Part, 6.
.
.
.
Aliando Narendra Syarief.Aku membuka pintu ruangan Prilly dan melihat sekertaris pribadi ku itu sedang mengerjakan tugas yg tadi kuberikan.
Aku tau, aku sudah keterlaluan padanya, aku sengaja memberikan tugas banyak padanya, itu hanya karena aku tidak mau dia keluar untuk makan siang bersama Alfian.
Sudah beberapa kali ini, Prilly memang selalu keluar bersama dengan Alfian. Dan kuakui, aku hal benci itu. Aku benci jika Prilly sudah bersama Alfian, maka ia akan melupakan aku.
Umm aku hanya tidak mau bila Prilly sampai terjebak dengan permainan Alfian. Dari tatapannya saja sudah jelas bahwa Alfian sangat menginginkan Prilly. Menginginkan dalam hal artian lain, huh maksudku Alfian hanya ingin memasuki celana dalam Prilly saja dan setelah itu aku yakin Alfian akan menginggalkan Prilly, seperti yg biasa ia lakukan. Ya walaupun aku juga biasanya begitu sih haha😂😂 tapi kan tidak sembarang orang juga kali!
Aku sangat membenci mahkluk yg bernama Alfian. 😡
Ahh sudahlah aku tidak ingin membicarakan Alfian terus menerus, nanti aku dibilang belok lagi oleh readers 😱.
"Sudah saatnya makan siang, apa belum selesai?" Tanyaku pada sekertaris pribadi ku yg cantik a.k.a. Prilly.
"Lebih baik kamu istirahat dulu, aku membelikan makan siang untukmu." Ucapku lagi saat Prilly sama sekali tidak menggubris ucapanku.
Ini menggelikan! Tapi itulah yg sedang terjadi. Seorang Aliando Narendra Syarief membelikan makan siang untuk sekretarisnya. Bukankah itu terbalik yah, tapi berbuat baik sedikit kurasa tidak masalah kan? 😂
Aku meletakkan bungkusan makan siang yg aku beli tadi di mejanya, lalu aku juga membereskan kertas kertas yg berserakan di mejanya. Uh ini bukan aku sekali! Seumur hidup aku tidak pernah melakukan hal ini!
Aku tersenyum setelah akhirnya Prilly mau juga menatapku, walau dengan tatapan kesal.
"Apa yg sedang anda lakukan, Mr.Syarief?!"
Senyuman yg tadi mengembang di bibirku hilang saat dia mulai memanggilku dengan sebutan Mr.Syarief. entah kenapa aku paling tidak suka jika Prilly memanggilku dengan subutan itu, aku lebih suka jika ia memanggilku hanya dengan nama saja.Lagi pula Syarief itukan ayahku.
"Aku sudah membelikanmu makanan untuk makan siang, jadi sebaiknya kamu makan dulu. Atau kamu mau aku suapi." ucapku membuka kantong plastik yg berisi satu porsi nasi goreng.
Jangan katakan aku pelit karena hanya membelikannya nasi goreng, itu karena aku tidak tau apa yg biasa ia makan saat siang hari.
Prilly mendengus sebal mendengar ucapanku. "Aku tidak pernah memintamu untuk membelikan aku makanan."
"Sudahlah jangan banyak protes, ayo buka mulutmu."
Aku tidak mengerti apa yg terjadi dalam hidupku saat ini.
"Aku tidak mau." ucapnya ketus.
"Apa aku harus memaksamu dulu agar Kamu mau makan?" tanyaku.
"Aku harus menyelesaikan memeriksa berkas ini, nanti bosku bisa marah jika aku tidak menyelesaikannya tepat waktu." ucapnya, aku sadar dia sedang menyindirku saat ini.
YOU ARE READING
My boss.
FanfictionCerita Dewasa. Yang suka silahkan mampir, yang tidak ya silahkan cari yang lain 😂✌ ... "Mom aku ingin menikah!" "Apa?!" "Aku ingin menikah?" "Perempuan sial mana yang mau nikah denganmu?" ..... 16/07/2019