Naruto mendekati meja yang didekati ayahnya perlahan, dengan mata biru yang masih menatap gadis itu didepannya dengan setia hatinya penuh dengan perasaan, senang, gembira, bingung, dan berdebat menatap Hinata.
Hinata memandangi sosok Pria jangkung dengan mahkota kuning dikepalanya itu berjalan mendekat. Wajah cantik itu tak kalah terkejutnya dengan Naruto.
Hinata menatap gugup sekaligus takut melihat pria yang dianggapnya maniak itu ada disini Minato, Kushina, dan Hiasi bergantian melihat kearah keduanya, Minato dan Kushina tersenyum bak iblis karena mengerti akan situasi saat ini.
"Ah, Naru-chan kau sudah kembali? Duduklah!" Perintah Kushina pada pria rambut kuning yang mewarisi fisik suaminya itu. Namun pria itu masih diam bergeming dengan posisi berdiri.
Kushina mengerucutkan bibirnya bak seorang gadis muda yang terlihat kesal karena tidak dihiraukan.
Ehemm....
Deheman keras dari Hiasi membuyarkan tatapan manis Naruto dari Hinata.
"Sampai kapan kau akan menatap Puteri ku seperti itu bocah?!!!"
Naruto hanya tersenyum kikuk menanggapi pertanyaan Hiasi itu.
"Duduklah disini Naru-chan"
Sambil menepuk sofa yang berada di samping Kushina menandakan kepada Naruto untuk duduk disamping wanita paruh baya cantik itu.Seakan mengikuti situasi saat ini Naruto duduk mengikuti arah tepukan sofa ibunya.
.
.
.
Keramaian tampak dari meja yang sudah dipesan sejak awal. Segala hidangan yang sudah di sediakan sejak tadi itu dilahap oleh habis beberapa orang dimeja itu.
Saat ini mereka saling bercengkerama satu sama lain agar putera dan puteri dari keduanya berbeda marga itu akrab satu sama lain.
"Ne, Hina-chan. Apa kau sudah bertemu dengan Naruto sebelumnya?"
Pertanyaan dari pria kuning paruh baya itu membuat Hinata yang sejak tadi lebih banyak diam kini merasa gugup karena pertanyaan itu dan tatapan dari Naruto secara terus melihatnya.
Kepala dengan mahkota biru malam itu menoleh kearah pria paruh baya yang hangat.
5 detik ~ 10 detik
Hinata belum menjawab pertanyaan dari pria paruh baya yang dari kita tau adalah Minato
Mata amesty indah itu melirik Naruto yang tersenyum padanya seolah memberikan tanda bahwa 'bilang saja kita sudah pernah bertemu dan sudah kenal'.
'Apa-apaan senyuman itu? Jangan kira aku akan berkata seperti itu padamu kuning!'
Melewati tatapan mata dan telepati keduanya berbicara pada pikiran masing-masing.
Senyum manis Naruto terhenti kala tatapan Hinata memberikan sebuah jawaban.
"Hina-chan?"
Lagi Minato menunggu kepastian dari jawaban Hinata.
Menampilkan senyum manisnya dengan wajah yang berpoleskan make up yang natural menambahkan kesan manis pada Hinata.
"A-ah, s-saya belum pernah bertemu dengan Naruto-san sebelumnya Oji-san"
Minato mengangguk kepalanya pelan puas akan jawaban Hinata walaupun ia merasa ragu akan jawaban Hinata padanya. Karena ia tau interaksi keduanya melalui tatapan diawal pertemuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story Together Yourself
Fanfictionawalnya hanyalah sebuah pertemuan yang tak disengaja antara Hyuga Hinata dengan pria yang dianggapnya Maniak karena dengan lancangnya berani menyimbak rok sekolahnya dari belangkang.