Sumber cerita : Author's Nightmare
A/N) Cerita pertama ini benar-benar bersumber dari mimpi author, tapi author rubah sedikit ceritanya karena kalo nggak, bakal agak ga nyambung dan ga jelas. So, hope you'll enjoy it!
***
"Tidak! Aku tidak mau!" Tolak Niall saat Louis terus memaksanya berjaga dalam permainan petak umpat karna dia kalah hompimpa. Harry dan Liam hanya sibuk memandang sekitar Bukit yang sangat sunyi itu. Saking sunyinya, hembusan anginpun terdengar kencang menusuk telinga. Louis hanya terus mengoceh kesal karna Niall tetap tidak terima dengan nasibnya yang harus berjaga sendiri. Ya bagaimana lagi, dalam permainan petak umpat memang hanya ada 1 penjaga dan lainnya akan lari bersembunyi. Niall terus-menerus mengajak pulang dengan alasan perasaan dia tidak enak.
"Sudahlah, Niall.. apa susahnya hanya berjaga dan mencari?" Liam akhirnya ikut membuka mulut karena lelah melihat Louis terus mengoceh. Bagaimana bisa Niall lelaki yang paling penakut dari ketiga sahabat karibnya itu disuruh berjaga di Bukit yang tidak berpenghuni.
"Aku juga tidak ingin ikut dalam permainan ini." Ujar Harry tiba-tiba. Entah ada angin apa yang menimpanya, tapi Harry merasa ada yang aneh di Bukit ini. Liam dan Louis memang yang paling nekat.
"Hey, Kalian!"
Mereka menengok kearah sumber suara. Terlihat tujuh lelaki berdiri menderet dengan wajah dan setelan baju yang sama persis. Rambut pirang gondrong dan pupil mata yang berwarna merah.
"Kami boleh ikut bermain?" Tanya salah seorang lelaki kembar.
"Tentu. Begini peraturannya-"
"Kami sudah tahu peraturannya. Langsung main saja." Anak lelaki tadi memotong perkataan Louis. Terlihat sangat misterius.
"Tunggu." Akhirnya Harry yang sedari tadi hanya diam membuka mulutnya. "Siapa nama kalian semua? Kalian kembar?"
Pertanyaan Harry yang terakhir memang sangat bodoh sampai membuat ketujuh lelaki didepannya tertawa keras. Tentu saja mereka kembar. "Seperti yang kalian lihat. Well.. perkenalkan kami Demons Brother. Kami lahir diwaktu yang bersamaan. Aku Jack Demons, dia Jeff Demons, John Demons, Josh Demons, Jazz Demons, Jux Demons, dan yang terakhir Jess Demons. Kami tinggal di paviliun yang berada di ujung Bukit bersama Ibu kami Martha. Salam kenal." Jelas Jack dengan menunjuk letak tempat tinggalnya.
"Ayo Niall, kita pulang." Harry memasang wajah datar dan misterius, menarik Niall pergi dari Bukit itu. Sementara Liam dan Louis merasa kesal terhadap dua sahabatnya itu. Louis juga heran, tidak seperti biasanya Harry jadi bocah penakut seperti Niall.
"Ya sudah, ayo kita mulai." Ucap Liam yang masih memperhatikan tujuh suadara kembar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Terlihat aneh. Ketika mereka berhompimpa, Jack lah yang kalah. Dia harus berjaga. Ketika dia mulai berhitung, Louis dan Liam bukannya sibuk mencari tempat sembunyi sendiri, mereka malah mengikuti salah satu orang kembar yang pergi sembunyi jauh ke ujung Bukit. Louis dan Liam berhenti didepan sebuah Paviliun yang mewah bernuansa tekstur kayu dan kelihatannya sudah tua tapi masih kokoh. Mereka yakin ini adalah tempat tinggal tujuh saudara kembar tadi.
Angin yang semakin dingin membuat Louis dan Liam ingin masuk kedalam Paviliun itu. Sekedar minta secangkir teh hangat dan numpang buang air kecil. "Ayo, Liam." Louis membuka pintu menimbulkan suara yang membuat telinga ngilu.
"Hey, siapa disana?"
"Hai, Jeff. Kami Louis dan Liam. Maaf telah mengikutimu masuk ke dalam sini, tapi kami butuh secangkir teh hangat dan toilet untuk buang air kecil." Jelas Liam seraya mengedarkan pandangannya, disini gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
1D HORROR STORIES ft. ZAYN MALIK
FanfictionIni hanya ke gabutan author yang kedua yang mungkin bakal memberi kamu "mimpi buruk" tentang 1D. Tapi yakin sih.. kalo seburuk-buruknya atau sehorror-horrornya mimpi tentang 1D bakal jadi mimpi yang paling indah. Anggap aja ini serius, walaupun gar...