sweet seventen

34 8 11
                                    

Bab 8

Cinta yang sederhana, tidak banyak tingkah namun menjanjikan kebahagian

-Alnira-

Wiwin itu tipe pria yang banyak gombal recehnya, penuh kejutan, romantis, dan perhatian sama pacar. Wiwin tidak segan-segan kasih kejutan ke pacarnya walaupun itu bukan hari spesial mereka, menurut Wiwin setiap hari itu adalah hari spesial. Ada aja idenya untuk membuat Raisa bahagia. Wiwin juga tipe orang yang tidak mau mencampurkan masalah, seperti kalau lagi ujian ya fokus ke ujian jangan pacaran.

Drrtt drrttt

"Halo sayang di mana.?" suara di seberang telepon.

"Di rumah."

"Siap-siap yah sayang aku udah ada di depan nih.

"Hah? Ngapain? Mau kemana?"

"Bawel deh siap-siap aja."

"Oke oke, kamu tunggu di dalam aja, kasian kamunya kalau nunggu di luar."

"Iya sayang, kamu perhatian banget sih, makin sayang deh."

"Hahahaha udah ah gombalnya, kalau gombal terus aku kapan siap-siapnya?"

"Hahahha iya deh." sambungan telepon pun terputus.

Hampir setengah jam Wiwin menunggu Raisa.

"Mau ke mana sih?" tanya Raisa saat sudah berda di samping Wiwin.

"Jalan" jawab Wiwin singkat.

"Ke?"

"Banyak tanya ih, ayo." ajak Wiwin.
Keduanya pun berpamitan kepada kedua orang tua Raisa.

Wiwin hanya mengajak Raisa mutar-mutar kota Jakarta dengan mengendarai motor kesayangan Wiwin. Kata Wiwin motor itu hanya wanita spesial yang boleh di bonceng pake motor itu.

Raisa sudah hampir kesal karena cuma di bawa keliling kota sampai hampir jam 12 malam, bukannya Raisa tidak suka tapi tadinya Raisa cuma mau leha-leha di kamarnya baca novel atau mengunjungi Rani sahabatnya karena sudah lama tidak bergosip sepanjang malam apa lagi ini malam minggu. Raisa dan Wiwin jarang keluar malam mingguan, karena menurut mereka mau malam minggu atau malam-malam lainnya sama saja.

"Win pulang yuk, aku udah capek nih."

"Tunggu sayang aku mau ke..." belum selesai Wiwin ngomong tapi Raisa sudah memotong ucapan Wiwin.

"Mau kemana lagi? Dari tadi cuma keliling tidak jelas tau gak."

"Kamu marah?"

"Tau deh, pokoknya anterin aku pulang sekarang juga."

"Ya udah kalau mau pulang sana naik taxi saja." *tega banget sih Win*

"Oke turunin aku di sini."

"Eh, aku cuma becanda sayang, iya aku anterin kamu pulang."

Tok tok tok tapi tidak ada orang yang menyahut, tapi untung Raisa sering membawa kunci cadangan kemana-mana. Ketika Raisa masuk keadaan rumahnya sangat-sangat gelap.

"Ini mati lampu atau gimana? Gelap kayak gini." Raisa membatin. Raisa pun segera merogoh tasnya mencari handphonenya.

"Ahh sial batrenya habis lagi." omel Raisa.

"Bi, Pa, Ma, Bang Juna, Acel." Raisa memanggil semua orang yang ada di rumahnya berharap ada yang mendengarnya. Tapi satupun tidak ada seorang pun yang menyahut.

RAISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang