Disappointed

3.1K 110 3
                                    















"Nah, Hina-chan akan tunjukan padamu. Kamarmu ada dikamar seharusnya dan diperuntukan kepada saudari perempuan Naruto"

Kata Kushina sambil membawa Hinata kelantai atas Mansions megah itu.

Mereka sampai di kamar dengan pintu berwarna Orange dengan pinggiran merah muda. Kushina membuka pintu kamar itu dan memasukinya bersama dengan Hinata dibelakangnya. Mata lavender itu menatap kagum akan segela aksesoris dan beberapa pernak-pernik yang sederhana namun masih terlihat mewah.

Kamar itu memiliki ranjang berukuran king size berwarna pink dengan krem lembut berwarna orange kertas temboknya berwarna orange pudar dengan corak rubah yang terlihat lucu dan manis, meja rias berwarna merah terang menyelaraskan kamar yang didominasi berwarna orange itu terlihat indah pikir Hinata.

"Gomen, Ne. Jika dekorasi nya tidak sesuai dengan keinginanmu, tempat ini sudah didekorasi sedemikian rupa, jika kau ingin aku bisa dekorasinya sesuai dengan warna kesukaannya Hina-chan?" Kata Kushina.

Mata lavender milik Hinata masih menatap kagum akan kamar besar itu, belum pernah ia melihat kamar yang luas dan juga besar dengan banyaknya aksesoris mewah didalamnya.

"Iai, tak perlu diganti Baa-san aku suka dengan kamar ini" Kushina tersenyum senang karena bisa menyenangkan calon menantunya tersebut.

"Ne, Hina-chan. Sebenarnya kamar ini untuk saudara perempuan Naruto sejak dulu Baa-san sangat ingin punya anak perempuan yang bisa menemani Baa-san ketika dirumah kau taukan Minato dan Naruto selalu berpergian dari Mansions besar ini, dan Minato tidak ada waktu untuk menemani Baa-san walau hanya sebentar?!"

Kushina berujar pelan dengan menyiratkan wajah kesedihan dalamnya, ia rindu akan masa dimana mereka bisa berkumpul kembali sebagai keluarga yang utuh tanpa terpisahkan oleh sebuah pekerjaan.

Tangan putih lembut milik Hinata menggengam tangan milik wanita paruh baya didepannya yang sejak tadi berbicara dengan wajah yang sedih.

"Ochitsuku, Baa-san bukan aku sudah disini untuk menemani Baa-san" kata Hinata berujar lembut pada wanita cantik dengan surai berwarna merah darah itu.

Wajah cantik itu tersenyum senang.

"Gomen, Hina-chan kau menjadi mendengar curhatan calon mertua mu" kata Kushina merasa sungan pada gadis cantik didepannya yang tak lama lagi akan menjadi calon menantunya.

"Sore wa daijobudesu, Baa-san tidak usah sungan"

"Moshi sonara Hina-chan, sekarang mandilah kau pasti sangat lelahkan"

Kushina melangkah membelangkangi Hinata meninggalkan kamar besar dan mewah itu.

"Haii, arigatou Baa-san"

Langkah kaki jenjang itu terhenti satu hal yang menjadi masalah dalam panggilan Hinata padanya.

"Ne, Hina-chan jangan panggil aku Baa-san. Kau akan menjadi anakku, panggil aku Kaa-chan okay sama seperti Naruto memanggil aku Kaa-chan"

Pinta Wanita cantik paruh baya itu pada Hinata.

"Haii, Kaa-chan" kata Hinata
Kushina tersenyum senang dan meninggalkan Hinata di kamar mewah nan besar itu.

Mata itu kembali memandangi penjuru kamar mewah itu
'Sugoi benar-benar kamar yang cocok untuk anak perempuan' gumam Hinata pelan.

.

.

.

.

.

My Love Story Together YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang