"Gue juga denger gitu, ayo ke kantin "ucap Agni dan Sivia secara serempak.

Survived To Love ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang