"Henry kau sudah pulang? Ayo, kita jalan-jalan." Joseph berbicara antusias saat Henry datang. "Nggak, ah om. Aku capek, mau istirahat." Joseph menatap tajam punggung Henry. 'Bocah sialan!' Joseph berjalan cepat menyusul Henry. "Jadi kau tidak mau menuruti keinginan anakmu sendiri?!" mood swing Joseph mulai keluar. Henry berbalik menatap lelah Joseph yang ada didepannya. "Ya, ngggak lah om. Tunggu aku ganti baju dulu". Joseph langsung menyeringai penuh kemenangan.
....
Henry kelelahan. Ia lelah, karena membonceng om-om bunting yang enak-enaknya menikmati es krim.
"Om aku sudah lelah. Pulang ya? "
Joseph mendengus. "Kamu lelah udah gonceng aku?" Henry mengangguk. "Tapi sama perempuan yang itu kenapa nggak lelah? Aku tahu kok aku gendut. Berat. Tapi kamu gak bisa gitu dong! Kalau mau selingkuh kamu harus ceraiin aku dulu" Joseph berkata dengan santainya. "Cerai? Nikah aja belum gimana mau cerai mencerai". Joseph memukul punggung Henry kuat. "Jadi kamu beneran pengen cerai dari aku?! " Joseph mulai menangis tiba-tiba.Henry panik. Ia lalu memberhentikan sepedanya dipinggir jalan. "Aduh! Om jangan nangis dong. Sssttt diam" Bukanya berhenti Joseph malah semakin menangis. Orang-orang yang melihatnya menatap Henry tajam, mereka beropini bahwa Henry mencampakkan Joseph.
"Cup... Cup... Nggak, kok om. Kita pulang aja ya? Dilihat orang-orang, nih" Joseph mengangguk, Henry pun langsung melanjutkan kayuhannya menuju rumah.
'Ini baru permulaan, kalau kamu berani melakukannya lagi awas saja kamu!' Joseph menyeringai senang. Joseph menghapus air matanya dan kembali memakan es krimnya.
'Kenapa perasaanku jadi tidak enak, ya?' Henry bergidik.END
No command makin kesini makin gaje hahaha.
Tolong ya Jangan berkomentar "kok pendek?" ini HANYA oneshoot. Sekian. Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanggung Jawab! [SELESAI]
General FictionIsinya tentang anak smp kelas 9 yang disuruh bertanggung jawab! Yang ajaibnya sebentar lagi jadi bapak! HANYA KUMPULAN ONE-SHOOT! #Baca aja langsung, ini cerita gratis jadi mohon untuk berikan vote dan komentar sebagai bentuk apresiasi kepada penu...