Perkataan Mirajane membuat Makarov malu. “Ya. Maafkan aku Mira. Sekarang aku tanyakan padamu. Apa kamu bersedia menikah dengan Laxus?.”
Mirajane dan Laxus saling berpandangan. “Aku percaya akan adanya cinta. Aku ingin memastikan apa kami saling mencintai.”
“Kamu menolaknya?.” Tanya Laxus.
“Aku bukan menolaknya tapi aku akan menerima pernikahan antara aku dan Laxus. Hanya saja waktunya tidak dalam waktu dekat ini.” Jawab Mirajane.
“Jawabanmu terlalu berbelit-belit. Intinya saja.” Kata Makarov.
“Aku bersedia menikah dengan Laxus asalkan adik-adikku telah menikah.” Jawab Mirajane.
“Adik-adikmu?.” Tanya Makarov.
“Yah. Elfman dan Lissana.” Jawab Mirajane.
“Elfman tinggal memintanya memberanikan diri untuk melamar Evergreen tapi Lissana.” Pikir Laxus.
“Lissana masih anak-anak. Berapa tahun lagi aku harus menunggu pernikahan kalian?.” Tanya Makarov.
“Mirajane...”
“Laxus. Aku adalah seorang kakak. Aku yakin akan dirimu, aku bisa merasakan kebahagiaan bersamamu tapi adik-adikku. Aku ingin melihat kebahagiaan mereka.”
Laxus kebingungan harus berkata apa.
“Baiklah aku mengerti.” Kata Makarov. “Kalian boleh pergi.”
Laxus dan Mirajane keluar dari ruangan Makarov.
“Mira...” Laxus memegang tangan Mirajane. “Aku ingin bicara.”
Mirajane dan Laxus bicara di dekat sungai. “Laxus... Apa kamu akan terus memegang tanganku?.”
Laxus melihat tangannya. “Aku akan terus memegangnya. Aku tidak yakin kamu akan menerimaku.”
“Kenapa? Apa kamu ragu?.”
“Hanya saja aku tidak ingin kehilanganmu.” Kata Laxus sambil menatap wajah Mirajane.
Mirajane mengelus pipi Laxus. “Aku hanya butuh waktu.”
“Aku butuh kepastian dari mu.” Laxus bicara dengan cepat. “Aku ingin tahu apa kamu menyukaiku.
Mirajane tersenyum lalu dia menarik leher jubah Laxus. Mereka berada di jarak yang sangat dekat lalu Mirajane mencium pipi Laxus lalu berkata. “Apa ini cukup?.”
Laxus menarik pinggang Mirajane lalu mencium bibirnya. “Belum.” Katanya lalu dia mencium lagi bibir Mirajane.
Wajah Mirajane merona merah, kehangatan dirasakan olehnya. “Laxus.”
Laxus memeluk erat Mirajane. “Aku mencintaimu.” Katanya.
Mirajane tersenyum. “Aku tahu itu.”
Laxus menatap wajah Mirajane. “Bukan itu yang mau aku dengar tapi...”
“Aku mencintaimu juga Laxus.” Mirajane mencium pipi Laxus. “Aku harap kamu bersabar menunggu ku.”
Laxus mengangguk. “Aku akan menunggu hingga sampai kapanpun.”
“Hahaha... Ucapanmu aneh.”
Laxus melihat tawa Mirajane.
“Ada yang salah dengan wajahku?.”
“Tidak. Hanya saja, aku senang melihatmu tersenyum.” Jawab Laxus.
“Laxus...”
“Mira...”
-end-
KAMU SEDANG MEMBACA
FairyTail : Mirajane & Laxus (TAMAT)
FanficCerita ini di persembahkan kepada para pecinta Fairy Tail. Dan ini adalah bagian pertama, bercerita tentang kisah cinta di dalam serikat Fairy Tail. Guild terkuat di Fiore. cerita pertama mengenai Laxus dan Mirajane... silahkan baca. # ingat ini han...