Officially Missing You PART 7

337 33 22
                                    

"Flowers wither and scatter, the moon tilts and disappears
But my heart won't ever change, I love you. " Last Romeo- Infinite

-

Di sinilah Woohyun berada, ia sedang duduk berhadapan dengan Tuan Park. Suasana dingin dan kaku mendominasi ruang tamu Tuan Park.



"Aku terkesan dengan kehadiranmu kembali." Tuan Park menyandarkan punggungnya. Beliau menatap Woohyun. "Apa kau kemari untuk menemui putriku?" Woohyun pun menganggukkan kepalanya samar. Begitu pun juga dengan Tuan Park, beliau tidak menunjukkan  suatu ada tanggapan yang berati. Beliau memilih untuk bungkam.




Untuk kesekian kalinya  keduanya membisu, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Suasana ruang tamu tersebut, masih tetap kaku. Hanya suara dentum jam kuno di sudut ruangan yang sanggup didengar. Perlahan Tuan Park mengalihkan pandangannya. Woohyun mengikuti arah pandangan Tuan Park. Beliau sedang menatap sebuah figura di samping sofanya. Itu foto Chorong yang sedang tersenyum sambil memeluk Tuan Park-ayahnya. Senyum Chorong sangat manis sekali dalam foto itu.




" Aku rindu dengan senyum hangat putriku. Kurasa diriku lah yang merebut kebahagiaan dari dirinya. Aku kira keputusanku untuk menjauhkan dirimu dari putriku adalah hal yang tepat, namun.... "Tuan Park menghentikan kalimatnya. Beliau mengehela nafas berat. Semburat luka dari binar mata beliau terlihat semakin jelas. Beliau nampak ragu untuk mengucapkan sesuatu.



Tuan Park mengalihkan pandangannya sejanak. Beliau gelisah. Tak lama kemudian beliau membuka suaranya kembali.



"Namun, aku salah." Tuan Park menatap Woohyun. Binar mata Tuan Park nampak meredup, raut kesedihan itu makin terlihat. Ada gejolak dalam hati Woohyun yang sulit untuk ia ungkapkan.



Woohyun mengepalkan jemarinya. " Chorong adalah satu-satunya harta yang kumiliki setelah istriku meninggal. Aku berjanji akan selalu menjaga dan membahagiakannya demi almarhuma istriku. Aku begitu terpukul saat mengetahui putriku sedang hamil sebelum menikah. Aku tak sanggup menahan emosiku, aku mengira kau yang memaksa putriku untuk melakukannya, namun aku salah. Putriku mau melakukannya karena ia menyukaimu- ia bahkan mengatakan padaku bahwa ia mencintamu dan melakukan apapun asal itu bersamamu..." Tuan Park tertawa kecil- suara tawanya terdengar sumbang di telinga Woohyun.





"Kau tahu, aku merasa lalai menjaga putriku. Aku merasa gagal menjadi seorang ayah. Bagaimana bisa aku membiarkan anak gadisku jatuh cinta dengan seseorang tanpa sepengetahuanku? Tahu apa dia tentang cinta hingga ia berani melakukan hal itu tanpa memikirkan akibatnya? Aku malu dengan mendiang istriku. Tak hanya itu saja, duniaku seakan runtuh saat melihat Chorong mengalami kecelakaan itu, " suara Tuan Park melemah, matanya berkaca-kaca. "A-aku berdoa setengah mati- memohon agar Tuhan menyelamatkan nyawa putriku. Aku tak ingin kehilangan seseorang yang berharga lagi dalam hidupku- hanya Chorong yang kumiliki..... " 




Woohyun berlari menembus dinginnya malam. Ini adalah keputusan terbesarnya. Meski jauh di dalam hatinya ia meragu, namun, ia tak akan mungkin membiarkan Chorong menghadapi masalah ini sendiri. Memilih meninggalkan segalanya demi Chorong adalah hal gila, tetapi ini adalah bentuk tanggung jawabnya.




Jantung Woohyun bergemuru, pikirannya merancu dan perasaan aneh menggelayutinya. Woohyun berharap Chorong masih menunggunya di sana, Woohyun juga berharap tidak ada hal buruk yang akan menimpah mereka.




Salju terus turun, dingin semakin merayapi tubuh Woohyun. Tinggal satu blok lagi Woohyun akan sampai di taman bermain itu. Woohyun mengumpat dirinya karena tak mampu menepati janji untuk datang tepat waktu. Satu-satunya yang membuat Woohyun terlambat adalah kedua orang tuanya. Orang tuanya tidak menyetujui keputusan Woohyun.




[Project Man In Love] Officially Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang