selingkuh?

134 51 84
                                    


Bab satu

Selingkuh?

ini hati loh, bukan pelabuhan

"Ras mau gak lo jadi pacar gue?" Tanya seorang laki-laki yang sedang berlutut di hadapan wanita tersebut sambil memegang bunga mawar merah.

"Win gue gak tau harus ngomomg apa, ini begitu tiba-tiba" jawab sang wanita dengan raut wajah yang sangat kaget.

"Ras gue serius sama lo?" tambah laki-laki tersebut yang masih setia dengan posisnya

"ii...iiya...." baru saja Raisa mau menjawab tetapi bunyi alarm yang sangat nyaring menggema masuk ke telinga Raisa yang masih nyaman dengan tidur itu. Dengan perlahan Raisa membuka matanya dan memperhatikan setiap sudut kamarnya

"ukhmmm, akhh sialan kok gue mimpiin si wiwin sih?" gumamnya Raisa dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Setelah mandi dan berpakaian Raisa segera turun menuju ke ruang makan dimana disana sudah ada kedua orang tuanya, kakak laki-lakinya dan adik perempuannya

"pagi semua" sapa Raisa semangat seolah mimpi yang semalam adalah vitamin buatnya

"pagi" jawab meraka serentak. Kedua orang tua Raisa melihat anak keduanya itu dengan heran

Posisi Raisa kini sudah duduk di samping Abangnya

"mau kemane lo? Inikan hari minggu" tanya Juna -Abangnya- ketika adik perempuannya itu sudah duduk di sebelahnya

"uhuk uhuk uhuk uhuk " Raisa terbatuk saat mendengarkan apa yang Abangnya katakan, "Apa bang coba ualangi lagi?" tanya untuk meyakinkan sambil melihat semua orang yang ada di meja makan

"Bang Juna kagak becanda ko kak" tambah Acel Adiknya

"ya elah tau gini tadi Raisa malas-malasan mana tadi buru-buru mandi?" keluh Raisa

Tidak ada lagi suara yang keluar dari mereka semua hanya ada suara sendok dan piring.

"Jun, habis makan ikut Papa main golf" kata Papa Dewanto

"iya Pa beres" sambil mengacungkan jempolnya "Juna juga sudah lama gak main golf" balas Juna antusias

Jam kini menujukkan pukul 10.00 am, Raisa masih setia dengan Novel yang ada di tangannya, tadi setelah sarapan pagi Raisa langsung ke kamarnya dan memposiskan dirinya senyaman mungkin di atas kasurnya yang cukup besar. Tapi bayangan Wiwin kembali merasuki fikirannya.

"kok gue jadi mimpiin wiwin sih? Padahal yang kemaren nembak gue kan si Andri? Nah kenapa jadi mimpi si Wiwin?" ocehnya sendiri "kayaknya otak gue udah mulai gak beres, mana mungkinkan gue suka sama Wiwin, kan Wiwin anaknya kecentilan, tidak bertanggung jawab? Kayaknya emang ada yang salah sama gue" keluhnya kepada dirinya sendiri

Tok tok tok tok

Ketukan pintu kamar Raisa membuyarkan lamunannya

"Kak Raisa ada kak Rani" teriak Acel

"suruh langsung ke kamar gue aja Chel, gue lagi mager turun udah pewe banget nih"

Tok tok tok tok

"masuk aja Ran kagak di kunci kok"

RAISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang