Sudah 2 hari ini Rio tidak menyapa Ify, membuat hati Ify semakin hari menjadi semakin tidak tenang.
"Kenapa Vano sekarang jauhin gue ya, Vi, Ag? Dia enggak mau denger penjelasan gue dulu, tapi dia langsung nuduh gue "curhat Ify pada Sivia dan Agni saat jam istirahat.
Ketiga sahabat ini sedang mengobrol ringan di kantin, sambil menikmati semangkuk bakso dan segelas jus alpukat.
"Gue saranin nih, Fy. Lo ngobrol berdua dulu sama Rio, ngomong baik baik. Dengan itu kalian jadi enggak salah paham lagi "Agni memberi saran.
"Percuma aja, Ag. Vano itu sama sekali enggak mau ngobrol sama gue, bahkan dia gak mau lagi liat wajah gue. Gimana caranya, coba? "Ify semakin gelisah.
"Lo tenang dulu, Fy. Kita berdua juga gak tau gimana memperbaiki masalah kalian berdua. Ini masalah kalian, jadi kalian harus menyelesaikannya sendiri dengan dewasa "ucap Sivia.
Ify menghela nafas panjang, kemudian mengangguk. Ia menyeruput jus alpukatnya dengan wajah murung.
"Eh, eh, ngapain si Shilla mau ke meja kita? Liat tuh, Fy, Vi "Agni memberitahu Sivia dan Ify.
Sontak Sivia dan Ify menoleh pada Shilla yang sekarang sudah ada di hadapan mereka bertiga.
"Gimana rasanya dicuekin, Ify? Gue kan udah pernah bilang, kalau Shilla gak akan berhenti untuk ngejar apa yang gue inginkan. Jadi lo kena akibatnya, Rio cuekin lo tanpa memperdulikan lo. Dan lo tau? Gue sama Vano UDAH BALIKAN "Shilla menekankan kata udah baikan.
Ify sebenarnya kaget, namun ia berusaha menutupi di depan Shilla yang pastinya akan senang dengan reaksi Ify jika kaget.
"Oh, ya? Selamat, deh. Tapi gue juga sama dengan lo, Shilla. Gue enggak akan berhenti dapat perhatian Rio lagi, tapi cara gue berbeda. Gue ngelakuin ini karena gue BENAR, bukan kayak lo yang udah jelas jelas SALAH "sinis Ify.
"Lo keras kepala juga ya, Fy? Tapi ngomong ngomong lo bego banget, ya. Masa dikerjain dengan cara kayak gini enggak tau? Tapi makasih lho, dengan kebegoan lo tersebut gue bisa balikan sama Rio "ujar Shilla masih dengan senyum sinis.
"Gue tau gue selalu menjadi pahlawan untuk orang orang sekitar, Shilla. Bukan kayak lo yang selalu jadi SAMPAH bagi orang orang. That's right? "ucap Ify kemudian berdiri menyeimbangi Shilla.
Karena kesal, Shilla menumpahkan jus jeruk yang ada pada tangannya ke Ify.
"Shilla, lo apa apaan sih? Kenapa lo nyiram Ify pake jus jeruk? Lo udah keterlaluan, tau gak "Sivia sangat kesal dengan perbuatan Shilla barusan.
Rio tiba tiba datang menghampiri meja mereka, kemudian Shilla memeluk Rio dengan manja.
"Stev, aku sengaja numpahin jus jeruk aku ke Ify. Dia udah hina aku Stev, dia bilang aku enggak cocok sama kamu dan dia bilang suatu saat nanti dia akan ngerusak hubungan kita berdua "Shilla berpura pura menangis di hadapan Ify.
"Fy, lo keterlaluan banget sih? Lo kemarin udah numpahin minum lo ke Shilla, sekarang lo malah hina dia. Gue benci banget sama lo, Fy. Gue benci sama lo "bentak Rio membuat orang orang di kantin mengalihkan perhatian pada mereka.
Ify kaget dengan bentakan Rio, dia ingin sekali menangis namun sebisa mungkin ia tahan. Sekarang ia akan mengeluarkan semua kekesalannya selama ini.
"Jadi lo percaya gitu, hah? Lo percaya gue numpahin minum gue kemudian hina hina dia? Enggak, Yo. Sama sekali enggak. Dan lo kenapa bego banget sih jadi orang? Otak lo udah dicuci sama orang kayak dia, iya? Gue kecewa banget sama lo, Yo. Gue sangat kecewa. Dulu gue rasa lo bisa jagain gue dengan baik, tapi ternyata lo malah yang nyakitin hati gue. Gue udah kasih kepercayaan lebih sama lo tapi malah lo sia siain. Otak lo dimana sih, Yo? Gue benar benar gak nyangka semuanya jadi gini. Gue nyesel pernah ada sosok Mario di kehidupan gue. Sekarang terserah lo, gue gak peduli lagi. Gue udah males ketemu lo berdua lagi. Lo ngerti perasaan gue gak, sih? Oh, gue tau. Hati lo kan gak ada, jadi lo enggak ngerti gimana perasaan gue saat ini "selesai sudah, Ify meluapkan emosinya di hadapan Rio saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survived To Love ✔ [END]
Genç KurguAlyssa Ify Umari, atau kerap dipanggil Ify, seorang gadis cantik nan manis yang memiliki sifat ceria dan tak mudah menyerah. Ia mengagumi sosok Rio, ketua OSIS di sekolahnya yang sangat tampan namun cuek. Tetapi, ia hanya bisa mengagumi Rio dari j...