My Boss, 13.

3.1K 386 66
                                    

My Bos(s).


Part, 13.

Aku menghempaskan diriku di ranjang, menatap langit langit kamar. Mengingat apa yang terjadi tadi dirumah keluarga Mr.Syarief

Aku tidak tau kenapa, aku merasa aku tidak asing lagi dengan wajah Mr.Albert, maksudku, Ayah tirinya Mr.Syarief. Aku merasa seperti sudah lama Mengenalnya, walau nyatanya itu adalah pertemuan pertama kami.

Tatapannya tajam, namun itu membuat hatiku menghangat. Seakan tatapan itu mengartikan sebuah kasih sayang.

Dan yang aku tidak mengerti dengan Mr.Syarief adalah, tadi sebelum dia mengantarku sampai rumah ia mengatakan bahwa Ayah-tirinya itu menginginkanku. Sungguh itu adalah ucapan paling gila.

Hah sudahlah, jika aku memikirkan mereka, aku tidak akan bisa tidur nanti...

Aku bangkit dari ranjang, mengganti pakaianku dengan pakaian tidur, lalu berjalan kekamar mandi untuk melalukan ritual sebelum tidur. Tanpa kuberitahu aku yakin kalian tau apa itu kan?

Setelah keluar dari kamar mandi, aku langsung menghempaskan diriku di ranjang dan mulai memejamkan kedua mataku..

😜 My Boss 😜

Tidak terasa enam bulan sudah aku bekerja di kantor Syarief Crop.

Dan hal itu membuat Rossa selalu memujiku, karena aku adalah sekertaris pribadi paling lama yang bertahan dengan Mr.Syarief.

Hubunganku dengan Mr.Syarief juga masih sama, hanya sebatas atasan dan bawahan. Aku tidak pernah mengatakan jika aku mencintainya dan Mr.Syarief juga tidak pernah mengatakan jika ia menyukaiku.

Mr.Syarief memang tidak pernah mengatakan ia menyukaiku. Tapi perhatian dan juga sikapnya yang tak pernah suka jika aku dekat dengan pria manapun itu cukup membuat hatiku menghangat. Banyak karyawan yang mengatakan jika kami itu berpacaran, tapi kami sama sama tidak mempedulikan gosip murahan itu.

Saat ini aku sedang berada di apartemen Mr.Syarief. aku memang lebih sering bermalam di apartemen nya dari pada Dirumah ibuku sendiri. Jangan berpikiran yang aneh aneh, kami tidak pernah melakukan hal yang tak seharusnya. Kecuali sebuah ciuman.

Malam ini aku berniat mengakui perasaanku pada Mr.Syarief, aku tidak bisa memendamnya terus menerus. Aku sudah memutuskan ini matang matang, jika memang dia tidak menyukai ku, aku akan menjauh darinya.

Menghembuskan nafas panjang berkali-kali, rasanya sangat gugup.

Aku membuka pintu kamar dengan hati hati.... Mataku terbelalak kaget saat melihat pemandangan di ruang tamu. Dadaku terasa sangat sesak... Harusnya aku memang tau diri, harusnya aku tidak boleh berhanyal untuk menjadi orang yang spesial dalam hidupnya.

Aku berjalan pelan mendekati ruang tamu dengan tubuh yang bergetar menahan tangis. Setelah aku sampai diruang tamu, aku hanya bisa diam mematung. Rasanya lidahku sangat kelu, mulutku terasa mati rasa.

"Ali."

Akhirnya dengan susah payah aku berhasil mengucapkan namanya. Mr.Syarief menghentikan aktivitasnya, lalu ia menatapku sebentar. Tatapan kaget saat melihat ku.

"Ada apa?" tanya Mr.Syarief.

"Kenapa kamu melakukan ini?" tanyaku dengan suara bergetar menahan tangis.

Mr.Syarief terlihat mengerutkan dahinya. "Melakukan apa maksudmu?"

"Ali, sebaiknya aku pergi dulu. Selesaikan masalahmu, setelah itu kamu bisa menghubungiku kembali." ucap Perempuan cantik yang aku tidak tau namanya itu turun dari pangkuan Mr.Syarief, ia mengambil tas tenteng di sofa dan berjalan keluar apartemen.

