Ainamida Princess (1)

792 86 1
                                    

AINAMIDA PRINCESS

.

.

.

(First POV)

"!"

Kepalaku berputar, rasanya pusing sekali. Entah apa yang terjadi padaku—dan dimana ini?!

Aku mencoba bangun dan duduk sejenak.

Tengah hutan? Di sini gelap sekali!

"Astaga, kenapa aku bisa ada di sini?"

Aku berdiri dan berlari menyusuri lebat dan gelapnya hutan saat itu, berlari dan terus berlari. Dan sebuah jalan keluar nampak di depan. Setelah keluar dari hutan lebat itu pun, aku menemukan diriku berada di depan sebuah tebing yang tinggi dan luas.

"Kenapa ada tebing di tempat seperti ini..?"

Aku mencoba untuk mendekat, sepersekian detik kemudian aku segera mengernyitkan dahi. Tak jauh dari tempatku terdapat seseorang yang membelakangiku. Wajahnya tak bisa kulihat, tapi sepertinya sosok itu adalah seorang perempuan dan sebaya denganku. Dia sedang berdiri di pinggir ujung tebing.

Bukannya itu berbahaya? Apakah dia akan meloncat?

"Hei, bahaya—"

Tapi tunggu, kenapa ada seseorang disini?

Angin menerpa sepoi-sepoi saat diriku berpikir demikian.

Rambutnya yang panjang hingga lutut, coklat kemerahan dan bergelombang, dikuncir kuda dan dihiasi oleh hiasan rambut dan bunga yang indah—melambai karena diterpa angin, ditambah sinar oleh cahaya bulan purnama, membuat penapakannya dari belakang menjadi elegan dan anggunlah sangat. Bajunya yang panjang berwarna antara merah jambu pucat keunguan dan tradisional—kesan orientalnya kental dan terlihat sekali walaupun dilihat dari balik punggung, seperti memakai pakaian jaman dahulu dan sebuah pedang ditangannya—tunggu dulu, jaman dahulu?

Saking terpana akan perwujudan sosok tersebut, aku tak menyangka bahwa perempuan itu menoleh ke belakang-yang pastinya aku berada tak jauh dari jaraknya berdiri.

Diriku terhenyak dan rasa penasaran menyeruak saat ingin melihat siapa sosok itu sebenarnya.

Tapi...

.

.

.

Sebelum aku tahu siapa dia, sekejap kemudian semuanya menjadi putih.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ukh..."

BIP

BIP

BIP

BIP

BIP

Tak kusangka, kelopak mataku mulai terbuka karena pendengaranku mendengar alarm dari ponselku dan mematikannya.

Tsukichi No Neiro [KNB X READER] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang