Keesokan harinya, Ify sampai di sekolah pada pagi pagi buta. Alasannya hanya satu, dia ingin membaca novel dengan tenang tanpa gangguan siapapun.
"Yah, bagus. Belum ada siapa siapa, gue bisa baca novel dengan tenang "gumam Ify.
Ify meletakkan tas nya di kelas, kemudian berjalan menuju rooftop. Ia ingin membaca novel di sana, agar lebih tenang.
Sesampainya di rooftop, Ify segera memakai earphone kesayangannya dan mulai membaca novel.
Saat ia mulai membaca novel di bagian tersedih, seseorang menepuk pundaknya pelan membuat Ify kesal.
"Kok lo disini? "Rio yang ternyata menepuk bahunya dengan tampang tak bersalah.
"Lo ngerusak ketenangan gue. Novelnya lagi yang bagian sedih, nih. Berisik banget. Jangan gangguin gue "ucap Ify kesal dan kembali melanjutkan membaca novel.
Rio hanya menghela nafas, kemudian ia duduk di sebelah Ify. Ia menatap wajah Ify yang belum menyadari bahwa Rio sedari tadi menatapnya.
Ify menoleh, dan melihat wajah Rio begitu dekat dengannya, hanya berjarak 1 jengkal saja. Pipi Ify sontak memerah, ia salting karena tingkah Rio.
"N..ngapain lo natap gue? "tanya Ify terbata bata.
"Gapapa. Kalau lo baca novel kayak gini, gak ada yang tau bahwa aslinya lo itu kayak mak lampir "jawab Rio santai.
"Heh, lo ngatain gue mak lampir? Sembarangan lo. Huh, jadi badmood gue karena lo "ketus Ify
"Jangan marah dong, Alyssa "panggilan dari Rio membuat Ify terkejut.
"Kenapa lo manggil gue Alyssa? Iya sih, itu nama depan gue "tanya Ify.
"Gapapa, lo lebih cocok dipanggil Alyssa daripada Ify. Gapapa, kan? "tanya Rio.
"Oke, gue setuju. Gue mulai sekarang akan panggil lo... Stev. Setuju, kan? Nama lengkap lo kan Mario Stevano Haling "ucapan Ify membuat mimik wajah Rio berubah.
"Jangan panggil gue Stev, Alyssa. Gue gak suka. Lebih baik lo panggil gue Vano "ujar Rio.
Ify menimbang nimbang sebentar. Tak buruk juga dengan panggilan Vano, nama itu bagus. Sama bagusnya dengan kata Stev.
"Vano "
"Alyssa "
Keduanya tertawa bersama. Panggilan yang khusus itu membuat mereka senang.
*****
"Fy, Vi, ke kantin yuk. Gue laper. Tadi pagi gak sempat sarapan "ajak Agni.Tanpa berfikir Sivia dan Ify langsung menyetujui ajakan dari Agni. Ketiganya pun berjalan beriringan melewati koridor sekolah menuju kantin.
Sesampainya di kantin, mereka bertiga langsung menuju meja Rio cs. Bukan ingin bertingkah sok atau apalah. Tapi itu permintaan Rio, Alvin dan Cakka.
"Hai kakak kakak "sapa Ify, Sivia dan Agni membuat Rio cs menoleh.
"Hai juga. Duduk aja langsung, gak usah pakai permisi "ucap Alvin.
Ify cs pun duduk. Seperti biasa, Cakka dan Agni memesan makanan ke Mang Ujang. Dan sepertu biasa, makanan mereka adalah bakso dan jus mangga.
15 menit kemudian, Cakka dan Agni membawa nampan besar berisi semua pesanan mereka.
Ify langsung menambahkan sambal ke baksonya, namun sebelum sambal itu ia buat terlalu banyak seseorang menahan tangannya.
"Jangan banyak banyak, Alyssa "ucapan Rio membuat semua orang yang ada di meja ini menoleh pada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survived To Love ✔ [END]
Roman pour AdolescentsAlyssa Ify Umari, atau kerap dipanggil Ify, seorang gadis cantik nan manis yang memiliki sifat ceria dan tak mudah menyerah. Ia mengagumi sosok Rio, ketua OSIS di sekolahnya yang sangat tampan namun cuek. Tetapi, ia hanya bisa mengagumi Rio dari j...