thinking about each other

7K 229 1
                                    

Disclaimer: Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto.

"My Love Story Together Yourself"

              ^...........................^

Lembaran foto hitam putih, aku mencoba ingat akan warna bajumu, saat dan kali pertama dalam 10 tahun manusia lain memeluk ku hangat....

Terima kasih atas hati baikmu, aku bersyukur bisa mengenal mu, jika bukan karna kau aku mungkin tidak akan mengenal yang nama nya cinta,

Terima kasih atas warna dalam hidup ku yang telah kau warnai sedimikian rupa.
.....

Disebuah rumah kecil sederhana, didaerah kumuh di jepang. Tampak seorang gadis dengan surai indigo panjang miliknya berkibar kesana kemari mengikuti arah gadis itu berjalan dengan langkah cepat, bahkan ia tak memperhatikan Pria paruh baya yang menatapnya terus dirinya yang sibuk dengan aktivitasnya.

"Hinata" pria paruh baya yang memanggil nama nya tak dihirau gadis yang memiliki nama Hinata tadi, Hinata terlalu sibuk dengan urusannya sendiri menyiapkan sarapan, mengepel lantai, ah.. pokoknya hal yang dilakukan seorang di pagi hari

"Hinata!!" Kembali pria itu memanggil nama nya, nada yang agak ditinggikan
"Hmm" pria itu geram sambil memperhatikan Hinata berlalu lalang didepanya. Tanpa melihat jam yang akan menujukan waktu masuk sekolah.
"HINATAA!!! apa kau mendengarkan ku yang memanggil nama mu dari tadi" pria itu berujar dengan sedikit membentak Hinata, sambil menahan amarah nya pria itu masih ingat ini masih pagi

Hinata terkejut akan suara bentakkan yang mengarah pada nya, kepala nya menoleh melihat pria paruh baya yang duduk di meja makan sambil menatapnya marah " ada apa, Tou-san?" Yah.. pria yang dari tadi duduk diam sambil memperhatikan nya dari tadi Ayah dari Gadis itu.

Pria paru baya yang beberapa detik yang lalu menyerukan nama gadis tersebut, menatap Hinata lembut " Berangkatlah ke sekolah, nanti kau terlambat nak" pria itu berdiri mendekati gadis bersurai indigo, memiliki mata perak yang indah, dan jangan lupa warna kulit yang senada dengan susu. Pria itu tersenyum gadis didepannya memang mewarisi sifat dan fisik dari mendiang istri nya Hyuga Hikari.

Hinata menatap ayah nya khwatir, bagaimana pun saat ini ia harus bisa mengurus ayah nya yang sedang mengalami sakit yang bisa saja membuat pria paruh baya itu jatuh sakit.
"Tapi Tou-san, aku harus men-"
Ucapan Hinata terpotong, kala pria itu mengusap surai indigonya lembut
"Tidak usah pikirkan Tou-san nak, untuk saat ini uruslah dirimu dan adikmu, Tou-san masih bisa melakukannya" pria itu tersenyum dengan tangan yang masih mengusap surai indigo nya, mendapatkan perlakuan dari ayah nya membuat pipi chubby yang dimiliki Hinata memerah, karna bahagia.
"Berangkatlah kesekolah sebelum gerbang sekolahmu tertutup" Hinata mengangguk jika ayahnya sudah berkata begini mau bagaimana lagi.

"Kalau begitu aku berangkat Tou-san, ingat jangan terlalu lelah dan minumlah obatmu, kau harus lebih memperhatikan kesehatanmu" Hinata berujar, mengambil tas yang ditarus nya sejak pagi buta di ruang tamu,
Hinata mengambil sepeda tuanya mengayuh nya kearah sekolahnya, Hyuga Hiasi tersenyum tulus melihat Hinata sudah semakin menjauh. Gadis itu sudah banyak melakukan kebaikaan baginya. Merawat dirinya yang terserang penyakit ganas dengan sepenuh hati nya.
'Terima kasih atas anugerah yang Kau turunkan padaku Kami-sama'

.....

Hinata mengayuh sepedanya dengan sekuat tenaga untuk mencapai gedung besar yang kini berada 300 meter didepannya,
"Hah... hahh.... hahh..., sedikit lagi Hinata kau akan sampai" Hinata mengayuh sepedanya dengan segenap kekuatan nya, kala besi yang mengelilingi gedung itu mulai mau tertutup.

My Love Story Together YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang