Benci?

90 46 58
                                    

Bab Dua

kadang orang sulit membedakan antara benci dan cinta, karena keduanya memiliki jarak yang begitu dekat

MONDAY = Monster Day hari yang paling di benci oleh sebagian orang, bagaimana tidak habis asik-asik liburan eh malah harus kembali ke aktiftas masing-masing.

"Bang Jun gue nebeng yak" kata Raisa saat sudah berada di ruang makan

"hhmm" jawab Juna singkat

Setalah mendengar jawaban Juna tidak ada lagi suara dari meraka. Mereka semua sudah sibuk dengan piring dan sendok mereka masing-masing. Setelah sarapan dan berpamitan kepada kedua orang tuanya, Raisa menyusul Juna yang sudah lebih dulu keluar.

Drrtt drrttt drrtt

"di mana lo oneng?" kata orang di seberang telepon

"wets sante bu', langsung nyosor aje lu kambing"

"ya udah sih Ras jawab aja"

"jalan, gue ikut bang Juna"

"lah terus nasib gue gimane?"

"mane gue tau"

"sialan lu, tunggu gue di kantin"

"iye bawel"

"pasti Rani?" tanya Juna setelah melihat adiknya memasukkan Handponenya ke dalam saku seragam sekolahnya.

"iya Abang, siapa lagi coba yang telpon pagi-pagi kalo bukan Rani"

"hahhaha kalian berdua apa kagak bosan apa? Ketemu tiap hari"

"ya bosan sih bang tapi mau gimana lagi, kita udah kyak perangko"

"sialan"

"pacar lo sekarang siapa?" tanya Juna tiba-tiba

"kagak ada Bang"

"jangan boong sama gue"

"kagak Bang, tapi kemarin sih ada yang nembak gue tapi ya gitu"

"gitu kenapa?" dan mengalirlah cerita waktu di mall

"beuh parah tuh cowok, klo dia macam-macam sama lo kasi tau gue"

"Iya Abang sayang, ngomong-ngomong pacar lu sekarang siapa bang?

"Kagak ada" jawab Juna santai

"eh serius bang gue kira lu pacaran sama kak Gea"

"kagak lah dia bukan tipe gue"

"Najis, sok kecakepan lu"

"sialan lo ngatain Abangnya sendir"

"emang lo Abang gue?"

"Oh gitu mau gue turunin di sini?"

"ya elah becanda kali bang, baperan banget si lo jadi cowok"

Tidak terasa mobil Juna memasuki kawasan sekolah Raisa.

"ya udah turun sono"

"iya, iya thankiss Abang sayang.. muachh" kata Raisa sambil mencium pipi kakaknya.

"Kelakuan anak itu gak pernah berubah" kata Juna saat Raisa turun dari mobilnya

Setibanya di kelas Raisa Langsung memposisikan dirinya di bangku biasa dia duduki sambil mengelurakan Handphone nya dan mulai memutar lagu ke sukaannya.

"woy, monyong gue suru lo tunggu gue di kantin malah ngegalau di sini?" teriak Rani dengan napas yang tidak teratur

"habis lari maraton?"

RAISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang