--07

3.2K 166 20
                                    

"Stev! Aku kangen banget sama kamu "Shilla, gadis itu memeluk Rio di hadapan Ify.

Wajah Ify pucat pasi dan tubuhnya menegang. Apa ia tidak salah dengar? Shilla memanggil Rio dengan nama Stev? Oh, jadi dia tau alasan mengapa Rio tidak mau Ify memanggilnya dengan sebutan itu, karena nama itu hanya milik Shilla seorang.

"Lo apa apaan, sih??! "Rio yang menyadari perubahan wajah Ify langsung melepaskan pelukan Shilla, membuat gadis yang pernah mengisi hatinya itu ingin menangis.

"K..kamu bentak aku? Kenapa? Kamu gak kangen sama aku? "air mata Shilla menetes, namun segera ia hapus.

Mata Rio menatap Shilla dengan tatapan yang sangat tajam, berusaha mencerna ucapan gadis itu barusan.

"Kangen? Lo masih bisa nanya gitu ke gue? Bahkan nama lo udah GAK ADA di hati gue "bentak Rio membuat Shilla kembali menangis.

Rio menarik tangan Ify, kemudian mereka berdua meninggalkan Shilla sendirian di rooftop.

*****
Rio tampak kacau dan tidak konsen saat pelajaran Biologi. Alvin yang berada di sebelahnya menghela nafas.

"Udahlah Yo, lo gak perlu khawatir. Shilla gak akan ganggu hubungan kalian berdua, gue yakin itu "hibur Alvin yang sudah tau pokok permasalahan.

"Semoga aja, Vin "ucap Rio singkat sambil tersenyum tipis pada Alvin.

Shilla yang melihat kejadian itu tersenyum sinis. Ya, Shilla memang menjadi anak baru di kelas Rio.

"Gak akan ganggu? Justru gue akan lakuin sebaliknya, Stev. Gue gak akan biarin cewek manapun ngerebut hati lo selain gue, karena di hati lo cuma ada nama gue. Gue akan pastiin itu. Lo akan kembali bertekuk lutut dihadapan gue "gumam Shilla dengan senyum devil.

"Lo ngomong apa, Shill? Lo ngomong sama gue? "Angel, teman sebangku Shilla mengerutkan kening.

"Hah? Eh, gapapa kok. Gue cuman melamun aja "jawab Shilla gelagapan, takut Angel mendengar semuanya.

Angel hanya manggut manggut saja, kemudian kembali memfokuskan diri pada pelajaran Biologi.

****
Jam istirahat telah tiba. Ify masih saja terlihat gelisah sedari pelajaran pertama. Sivia dan Agni yang melihat itu turut prihatin.

"Lo gausah cemas dengan Shilla, Fy. Kita gak akan biarin dia gangguin lo dan Kak Rio. Pasti di hati Kak Rio cuma ada nama lo, kok. Dia aja tadi nembak lo, kan? "hibur Sivia.

"Tapi gue takut, Vi. Gue gak bisa pastiin kalau Shilla akan diem aja. Dia pasti bertindak supaya dapetin Vano lagi "Ify tampak sangat cemas dan takut.

"Kalau dia berani gangguin hubungan kalian, dia akan hadepin gue dan Sivia "kini giliran Agni yang menghibur Ify.

Ify hanya menghela nafas saja, kemudian memaksakan untuk tersenyum.

"Yaudah, sekarang kita ke kantin aja yuk "ajak Ify diangguki kedua sahabatnya.

****
Seperti biasa, Rio cs dan Ify cs berkumpul bersama di satu meja. Ify masih menyimpan rasa kesal pada Rio.

"Maafin gue, Al. Gue tau lo pasti marah sama gue "ucap Rio membuat Ify menoleh.

"Hh, yaudah gapapa. Gue tau perasaan lo, kok "Ify tersenyum, kali ini tulus.

Mereka ber-enam pun kembali bercanda tawa. Tiba tiba, Shilla datang ke meja mereka membuat suasana hening. Wajah Shilla seolah olah tak bersalah.

"Hai, gue boleh gabung kan? Soalnya gue gak kenal siapa siapa lagi disini selain kamu, Stev "ucapan Shilla membuat semuanya melongo.

Survived To Love ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang