Sumber cerita: Author's idea
a/n: bila ada kesamaan judul, cerita, alur, dan nama tokoh itu hanya sebuah kebetulan karena ini sepenuhnya berasal dari ide author xx.
***
"Kau pernah mendengar nyanyian anak perempuan dikamarmu?"
"Tidak."
"Kau pernah merasa ada yang memperhatikanmu dari atas?"
"Tidak."
"Terakhir. Apa kau pernah melihat keatas langit kamarmu?"
"Tidak."
"Bagus. Dan jangan pernah lakukan itu."
"Kenapa?" Niall bertanya dengan penuh penasaran pada sahabat disampinya yang bernama Louis.
"Entah. Jangan saja."
"Kau aneh, Louis. Memangnya kenapa kalau aku melihat keatas kamarku sendiri? Apa ada hal yang akan terjadi?"
"Ya."
"Apa? Seperti apa? Apa aku akan tertarik keatas karena ada magnet yang tersimpan didalam langit-langit kamarku?"
"Tidak."
"Oh ya, tentu saja tidak. Lagipula, aku tidak memiliki sesuatu yang berbau magnet ditubuhku, jadi aku tidak akan tertarik. Lalu, apa Ibuku akan masuk kekamar dan memarahiku?"
"Tidak."
"Apa langit-langit kamarku akan rubuh secara tiba-tiba?"
"Tidak."
"Apa ada seseorang diatas sana?"
"Tidak."
"Apa ada spiderman yang akan menyerangku dengan jaring laba-labanya dari atas sana?"
"Tidak."
"Lalu apa? Apa aku akan mati?"
"Mungkin."
Niall terdiam mendengar jawaban Louis kali ini. Diam itu berubah menjadi tawa yang hambar dari Niall yang secara tidak langsung berkata pada louis 'kau-pasti-bercanda' tanpa disangka, Louis sama sekali tidak ikut tertawa, melainkan menatap lekat dan serius sahabat berambut pirang disampingnya seperti berkata 'aku-sama-sekali-tidak-bercanda'
"Tapi siapa?"
"Siapa apa?"
"Yang akan membunuhku?"
"Kau akan ingat."
"Apa maksudmu, Louis?"
Baru saja Louis ingin menjawab, tapi Ibunya menghampiri Louis untuk menyuruhnya segera pulang sebelum hari semakin gelap. Niall merasa gemas karena Louis membuatnya sangat penasaran sekaligus ketakutan.
Niall kembali masuk kedalam rumahnya dan menaiki tangga menuju kamar tidurnya. Langkah Niall terhenti saat menutup pintu kamarnya. Dia sedang berada didalam kamarnya, tapi dia merasa bingung. Terus kepikiran tentang 'jangan melihat keatas'
Waktu terus berjalan mengganti hari menjadi gelap, tepat jam sembilan malam Niall masih sibuk mengerjakan tugas sekolahnya yang harus dikumpulkan besok. "Aku bosan." Dumal Niall seraya merenggangkan tubuhnya dikursi, dia menguap seraya menengokkan kepalanya keatas dengan mata meram. Niall terdiam, mengingat tentang obrolannya dengan Louis sore tadi. Niall tidak mau mati. Tapi Niall juga sangat penasaran tentang ada apa diatas sana.
Na na na..
Na na na..
Na na na..
Niall menegapkan tubuhnya dengan kaget. Mendengar suara dengungan perempuan bernyanyi kecil, sebelumnya tidak pernah ada suara itu. Niall mulai berkeringat.
"Kau pernah mendengar nyanyian anak perempuan dikamarmu?"
Kata-kata Louis itulah yang sekarang terus berputar dipikirannya. Niall masih menatap lurus ke meja belajarnya.
"Kau pernah merasa ada yang memperhatikanmu dari atas?"
Tadi sore Niall memang menjawab tidak. Tapi sepertinya kali ini berbeda. Dia merasakannya. Dan kata-kata Louis yang terakhir ada dipikiran Niall adalah 'jangan pernah melihat keatas'
Hai sobat..
Lihatlah keatas..
Ada sesuatu yang menunggu..
Niall memejamkan matanya sangat ketakutan saat kembali mendengar nyanyian itu lagi. Dia memutuskan untuk membuka pintu dan berlari keluar. Namun sayang, pintu terkunci entah sejak kapan.
Niall menangis, kepalanya tertarik keatas. Niall berusaha melawan tarikan itu tapi tidak ada hasil. Kepalanya kini benar-benar menengok keatas, tapi mata Niall masih terpejam. Niall pasrah, tidak ada yang bisa dia lakukan.
Niall membuka matanya. Sudah seperti yang dikira, ada anak perempuan berwajah pucat dan retak dengan urat-urat yang akan keluar menembus kulit wajahnya menyambut Niall. Tangan perempuan itu terus maju dan mencekek leher Niall sampai terdengar suara tulang leher yang patah dari leher Niall.
Semenjak itu, Louis masih tidak henti-hentinya bertanya pada semua temannya tentang 'langit kamar'.
KAMU SEDANG MEMBACA
1D HORROR STORIES ft. ZAYN MALIK
FanfictionIni hanya ke gabutan author yang kedua yang mungkin bakal memberi kamu "mimpi buruk" tentang 1D. Tapi yakin sih.. kalo seburuk-buruknya atau sehorror-horrornya mimpi tentang 1D bakal jadi mimpi yang paling indah. Anggap aja ini serius, walaupun gar...