"Ada apa?" tanya Mr.Syarief berjalan mendekat kearahku.

Namun aku mengangkat tanganku dan berkata." jangan mendekat."

Mr.Syarief terlihat bingung dengan ucapanku. "Ku kupikir kamu sudah berubah?"

"Berubah? Apa maksudmu? Aku bukan super hero yang bisa berubah." ucap Mr.Syarief menatapku masih dengan tatapan bingungnya.

Aku menggelengkan kepalaku. "Bukan itu."

"Lalu."

"Ku pikir kamu tidak akan melakukan 'itu' lagi dengan perempuan lain." ucapku.

"Apa maksudmu? Katakan dengan jelas?" tanya Mr.Syarief.

"Aku mencintaimu, Ali... dan ku fikir kamu juga mencintai ku... Karena kamu selalu memberikan perhatian padaku." ucapku pada akhirnya meledak juga.

Mr.Syarief membelalakkan matanya tidak percaya dengan ucapanku. "Apa? CINTA? Hahaha kamu bercanda, Prilly! Aku tidak pernah mencintaimu."

"Lalu apa? Kamu bahkan mengatakan padaku jika kamu tak pernah melakukan hal itu lagi pada perempuan jalang setelah kamu bertemu denganku?" tanyaku. Dia memang pernah mengatakan hal itu padaku, karena itulah aku hari ini berniat mengungkapkan perasaanku.

"Dan kamu percaya jika semua yang aku katakan itu benar?"

Babagikan tersambar petir, semua terasa hancur berkeping keping saat Mr.Syarief mengatakan itu.

"Jadi selama ini---

Aku menggelengkan kepalaku tidak percaya.

"Ya, aku memang mengatakan jika aku tidak pernah meniduri perempuan. Itu bukan berarti aku tidak memakai mereka, aku hanya----- ahh entahlah aku tidak tau." ucapnya dengan nada tinggi.

Ini pertama kalinya aku mendengar nada bicaranya setinggi ini.

"Aku benci padamu, Ali!" teriakku dengan wajah yang sudah berlinangan air mata.

Dengan cepat aku melangkahkan kakiku keluar dari apartemen Mr.Syarief. menekan tombol lift dengan tergesa dan segera masuk lift.

Setelah pintu lift kembali terbuka, aku langsung berlari. Mengabaikan tatapan heran para satpam penghuni lobby. Segera aku menyetop taxi yang kebetulan lewat, sebelum masuk kedalam taxi, aku menyempatkan diri untuk menengok kebelakang.

Hah, apa yang kau harapkan Prilly! Dia tidak akan mengejarmu, dia tidak mencintaimu! Bahkan dia berbohong padamu selama ini.

"Maaf kemana nona?" tanya supir taxi setelah aku memasuki mobil.

"Hell...." ucapku cepat, aku berusaha menghapus air mataku dengan punggung tanganku.

"Hell?" tanya supir taxi itu tiba tiba menghentikan laju mobil yang ia kendarai lalu menatapku yang berada dikursi penumpang dengan tatapan aneh.

"Anda yakin nona?"

"Ya." balasku.

Aku menatap supir taxi yang menelan ludah. "Tapi aku tidak tau dimana Neraka?"

Aku memutar bola mataku kesal, mendengus kesal dengan sesegukan. Dasar supir taxi bodoh!

Mataku memang mengalihkan air mata, tapi bibirku sedikit tersenyum. Dan hal itu malah membuat supir taxi itu menatap ku ngeri.

"Aku akan menunjukkan kepada anda dimana Neraka itu berada Mr.Bambang.---

Ucapku membaca namtage nya.

"Jadi mari kita sama sama pergi ke Neraka!"

Tbc.

Sorry for typo 😯
Thanks for reading ☺
Thanks for vote and vomment ☺

Sorry pendek. 😡

Kamis, 09.03.2017.
Lampung.
Revisi : Jum'at 26/07/2019.

My boss.Where stories live. Discover now