"Seharusnya aku tadi membawa mantel." Gumam Mirajane.
Mirajane dan Laxus terjebak di sebuah bukit aneh, bukit yang tiba-tiba saja turun salju dan terjadi badai salju saat mereka sedang jalan hendak ke puncak bukit.
Laxus memberikan mantelnya pada Mirajane. "Pakailah."
"Tapi kamu..."
"Pakai saja." Bentak Laxus. Yang hanya mengenakan kaos tipis.
"Baiklah." Mirajane mengenakan mantel layaknya jubah baginya. "Apa ini dari kulit binatang?." Pikirnya. "Laxus..."
"Stttt..." Laxus menengok ke belakangnya. "Aku seperti mendengar sesuatu." Gumamnya.
Mirajane berdiri di samping Laxus.
Laxus merangkul bahu Mirajane. "Tetaplah di sampingku." Katanya.
"Dag Dig Dug..."
Wajah Mirajane merona merah. "Apa debaran jantungku terdengar oleh Laxus." Pikirnya.
Laxus masih memperhatikan sekitar seraya merangkul Mirajane. "Apakah dia sudah muncul." Gumamnya. "Kakek itu, kenapa dia mempertaruhkan nyawa ku di sini."
"splash..."
"Laxus..."
Laxus kehilangan pegangannya lalu tak sengaja melepaskan Mirajane.
"Mira..."
Mirajane terjatuh ke dalam jurang. Untung dengan cepat Mirajane memegang batang pohon sebelum dia jatuh lebih dalam.
Laxus melihat seekor kalajengking besar tak jauh dari tempatnya berdiri. "Dia kah?." Tangan Laxus berdarah karena kalajengking itu menyerangnya secara tiba-tiba.
"Laxus jangan pedulikan aku, serang saja dia." Teriak Mirajane yang berusaha bertahan dengan memegang batang pohon. "Apa yang harus aku lakukan?." Pikir Mirajane.
Laxus menatap monster kalajengking itu. "Beraninya kamu melawanku." Dengan cepat dia mendekati kalajengking itu lalu meninjunya.
Tapi kecepatan Laxus masih kurang untuk menandinginya, kalajengking itu menangkis serangan Laxus. "Lambat." Katanya.
Laxus melihat kalajengking menampakkan wajah manusianya.
"Kamu mau melawanku? Serangan macam apa tadi. Jangan bercanda." Kalajengking jadi-jadian itu melesatkan ekornya ke arah Laxus.
"Bahaya..." Laxus melangkah mundur sambil memperhatikan Mirajane yang masih tertahan di sebatang pohon.
"Jangan pedulikan aku." Teriak Mirajane.
Laxus lalu melihat ke depannya lagi.
Kalajengking itu siap untuk melakukan serangan namun Laxus pun sudah mempersiapkan dirinya untuk menyerang.
LIGHTING BODY. Salah satu jurus yang di miliki Laxus. Kilatan terlihat di seluruh tubuhnya tanpa ada efek samping pada dirinya sendiri. Laxus mengarahkan kepalan tinjunya pada si kalajengking. "RASAKAN INI..."
Kalajengking hendak menghindar namun dengan kecepatan penuh Laxus menyerang lagi.
Beberapa serangan berhasil di gagalkan kalajengking, dia pun dengan susah payah menghindari serangan itu.
"Sampai kapan kamu akan menghindarinya." Laxus menyerang kalajengking itu dari belakang.
Tak bisa bertindak lagi, kalajengking itu sudah berada dalam cengkraman Laxus.
KAMU SEDANG MEMBACA
FairyTail : Mirajane & Laxus (TAMAT)
FanfictionCerita ini di persembahkan kepada para pecinta Fairy Tail. Dan ini adalah bagian pertama, bercerita tentang kisah cinta di dalam serikat Fairy Tail. Guild terkuat di Fiore. cerita pertama mengenai Laxus dan Mirajane... silahkan baca. # ingat ini han...