Dia menghadap ke gue.
Dia mendekati gue.
Semakin dekat
Dekat
Kat.
Gue memejamkan mata, gue udah neting duluan. Kira gue.... Ya you know laa..
Dan ternyata..
Dia mengusap air mata gue.
"jangan nangis dong,gue ga bisa liat cewe cantik nangis. Apalagi elo salah satu wanita di dunia yang gue sayangi, GUE GA BISA"
gue tambah kenceng nangis nya.
Huaaaa 😭😭😭😭
"yah kok tambah kenceng? Jelek tau ish. Kayak bool ayam tuu merah gitu" lanjut riko sambil terkekeh kecil
"jahad bat si lu kenapa lo ga bilang dari awal? "
"gue tau lu bakal nangis kalo gue kasih tau, makanya gue ga tega. Eh lu kan lagi nangis butuh sandaran atau pelukan ga gitu? "Najizun gue ga se alay itu kali.
"OGAH"
Tiba tiba dia menatap dalam gue.
"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, air yang jatuh tak pernah membenci awan, aku yang jatuh tak pernah membenci mantan" ucap dia sambil tertawa
Najis puisi macam apa itu. Pake segala bawa2 mantan
Gue pun ikut tertawa.
"akhirnya matahari gue terbit kembali"
"hah? "
"you is my sun.jika lo ga da hidup gue serasa gelap"
"kok lu lebay ya ? Apa gue baru tau? " gue terkekeh kecil.
Tinn tinn...TIIIINNN..
gue melihat ke belakang
EBUSET MACETT PARAH
"JALAN MAS.. " kata pengendara di belakang mobilnya riko
SORRY BOI:V
"JALAN RIK" kata gue
Dia hanya mengangguk dan tersenyum sambil menyalakan mobilnya
~...~...~...~...
Sampai di bioskop.
Clara yang membeli tiket nya karena dia bansur(bahan suruhan)
Jahad gtu y kita
Ah ga juga.. Karena kita ada panggilan nya masing2
Gue:si jutek
Mia:si potek
Clara:si bansur
Syarla:si lemotWkwk.
"mi, temenin gue ke toilet yu" ajak gue sambil menarik tangan mia.
"gosah narik narik deh ketauan jomblo nya amat sih lau."
"ah bacot. Gue kebelet"
"yodah ayo"
"nad, mau kemana? " tanya riko sambil menahan tangan gue biar ga pergi.
Ah bala ni .. Gue kebelet ya tuhann..
Tahan...
"TO-I-LET. MAU IKUT HAH? " jawab gue dengam nada sinis sambil menarik tangan gue.
Dia terdiam.
Gue berjalan cepat..
Pas di pertigaan itu..
Tiba tiba..
BRUUUKK!
GUE TERJATUH DENGAN KERAS.
"haduu sakitt" spontan gue berkata seperti itu.
Mia ga jatoh. Dia sepertinya menahan tawa ngeliat gue jatoh. Sahabat kurang ajar emang.
"eh nad lo gapapa? " tanya mia dengan muka sok polosnya itu bikin gue pgn nabok.
"gapapa gigi lo botak! Sakit tau! Bantuin kek! "
Ucap gue sambil mengusap2 kaki gue."ga usah mba biar saya aja yang bantuin" suara pria sepertinya.
Ga asing gitu ya suaranya heheh.
Dia mengulurkan tangan ke arah gue, dengan tidak sadar gue menerima bantuan itu.
Gue bangun dengan rada pincang.
Dengan cepat gue melihat orang yang bantuin gue tadi.
"elo? Brian kan? " gue tercengang.
Mantan gue? Kenapa dia ada disini? Harusnya dia lagi kuliah sambil kerja di amerika.
Ada urusan apa dia disini?Eh kok gue jadi kepo gini.
"kamu? " balasnya.
"kamu nadya kan? Nadya aku bisa jelasin semua tentang...-" lanjutnya.
"ga usah.udah jelas semuanya! "
"aku masih sayang sama kamu nadya"ucap nya sambil meraih tangan gue.
Gue menepisnya
"lo liat mata gue dalem dalem.. Apa yang lo liat? Ga da kan? Kosong! YA KARENA RASA GUE TUH SAMA LO UDAH GA DA, UDAH HILANG SEMUA NYA BEGITU AJA" kata gue sambil menunjuk ke mata
Mata gue udah berkaca kaca.
"NAD.. AKU RINDU MASA LALU KITA, KITA YANG SELALU BERSAMA, TERTAWA.KAMU INGAT KITA PERNAH JANJI APA DULU? "
"HELOOW JANJI? TUHAN JUGA TAU SIAPA YANG INGKARIN JANJINYA! "
"KAMU GA MAU DENGERIN PENJELASAN AKU DULU GITU?JANGAN ASAL SALAH FAHAM DULU DONG, ITU GA SEPERTI APA YANG KAMU LIAT NAD"
"BRIAN ANGGA KUSUMO. ANAK DARI PERUSAHAAN TERKENAL, SAYA MOHON MAAF. UNTUK SEKARANG SAYA SEDANG TIDAK MAU BERBICARA DENGAN ANDA!SAYA CAPEK. SAYA MAU PERGI PERMISI. " kata gue sambil fake smile.
Tanpa sengaja gue menetes kan air mata.
semua mata melihat ke peristiwa ini.
Gue yang tadi kebelet buang air
Pas ngeliat sampah(mantan)
Akhirnya ga jadi.
Malah jadi pengen muntah hehe.
Gue berlari meninggalkan mia dan brian.
"NADDD.. KAMU HARUS DENGERIN PENJELASAN AKU!!" teriak brian.
Air mata gue semakin mengalir deras.
Gue langsung mencari riko.
Hanya dia yang bisa bikin gue tertawa.
Gue duduk di sebelahnya..
"nad lo kenapa? " tanya riko dengan muka panik.
"brian rik.. Dia disini"
"OMAIGADDD" Kata riko sambil mangap.
Ya ampun mukanya.. Baru tau cowo ganteng kalo mangap komuk.
Gue menahan tertawa.
"b aja kali"
"hebat ga si akting gue tadi? Pura2 panik? Trus lebay gitu? " balas dia
"najis! Lu mah jahad! Au ah! " sebenernya dalem hati gue tertawa.
"utuk utuk utuk sayanggg.udah ya jangan nangis lagi. Mending kita masuk ke bioskop,tuh teaternya udah di buka, nanti kalo dingin peluk gue aja gapapa. Gue ikhlas lahir batin"
Sumpah pede gila. Pede nya udah sampe lapisan ke 7 langit. Ew.
Gue dan temen2 masuk ke bioskop.
Tbc.
Jangan lupa vote dan comment.
1.3.17
KAMU SEDANG MEMBACA
kenangan.
Teen Fictionsemua tentang aku dan dia. bagaimana cerita nya jika kamu tidak ingin pacaran tetapi dia di ciptakan tuhan untuk menemani hidup mu? Aku menyia nyia kan begitu saja Begitu bodohnya aku. Dia yang selalu peduli dengan ku. Tapi apa yang ku lakukan...