Hahaha.. no!

26 2 0
                                    

"Bukan gitu, maksud aku tuh..."

"Apa yang mau di jelasin lagi?"

"Aku mau jelasin apa yang selama ini mengganjal di hati aku, kamu dengerin aku dong jangan ngelak mulu."

"Oke oke, aku minta maaf, sekarang apa yang mau kamu jelasin ke aku?"

Cara menarik nafasnya dalam, dia harus mengatakan itu meskipun berat.

"Kita tuh pacaran udah berapa lama sih sebenernya?" Tanya Cara getir karna menahan air matanya yang hampir saja terjatuh. Sedangkan, Ashton sedang berpikir untuk jawaban dari Cara.

"Kita pacaran udah tiga tahun." Lanjut Cara saat Ashton tidak bisa menjawab pertanyaan dari nya.

"Kenapa kamu jadi mempermasalahkan 'berapa lama kita'?" Tanya Ashton hampir berteriak membuat Cara terkesiap.

"Engga, bukan itu yang jadi masalahnya."

"Lalu apa?"

"Permasalahannya adalah, kenapa? Iya, kenapa kamu berubah dua tahun belakangan ini? Aku tuh yaa berasa single tapi ternyata engga, aku masih pacaran sama kamu, disisi lain aku tuh ngerasa gak pernah pacaran sama kamu."

"Coba sekarang kamu pikirin gimana perasaan aku?" Tanya Cara dengan suara nya yang bergetar. Ashton menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu, sedangkan Cara hanya menyeringai pedih di hatinya.

"Kamu mau tau? Ngambang kek awan."

"Jadi tolong ya di inget, jangan sampe perasaan aku ke kamu itu memudar hanya karna masalah spele kek gini." Cara pun keluar dari ruangannya, dia juga membanting pintu karna dia sudah terlalu kesal.

***

"Shh udah jangan nangis terus dong."

Dove terus mengelus puncak kepala Cara yang berada di pelukkannya. Tadinya, Dove terkejut melihat Cara yang tiba-tiba datang ke ruangannya sambil menangis. Mau tak mau, Dove menghampiri 'atasan' nya itu dan memeluknya dengan erat. Lalu Cara menceritakan kejadian yang tadi dia alami bersama Ashton. Pertengkaran yang sudah tidak bisa di hitung lagi, kalau menurut Dove.

"Nanti gue ngomong sama Ashton baik baik, sudah cukup dia buat lo nangis terus, gue gak bisa." Tutur Dove.

"Vie, gue capek banget tau gak marahan terus." Gumam Cara.

"Gue sedih ngeliat kalian marahan terus, ca." Dove menghapus jejak air mata di kedua pipi Cara, dia juga menyuruh Cara untuk tersenyum. "It's gonna be alright, okay?" Tanya Dove meyakini Cara untuk terus melanjutkan hubungannya dengan Ashton.

"I will try, thanks ya vie udah buat gue tenang."

"Np, Oh iya, lo kan punya jadwal kuliah hari ini." Kata Dove, Cara menepuk keningnya pelan mengingat sesuatu.

"Astaga, kok gue lupa yaa, yaudah vie seperti biasa, tolong yaa jagain."

"Iya iya, udah sana ntar lo telat."

***

University of Oxford. Not bad at all untuk sepintar Cara.

Cara pun berjalan menuju kelas musik yang dia gandrungi saat ini, sebelumnya dia mampir ke loker nya yang tak jauh dari kelasnya.

"Hei ca." Sapa seorang pria berwajah manis itu tengah tersenyum kearah Cara dan mensejajarkan langkahnya.

"Hai, Rios." Pria itu bersungut saat mendengar balasan dari Cara.

Step By StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang