Walk

2.9K 107 11
                                    













Mata saphier biru milik Naruto terbuka perlahan saat cahaya matahari masuk dan membias kekamar besar miliknya. Mata indah itu sesekali mengerjap menyesuaikan cahaya surya yang menyentuh wajah tan milik pria Namikaze itu.

Surai kuning itu menoleh ke jendela sebelah kiri kamarnya mata biru saphier itu menangkap sosok dengan surai merah menyala yang sangat ia kenal.

"U-ughh.. Kaa-chan" lengkuhan pelan dari bibir Naruto sukses membuat wanita itu menoleh kebelakang. Mata ungu kelabu milik Kushina menatap hangat putra sematang wayangnya saat cahaya surya itu menerpa wajah tan milik Naruto.

"Ohayo Gozaimasu Naruto-kun"
Sapa Kushina sambil berjalan menuju ranjang king size milik Naruto.

Bibir milik Naruto terbuka sangat lebar menandakan pria itu menguap dengan santai.

"Ohayo" jawab singkat Naruto saat Kushina sudah berada dekatnya.

"Turunlah kebawah Naruto, sarapan sudah siap" kata Kushina saat Naruto membelangkanginya.

Kembali pria yang menjabat sebagai Presdir besar perusahan Namikaze itu menguap dengan santai.

"Hn" jawab singkat Naruto.

Kushina menghembuskan nafasnya pelan. Wanita paruh baya itu naik keatas ranjang mahal putra sematang wayang. Tangan kecil miliknya mengusap pelan rambut kuning yang serupa dengan suaminya itu.

"Ne, Naruto-kun. Cepat bangun dan turunlah kebawah Tou-chan dan Nagato sedang menunggumu" kata Kushina dengan tangan yang terus mengusap surai kuning itu.

"Hinata?" Jawab singkat Naruto kembali.

"Aish, apa kau tau sekarang jam berapa?" Tanya Kushina. Mata biru saphier milik Naruto langsung menatap jam dinding yang tertempel dengan setia di bilik kamar besar itu.

07:30 a.m

"Hinata-chan sudah berangkat setengah jam yang lalu" kata Kushina saat tau Naruto langsung memperhatikan jam dinding.

"Tadi kaa-chan berharap kau dapat bangun pagi lalu mengantarnya kesekolah. Tapi kau malah bangun kesiangan, kau tau? Hinata tadi menunggu untuk mengantarnya kesekolah"
Kata Kushina sukses membuat Naruto bangun dari posisi berbaringnya lalu menatap ibunya.

"A-apa itu benar Kaa-chan?" Tanya Naruto. Saat tau jika gadis manis itu menunggunya sejak tadi.

"Tentu saja, Hinata ingin kau mengantarnya kesekolah karena ada hal yang ingin ia bicarakan padamu tapi kau belum juga bangun!" Jawab Kushina yang agak kesal pada putranya.

Surai kuning itu tertunduk mengingat kejadian tadi malam yang cukup membuatnya gelisah ingin rasanya menyalahkan Karin atas semua ini. Tapi mau bagaimana lagi Karin masihlah muda dan belum bisa mengerti.

Naruto menghembuskan nafasnya pelan mencoba menetralisirkan detak jantungnya. Naruto bangkit dari atas ranjangnya lalu berjalan kearah kamar mandi.

Kushina menatap tubuh tegap milik putranya itu. mata ungu kelabu itu mengikuti gerak gerik dari pria yang mewarisi seluruh kekayaan Namikaze itu.

Brakk..

Kushina menghembuskan nafasnya memaklumi tindakan putera nya yang merasa galau akan apa yang terjadi antara meraka.











"Naruto sudah bangun?" Tanya Minato pada Kushina yang kini sudah duduk di meja makan klasik itu. Gelengan kepala dari surai merah menyala itu membuat Tuan Besar itu menghembuskan nafasnya pelan seraya menatap Nagato. Nagato menatap khawatir Minato yang kini sudah dianggapnya ayahnya sendiri.

"Biarkan saja dia, biarkan mereka masing-masing menenangkan diri terlebih dahulu. Baik Naruto, Karin, atau Hinata semuanya akan baik-baik saja"
Kata Minato sambil menepuk pelan pundak Kushina. Kushina tersenyum mendengar perkataan Minato. Hati nya kini sedikit tenang.

"Tou-chan!" Panggil Naruto datar pada Tuan Besar Namikaze itu. Ketiga orang yang sejak tadi duduk di meja makan itu menoleh kearah pintu besar ruang makan.

"Hari ini aku akan kyoto ada rapat pertemuan dengan perusahan cabang disana" Kata Naruto langsung. Membuat Kushina langsung membalikkan badannya menatap Naruto.

"Kenapa tiba-tiba begitu Naruto?" Tanya Kushina cukup terkejut dengan rencana dadakan putera nya.

Tubuh tegap itu membelangkangi ketiga orang di ruang makan besar itu.

"Aku akan pulang besok dengan cepat" jawab Naruto langsung meninggalkan ketiga orang diruang besar itu.

Kushina menatap pintu kosong yang sejak tadi tempat putera nya berdiri dengan khwatir.

Perasaan cukup sedih melihat bagaimana puteranya mulai bersikap dingin. Ia tau kalau Naruto sedih karena hubungannya dengan Hinata yang awalnya membaik kini kembali menjadi memburuk.

Bukan maksud Nyonya besar itu menuduh Karin akan permasalahan ini. Ia memaklumi Karin yang masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa.

Ia hanya berharap hubungan Naruto dan Hinata kembali membaik.











Tobe continued









Minasan kon'nichiwa minasan wa dōdesu ka? Watashi wa anata ga itsumo kenkōdearu koto o negatte imasu
............
Sebelumnya aku minta maaf karena chapter ini pendek amat. Karena aku bingung mau lanjutin skenario nya seperti apa? Jadi ya hanya segini deh. Kalo ada salah kata atau makna coment y
Saran dan kritik dari kalian aku butuhkan.
......
❤💙💚💛💜💓💕💖💗💘💝💞💟


My Love Story Together YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang