Sayap Mirajane terbentang lebar, dia terbang membawa Laxus sertanya.
“Laxus bertahanlah.” Pinta Mirajane. “Kekuatanku mulai melemah.” Dia mendaratkan diri di hutan yang masih dalam kawasan bukit aneh itu.
Laxus dibaringkan di dekat Mirajane.
“Hos... Hos... Hos...” nafas Mirajane terdengar berat.
“Mira...”
“Tenanglah Laxus. Istirahat kan dirimu. Aku akan berjaga di sini...” belum sempat Mirajane melanjutkan kata-katanya ia terkulai lemas tak sadarkan diri.
“Mira...” Laxus dengan sisa kekuatan nya mendekati Mirajane. “Mirajane...” dia menepuk lembut pipi Mirajane.
Beberapa hari kemudian.
Mirajane membuka matanya. “Dimana aku?.” Tanyanya.
“Kakak syukurlah kamu sudah siuman. Aku sangat khawatir...” Kata Lissana adik perempuan Mirajane.
“Lissana... Aku...”
Lissana memeluk Mirajane. “Sudah kakak istirahat saja dulu. Nanti kalau udah baikan aku akan ceritakan.” Bisiknya.
“Tidak. Ceritakan sekarang. Semuanya!.” Raut wajah Mirajane berubah serius.
Lissana duduk di hadapan Mirajane. “Tiga hari lalu kakak di bawa Laxus dalam keadaan tak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi pada kakak. Tapi aku bisa menebaknya, pasti kakak menggunakan take over secara berlebihan. Kakak di bantu Wendy agar cepat pulih...”
“Lalu Laxus. Bagaimana keadaannya?.” Tanya Mirajane.
“Dia...”
Mirajane semakin gundah karena Lissana seperti ragu untuk menjawab pertanyaannya. “Lissana?.”
“Apa yang kamu khawatirkan?.” Laxus berdiri di ambang pintu kamar Mirajane.
“Laxus...” perasaan lega melingkupi diri Mirajane.
Lissana keluar dari kamar agar Laxus bisa leluasa bicara dengan kakaknya.
“Mira, misi kita bisa terhitung sulit... Sangat sulit.”
“Jangan bilang kamu akan pergi sendiri. Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu pergi tanpa diriku.” Ancam Mirajane.
Laxus menatap wajah Mirajane. “Ya, aku tidak akan meninggalkanmu.” Laxus bersalaman dengan Mirajane tanda ikrarnya.
Laxus keluar dari kamar Mirajane. Dia duduk di teras markas Fairy Tail.
“Apa yang kamu rencanakan?.” Tanya Evergreen. Salah satu anggota team Raijinshuu.
“Aku akan tetap pergi besok.” Jawab Laxus.
“Tapi Mira pasti tidak akan menerima...”
“Jangan katakan apapun padanya.” Pinta Laxus. “Aku tidak bisa konsentrasi saat dia ada di dekatku. Melihatnya terluka membuatku menjadi lemah.”
Evergreen mendekati Laxus. “Apa kamu menyukainya?.”
Wajah Laxus merona merah. “Tidak. Aku hanya tidak mau terbebani karena dia.”
Freed mendengar pembicaraan itu lalu dia mendekati mereka. “Laxus. Apa kamu menyukai Mira?.”
“Freed. Aku hanya rekannya, kami di satukan di dalam team.” Kata Laxus.
Freed anggota team Raijinshuu adalah pengagum Laxus. Dia begitu mengagumi sosok Laxus yang macho dan berkarisma. Hal seperti itu kerap di salah artikan oleh beberapa anggota Fairy Tail.Laxus mendekati Freed lalu berbisik "Jika aku tidak kembali ke sini, jaga Mirajane untuk diriku "
Freed menitikkan air matanya lalu dia berkata. "Aku yakin kamu akan pulang dengan selamat."
Esokan harinya. Pagi-pagi sekali Laxus sudah pergi meninggalkan markas Fairy Tail. Hanya Freed dan Bikslow yang mengantarkan kepergian nya.
“Laxus, apa dia akan kembali dengan selamat?.” Tanya Freed.
“Kita harus yakin padanya.” Bikslow mencoba menenangkan hati Freed."Permintaannya waktu itu... Ah... Aku harus yakin dia akan kembali dengan selamat." Pikir Freed.
Laxus jalan dengan langkah pasti. Tak ada rasa gentar di hatinya walaupun waktu lalu dia dan Mirajane di kalahkan.
Di persimpangan jalan.
“Apa kamu benar-benar melupakan janji...”
Laxus tersentak saat dia melihat Mirajane berdiri di hadapannya. Kaki dan tangannya masih berbalutkan perban namun terlihat dari wajahnya dia tidak nampak seperti orang sakit.
“Mira...”
“Laxus, ini misi kita dalam team. Aku tidak mau kamu pergi sendiri, kita ini team Laxus.” Mirajane bicara perlahan. Lalu dia mendekati Laxus dan menarik kerah jaketnya. “Jika kamu mengingkari janjimu lagi jangan harap aku akan melepaskanmu!.”
Laxus menahan dirinya. Jantungnya berdegup kencang saat Mirajane ada dekat di hadapannya. “Mira... Jangan marah. Tenanglah...” pinta Laxus.
Entah kapan terjadinya, Mirajane berubah menjadi satan soul.
“Mira... Mirajane...” Laxus mau menjauhinya tapi cengkaraman tangan Mirajane begitu kuat. “Mira... Kenapa begini...”
Wajah Mirajane tanpa ekspresi, dia hanya menatap kepada Laxus. Seolah rasa dendam dalam dirinya di posisikan pada satu target. Laxus. “Laxus...”
“Mira... Sadarlah.” Pinta Laxus.
Mirajane tidak mendengarkan ucapan Laxus. Dengan kepalan tangannya dia hendak meninju perut Laxus.
Laxus melihat pergerakan tangan Mirajane dengan cepat dia memeluk Mirajane dengan erat. “Jika aku tidak bisa di lepaskan olehnya lebih baik aku memeluknya agar tidak terkena serangannya.” Pikir Laxus. Tangan Laxus erat memeluk pinggang Mirajane. “mendekapnya dengan erat dan tidak memberikan dia kesempatan untuk bergerak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
FairyTail : Mirajane & Laxus (TAMAT)
FanficCerita ini di persembahkan kepada para pecinta Fairy Tail. Dan ini adalah bagian pertama, bercerita tentang kisah cinta di dalam serikat Fairy Tail. Guild terkuat di Fiore. cerita pertama mengenai Laxus dan Mirajane... silahkan baca. # ingat ini han...