Destructive Blazing Thunder (2)

297 48 1
                                    

.

.

.

(First POV)

"Eh?! Penjaga kedua???"

Kakak kelasku mengangguk dengan entengnya.

Aku, Shuuzou-senpai, dan Riko-Oneechan serta Satsuki-chan berdiskusi sesaat setelah makan malam. Sudah dua hari setelah kejadian tersebut terjadi, dan kami telah bertemu penjaga pertama sekaligus penjaga Mutiara Salju—Kuroko Tetsuya.

"Betul. Setelah Kuroko, kita akan mencari penjaga yang kedua. Seperti yang kau ketahui, bahwasanya ada 9 penjaga permata suci. Itu pun mereka mengemban tugas tersebut sampai menghasilkan keturunan mereka dengan manusia; untuk membaur dengan dunia manusia, serta menjaga permata suci agar tetap aman dari anak buah Hebisake dan kekuatan negatif dari sekitar."

Kulirik Satsuki-chan menuangkan teh hijau dari teko untuk mengisi ulang gelas sementara Shuuzou-senpai melanjutkan penjelasannya.

"Kalau pun ada keturunan atau penjaga itu sendiri yang berkhianat—seperti mencuri permata untuk kepentingan diri sendiri maupun sudah ada niat untuk melakukan kebatilan dalam hatinya, maka sudah pasti akibatnya hanyalah satu."

Aku menunggunya selesai bicara dengan sedikit penasaran.

"...Apa itu?"

Matanya menyendu namun berkilat sesaat setelah itu. Pandangannya menatapku serius.

"Yakni dibunuh oleh permata yang mereka curi itu sendiri."

Aku terkejut, dahiku mengernyit.

Bagaimana mungkin permata batu tersebut bisa membunuh orang?!

"9 Permata Suci itu bukanlah permata yang biasa. Benda itu adalah permata yang mempunyai kuasa yang sangatlah besar dan berumur ratusan bahkan ribuan tahun lalu, sehingga dalam ritual penyuciannya pun juga perlu seseorang dengan kekuatan spiritual yang besar atau seimbang untuk mengendalikan kekuatannya. Dan hanya Putri Ainamida atau garis keturunannyalah yang bisa menyelaraskan kekuatan dahsyat tersebut."

Riko-Oneechan menoleh padaku, menghela napas dan menyambungkan penjelasannya.
"Makanya, jika ada orang yang berniat untuk mencuri atau berniat jahat terhadap permata tersebut, lalu memegang sekali sentuh saja—maka dipastikan, inti sari energi, entah itu manusia atau pun makhluk ayakashi sekali pun yang menyentuhnya akan terserap dengan kadar tinggi sehingga bisa menyebabkan kematian."

"Jadi begitu ya..." Aku baru mengangguk mengerti lalu tertegun merenungkan perkataannya.

Jadi hanya aku yang bisa menyentuh dan menyucikan permata suci yang berkekuatan besar itu.

Aku mulai pesimis, apakah aku bisa melakukannya?

Tidak, tidak. Ini demi agar semuanya selesai dengan cepat.

Aku mau menyelesaikan ini secepatnya, agar aku bisa kembali ke kehidupanku yang normal.

Aku paling benci hal yang merepotkan begini jadi aku akan melakukannya secara cepat dan aman.

Tsukichi No Neiro [KNB X READER] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang