Longing on A Holy Night (2)

142 19 4
                                    

.

.

.

Kami kembali ke dalam ruangan dan mendapati tiga orang tadi masih saja makan dan berbincang ringan.

"Kalian lama sekali. Aku habiskan dagingnya, nih!" protes Satsuki-chan sambil menyapa kami berdua.

"Maaf, maaf. Habisnya perutku tak bisa kompromi."

Aku hanya mengasal begitu agar tak ditanya. Lagipula, sepertinya tadi Tetsuya-kun tak melihat perbuatanku tadi dengan orang yang tak dikenal.

Ah, bukan saatnya memikirkan itu. Pikirkan yang lain!

"Ngomong-ngomong, kalian berdua ada petunjuk atau kenal dengan penjaga permata lain?"

Tetsuya-kun yang ditanya pun diam dan melirik pada sang rekan, sebelum diberitahukan.

"Aku tahu dia ada di mana."

Kami bertiga menatapnya, penuh harap. "Benarkah??"

"Tapi hanya dia dan Kuroko yang harus ikut denganku."

Taiga-kun menunjuk padaku yang sedikit terdiam. Satsuki-chan terlihat keberatan tapi sepupu tertuaku malah diam membisu.

Tunggu, kenapa kedua sepupuku tak boleh ikut? Ada apa ini?

Apakah Taiga-kun akan melakukan sesuatu padaku? Perasaanku sedikit tak enak. Tapi tak boleh berprasangka buruk, tidak baik. Dia takkan melakukan hal seperti itu juga, kok!

Riko-Oneechan menghela nafas, "Ya sudah... Memang tak ada pilihan lain. (Name)-chan, tolong kau pergi dengan mereka. Cari penjaga lain secepatnya."

Mau tak mau, karena dimintai tolong begitu maka aku tak bisa menolak.

Dari situlah, kami semua sepakat kalau aku, Tetsuya-kun, dan Taiga-kun akan mencari penjaga ketiga.

.

.

.

Pelajaran hari ini dipindahkan ke perpustakaan dikarenakan sekalian mengambil data yang tersedia. Aku masih ingat soal peristiwa yang hampir membuatku terbunuh waktu itu.

Sampai sebegininya, padahal aku hanya ingin hidup dengan tenang, dan menjalani hidup yang lebih baik.

Dewa memang kadang suka main-main nasib hambanya. Kesalnya dalam hati.

Sambil aku mencari buku referensi akan kandungan bahan sulfur, terlihat kalau dua teman sekelasku membaca sesuatu sambil terkikik. Mereka berada di sesi majalah yang agak jauh dari rak penelitian.

Karena penasaran, aku mendekati keduanya.

"Kalau baca, jangan berisik. Nanti dosen bisa menegur."

Mendengarku mendekat, salah satunya malah melambaikan tangan agar aku bergabung.

"Tidak, bukan itu. Habisnya majalah edisi bulan ini diisi oleh dia, (Last Name)-chan. Lihatlah."

Aku mengernyitkan mata saat melihat majalah baru yang ditampilkan.

"Siapa, artis?"

Keduanya terkejut.

"Kau tak tahu sama sekali soal dia??"

"Tidak. Memangnya dia siapa?" tanyaku, membuat keduanya memandang maklum karena aku kurang update.

"Dia itu model yang mulai naik daun, lho." Salah satunya yang berpita putih menyahut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tsukichi No Neiro [KNB X READER] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang