Date

5.1K 179 2
                                    

Disclaimer: Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto

"My Love Story Together Yourself"

^..........................^

"Ughhh" sebuah lenguhan keluar dari seorang gadis yang saat ini terbaring nyaman di kasur nya. Perlahan kelopak Mata itu terbuka memamerkan manik perak nan indah.

Mata nya menyusuri dinding kamar nya yang sangat kusam sampai pada akhirnya mata perak itu berhenti pada sebuah benda bulat, dengan angka satu sampai dua belas mengelilingi  benda bulat itu.

"Ah... ternyata sudah jam tujuh" tangan seputih susu itu mengusap surai indigo nya yang berantak kan. Gadis itu Bangkit keluar dari kasur tangan nya dengan lincah merapikan setiap inci dari benda berbentuk persegi empat itu.

Setelah selesai gadis itu, berjalan menuju pintu memegang gagang nya.....

......

Hinata keluar dari ruangan peristirahatan nya mata perak nan indah itu menyusuri rumah kumuh yang ia tempati saat ini. Langkah nya mengarah pada ruangan lain

Hinata tersenyum kala melihat, gumpalan yang tertutupi selimut itu masih terlelap sangat nyaman. Hinata melangkah mendekati Ayah nya yang saat ini masih tidur dengan nyaman. Mata nya melembut saat melihat parut tan wajah itu sudah menua. Deru nafas pria paruh baya itu membuat hati Hinata menghangat.

"Apa kau selalu menatap ku setiap pagi Hinata" suara berat itu mengkaget kan Hinata yang saat ini menatap wajah pria yang sangat ia sayangi itu.

"T-tou-san. K-kau sudah bangun," Hinata memainkan jari di depan dada nya, pipi nya sudah merah padam menunjuk kan bahwa gadis itu sedang gugup yang menjadi ciri khas gadis cantik itu.

Ia sangat malu, ketika pria paru baya itu mengetahui apa yang ia lakukan saat ini.
Pria paruh baya itu bangkit. Lalu menatap nya lembut dengan senyum yang menghiasi wajah nya.

"Ohayo gozaima-"
Uhuk.. uhukkk...
Ketika pria itu ingin berkata. Tiba-tiba saja ia terbatuk. Hinata terkejut saat ayah nya batuk di pagi hari Biasa nya ini menanda kan penyakit ayah nya mulai kambuh. Belum selesai Hinata dengan keterkejutan nya saat melihat ayah terbatuk

Ia kembali terkejut saat Hidung dan mulut pria paruh baya itu mengeluarkan darah.

"T-tou-san... hiks... hiks.. k-kau tidak a-apa-apa... hiks?" Mata indah itu mengeluar air mata yang tak bisa di tahan nya.

.......

Hinata membersihkan wajah tua itu dari darah dengan kain yang sudah di basahi, mata gadis itu terus mengeluarkan air mata.

"Berhentilah menangis! Aku tidak apa-apa, ini hanya hal biasa saat pertama kali tou-san terkena penyakit ini!" Hinata menggeleng kepala nya, ini bukanlah hal biasa. Ia masih ingat kejadian satu jam yang lalu bagaimana darah itu keluar dari mulut ayah nya.

Biasa nya darah itu hanya keluar dari hidung ayah nya saja, menanda kan reaksi dari penyakit yang menyerang tubuh bagian dalam pria paruh baya yang di sayangi nya itu.

Hanabi masuk ke kamar Hiasi membawa makan dan obat "ini makanlah tou-san, setelah ini minum lah obat mu" Hiasi bangkit dari kasur nya di bantu oleh Hinata.

My Love Story Together YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang