Balloon Love and a Bucket Rose

21 2 0
                                    

Cara berjalan menuju taman yang ada di kantor miliknya. Menempati bench yang tersedia di sana. Seharusnya dia duduk di depan layar monitor dan mengetik sebuah pemasukkan bulanan disana atau mengetik jadwal harian para artis yang ia pegang dan juga gaji yang akan mereka terima dari Cara.

Tapi itu semua berhasil membuat Cara menjadi pusing dan sedikit stress akhir-akhir ini. Jadi dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan menyuruh Jesse untuk menggantikannya untuk sementara. Berada di depan layar komputer secara terus menerus memang tidak baik untuk kesehatan mata, alibi nya pada saat dia meminta Jesse.

Dia tidak menghiraukan ada Cameron --bos besar di kantor nya-- karna dia tidak mau berlarut-larut dalam stressnya.

Kantor terasa sepi karna tidak ada 4 sekawan --sebenarnya sih 2-- yang tidak mengganggunya. 4 sekawan itu pergi untuk memenuhi undangan yang di selenggarakan di O2 Arena. Dan juga ketiga sahabatnya memilih untuk ikut. Meskipun di kantor masih banyak karyawannya, tapi apalah daya Cara yang tidak terlalu dekat dengan mereka semua.

***

"Gue mau mv mereka keluar secepatnya!" Seru Cam pada Cara.

"Ya bisa aja sih Cam, tapi kan itu harus konfirmasi dulu sama ayah, gak bisa seenaknya buat gitu aja, lagian juga yaa Cam yang memegang hak penuh itu Capitol Records."

"Yaa lo tinggal telpon ayah kek."

"YA ELO LAH, LO YANG MAU KENAPA GUE?"

"Kan lo anaknya."

"Trus lo siapa? Babu? Sopir? Huh?!"

Cam terkejut ketika mendengar sentakan dari Cara yang langsung keluar dari ruangannya yang malah dikuasain sama Cam begitu saja.

45 menit penuh dengan cobaan yang dilewati Cara membuatnya sangat menyesal. Seharusnya dia mengabaikan panggilan dari Cam dan tetap bersantai di bench.

Nafasnya naik turun dan pundaknya bergetar, hampir saja air matanya turun kalau tidak ia tahan. Dia menyentak-nyentakkan kakinya selama ia berjalan yang tak ada tujuan sama sekali. Sampai dari dalam lubuk hatinya mengarahkan kakinya untuk menaiki taksi. Untung saja dia masih menggendong tas ransel yang didalamnya sangat penuh dengan kebutuhannya, jadi dia tidak perlu kerepotan.

Setengah jam perjalanan, supir taksi mengintruksi bahwa mereka sudah sampai tujuan, Cara sengaja turun beberapa meter dari tempat itu dan memilih untuk berjalan. Baru keluar dari taksi dan berjalan beberapa langkah, paparazzi sudah banyak yang memotret nya. Memang dia bukan apa apa, tapi mengingat saat dia tampil di Reality show Cara mendadak terkenal.

Dan setelah mendapatkan potret dirinya, beberapa paparazzi mendekati dirinya dan memberikan pertanyaan yang tak masuk akal.

Dan setelah mendapatkan potret dirinya, beberapa paparazzi mendekati dirinya dan memberikan pertanyaan yang tak masuk akal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Step By StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang