9. Kesalahpahaman

702 44 15
                                    

Mirajane dan Laxus di sambut meriah oleh para anggota Fairy Tail. Dan tidak lama Makarov memanggil mereka ke ruangannya.

“Apa yang akan di bicarakan kakek tua itu?.” Tanya Laxus saat dia dan Mirajane jalan bersama menuju ruangan Makarov.

“Entahlah.” Mirajane menimpali dengan sembarang.

“Kamu kenapa? Masih sakit kah?.” Tanya Laxus yang menghentikan langkah kakinya.

Mirajane berhenti karena Laxus tiba-tiba berhenti di depannya. Mereka bertatapan cukup lama. “Kenapa?.”

Laxus menaruh telapak tangannya di dahi Mirajane. “Badanmu hangat.”

Mirajane memegang tangan Laxus. “Tanganmu yang terlalu dingin.”

“Deg... Deg... Deg...”

Mirajane memegang dadanya. “Jangan sampai terdengar Laxus.”

“Ya sudah. Ayo kita masuk.” Ajak Laxus.

Sementara di tempat lain dalam waktu bersamaan.

“Laxus dan Mirajane sedang jalan bersama. Di depan ruangan master.” Gumam Lucy. “Mereka bermesraan?.”

“Lucy...” sapa Cana.

“Astaga. Cana. Jangan sampai lihat ini.” Lucy segera menghampiri Cana sebelum Cana yang mendekatinya terlebih dahulu.

“Kenapa wajahmu pucat?.” Tanya Cana.

“Tidak apa-apa.” Jawab Lucy dengan cepat. “Ayo kita duduk di depan saja.” Ajak Lucy.

“Oke.” Sahut Cana.

Di ruangan Makarov.

Laxus terkejut saat dia melihat Gildart ada di ruangan itu.

“Hai Laxus.” Sapa Gildart.

Laxus memberikan salaman padanya. Lalu dia duduk di samping Gildart. Sementara Mirajane duduk di kursi yang lain.

“Kalian sudah datang rupanya.” Kata Makarov yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Lalu dia duduk di hadapan mereka.

“Apa yang ingin anda bicarakan master?.” Tanya Gildart.

Laxus mengangguk setuju.

“Aku mengundang mu sebagai saksi pembicaraan antara aku, Laxus dan Mirajane.” Jawab Makarov.

Gildart menatap dengan serius.

“Aku akan menikahkan Laxus dan Mirajane tapi sebelum itu aku tanyakan ini kepadamu Gildart. Apakah Laxus sedang berpacaran dengan Cana?.”

Pernyataan dan pertanyaan Makarov membuat Laxus serta Mirajane terkejut.

“Kakek?.”

“Laxus. Aku ingin mendengar langsung dari mu. Di hadapan Gildart, jawablah apa kamu dan Cana berpacaran?.” Tanya Makarov lagi.

“Ya. Lebih bijak pertanyaan itu di tanyakan langsung pada cucu mu. Aku tidak ada hak untuk menjawabnya.” Kata Gildart. “Laxus jawablah.”

“Aku dan Cana berteman sejak kecil. Aku menyayangi Cana juga sebagai seorang sahabat saja.” Jawab Laxus.

Mirajane terkejut mendengar jawaban itu.

“Aku dengar kalian sering bertemu di luar kota?.” Tanya Makarov.

Mirajane hanya terdiam, dia ingin mendengar jawaban apa yang akan di berikan Laxus.

“Cana sedang dalam masalah. Dan aku di minta datang di tempat yang di mintanya. Katanya dia tidak ingin pertemuan itu di lihat anggota lain.” Jawab Laxus.

Makarov mengangguk. “Berarti kamu tidak berpacaran dengan siapapun?.”

Laxus menggelengkan kepalanya.

Gildart mengerutkan dahinya. “Lalu siapa pria yang mengganggu hatinya? Aku mengira itu Laxus. Tapi ternyata bukan.” Kata Gildart.

“Lelaki itu. Tentu bukan aku, tanya saja kepada Cana.”

Di taman depan markas Fairy Tail. Waktu yang sama.

“Siapa kamu bilang?.”

“Rahkeid Dragneel.”

“Dia?.”

“Lucy. Dia pria yang ku suka."

Di ruangan Makarov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruangan Makarov.

Gildart pamit keluar saat dia mendapat persetujuan Makarov.

“Dia ayah yang linglung.” Gumam Makarov.

“Intinya kakek mengundang Gildart untuk mengintrogasi ku di hadapannya dan Mirajane.” Laxus menatap wajah Makarov.

“Hahaha... Aku hanya butuh konfirmasi.” Makarov melirik ke arah Mirajane. “Kamu sudah dengarkan Laxus tidak sedang berpacaran dengan siapapun.”

Wajah Mirajane merona.

“Mirajane? Apa kamu tidak yakin padaku?.”

Mirajane menggelengkan kepalanya. “Bukan aku.”

Di taman.

“Aku kira kamu dan Laxus berpacaran.” Kata Lucy.

“Bukan. Aku dan Laxus memang sempat berbincang dengannya beberapa kali. Dia lelaki yang baik. Aku bingung karena hubunganku dan pria itu jadi aku bicarakan dengan Laxus. Karena aku tahu Gildart akan marah akan hubungan ini.”

“Dia seorang ayah. Dia hanya ingin putrinya bahagia.” Ujar Lucy. “Cana coba bicarakan ini dengan Gildart.

Cana masih belum yakin.

“Cana. Itu Gildart datang mendekati kita.” Kata Lucy. “Pastikan kamu bicara baik-baik dengannya.” Kata Lucy sebelum dia pergi meninggalkan Cana.

Cana tersenyum. “Terima kasih Lucy.”

“Cana...”

“Ayah.”

Gildart memeluk Cana. “Siapapun pria itu aku akan menerimanya karena pria itu yang bisa membuat putri cantikku merasa senang.”

Cana balas memeluk Gildart dengan erat. “Terimakasih ayah.”

Di ruang Makarov.

“Ya.. bukan dia. Aku yang ingin memastikan padamu.” Kata Makarov. “Jadi apa kamu keberatan untuk menikahi Mirajane?.”

Laxus menatap wajah Mirajane.

“Maaf. Tapi dari tadi master hanya menanyakan apa Laxus setuju menikah dengan ku? Sementara aku tidak di tanya sama sekali “ kata Mirajane.

FairyTail : Mirajane & Laxus (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang